Mobilitas Sosial
Kelas VIII – Semester Gasal
Dudi Ridwan, S.Pd.I
MTs. Tauhidul Afkar - Cibadak Pesantren Girang Pacet Cianjur
Daftar Isi
Pengertian Mobilitas Sosial
Bentuk-bentuk mobilitas sosial
Faktor Pendorong dan Penghambat
Saluran Mobilitas Sosial
Dalam Tema Mobilitas Sosial kita akan memperbincangkan masalah :
Dampak Mobilitas Sosial
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Kesuksesan Mas’oed
Sebagai seorang anak petani miskin, Mas’oed berusaha untuk memperbaiki taraf kehidupan keluarganya. Orangtuanya hanya mampu menyekolahkan dia sampai tingkat SMP. Walaupun demikian, Mas’oed tetap bercita-cita melanjutkan sekoleh ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 1980, pergilah Mas’oed ke kota, bersama temannya. Di kota mereka berjualan koran di waktu pagi dan berangkat sekolah pada waktu siang.
Dari hasil penjualan koran, Mas’oed membiayai sekolahnya, bahkan sampai kuliah di perguruan tinggi. Kuliah di perguruan tinggi membuat Mas’oed semakin memiliki pengetahuan luas tentang usaha bisnis. Mas’oed tidak lagi berjualan koran di pinggir lampu merah. Dia membuka kios koran dan majalah. Usaha Mas’oed terus mengalami kemajuan, hingga berkembang menjadi toko buku yang laris.
Kini, Mas’oed memiliki 4 cabang toko buku yang memperkerjakan lebih dari 200 pekerja.
Mas’oed yang masa lalunya anak petani miskin, kini telah menjadi pengusaha terpandang di kotanya. Keberhasilan Mas’oed tidak lepas dari usahanya yang gigih.
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Apakah yang
dimaksud mobilitas sosial?
Definisi Mobilitas Sosial
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau
sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu
lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah
dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan
kedudukan disebut mobilitas sosial.
Mobilitas sosial menurut para ahli:
Paul B. Horton: mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke
strata yang lainnya.
Kimball Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu
dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya.
Anthony Giddens: mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per
orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial
ekonomi yang berbeda.
Horton & Hunt: mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
=========================
Tugas Individu
Carilah 3 orang tetanggamu yang mengalami mobilitas
sosial seperti materi yang kalian pelajari!
Tuliskan secara singkat proses mobilitas sosial yang terjadi
pada orang tersebut!
Tuliskan faktor-faktor apa yang menyebabkan mereka
mengalami mobilitas sosial!
Tuliskan hasil identifikasimu pada kertas folio bergaris.
============================================
Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau
kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain
yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi
(social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social
sinking).
Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horisontal adalah perpindahan status sosial
seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang
sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau
objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok
sosial lainnya yang sederajat
Bentuk-bentuk mobilitas sosial
Mobilitas Vertikal
Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena
adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke
status sosial yang lebih tinggi.
Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social sinking)
Social sinking merupakan proses penurunan status
atau kedudukan seseorang. Proses social sinking sering
kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang
karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Kasus 1
Bu Damaris Mendila adalah seorang guru di salah satu
sekolah di Provinsi Papua. Sebagai guru IPS, Bu Damaris
Mendila menjalankan tugas dengan baik. Bukan hanya
mengajar saja, Bu Damaris Mendila juga melaksanakan
administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai
kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya
dilaksanakan dengan baik. Karena berbagai prestasinya, Bu
Damaris Mendila diangkat menjadi kepala sekolah.
Kasus 2
Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki
usaha perkebunan teh di beberapa tempat di Jawa Barat.
Pak Gayus mengembangkan usaha dengan membuka
usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun, usaha
pertambangan Pak Gayus tidak berhasil berkembang.
Bahkan usaha perkebunannya terus merugi hingga akhirnya
mengalami kebangkrutan. Kini Pak Gayus memulai sebagai
pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan teh.
Kasus 3
Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa
Timur yang sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan
memindahkan Pak Zaenuri ke sekolah lain dan tetap menjabat
sebagai kepala sekolah.
Tugas No Nama Social Climbing Social Sinking
1
2
3
4
Bentuk- bentuk Mobilitas
Berdasarkan Ruang Lingkup
Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas sosial yang dialami seseorang selama masa hidupnya (dalam satu generasi) atau berdasarkan riwayat hidupnya.
Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas sosial yang terjadi antara
dua generasi atau lebih. Mobilitas seperti ini terjadi karena adanya
perubahan status sosial antara ayah dengan anak, anak dengan
cucu, dan seterusnya. Mobilitas antargenerasi mengacu kepada
perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki
keluarga sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki
orang tuanya.
Mobilitas Intragenerasi
Ayah
(Petani)
Ibu
(Ibu Rumah Tangga)
Anak 1
(Ibu Rumah
Tangga)
Anak 2
(Petani)
Anak 3
(Guru)
Mobilitas Antargenerasi
Ayah
(Guru)
Ibu
(Guru)
Anak 1
(Dokter)
Anak 2
(Pengusaha)
Anak 3 (TNI)
Kakek
(Petani)
Nenek
(Ibu Rumah Tangga)
Mobilitas Antargenerasi
Ayah
(Pengusaha
Besar)
Ibu
(Karyawan)
Anak 1
(Karyawan)
Anak 2
(Pengusaha
Kecil)
Anak 3
(Pengangguran)
Kakek
(Purnawirawan)
Nenek
(Guru)
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor Pendorong:
Faktor Struktural
Faktor Individu
Faktor Sosial
Faktor Ekonomi
Faktor Politik
Kemudahan dalam Akses
Pendidikan
Faktor Penghambat
Kemiskinan
Diskriminasi
3
1. Faktor Struktural
Faktor Struktural
Struktur Terbuka
Semua masyarakat memiliki peluang
yang sama untuk melakukan
mobilitas sosial.
Contoh: Iklim demokrasi di Indonesia
memberi kesempatan untuk
meningkatkan status sosial.
Struktur Tertutup
Tidak semua masyarakat memiliki
peluang yang sama untuk melakukan
mobilitas sosial.
Contoh: sistem kerajaan hanya
mengijinkan keturunannya sebagai
calon raja selanjutnya.
Sistem Kasta dalam Agama Hindu
Faktor struktural merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi
mobilitas sosial dari luar individu.
Umumnya faktor ini berkaitan
dengan pekerjaan, sistem ekonomi,
sistem politik yang dianut
masyarakat, dan tingkat fertilitas
Monang pengusaha “Rumah Barbie”
2. Faktor Individu
Dari Pemungut Bola Menjadi
Pengusaha Sukses
Monang pengusaha “Rumah Barbie”, miniatur rumah yang biasa
digunakan anak-anak untuk boneka Barbie. Usaha lelaki asal Medan
ini berhasil menembus beberapa pasar di kota-kota besar di Indoensia.
Monang merupakan salah satu contoh difabel yang sukses. Ia yang
hanya memiliki satu kaki memulai usaha dengan penuh kerja keras.
Beberapa kali ia gagal, namun selalu punya semangat untuk bangun
kembali. Sebelum menjadi pengusaha, ia lebih dulu berkarir sebagai atlet
difabel, lalu mejadi pemungut bola di lapangan tenis.
Monang pernah berjuang menjadi atlet difabel hingga akhirnya menjadi
pengusaha rumah boneka. Kini Monang memiliki 5 (lima) pekerja dan
usahanya semakin sukses. Kegigihan Monang perlu ditiru. Walaupun hanya
memiliki satu kaki, Monang pantang menyerah hingga mencapai
keberhasilan.
3. Faktor Sosial
Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan.
Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk
terus berjuang segigih-gigihnya.
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki
oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan,tidak ada satu manusia
pun yang dapat memilih status.
Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan
oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di
lapisan sosial yang lebih tinggi.
Kalian tentu juga ingin meningkatkan status sosialmu.
Orangtuamu juga selalu berpesan supaya kalian belajar
giat. Mereka berharap, suatu saat kalian lebih berhasil
dari orangtuamu.
Jenis-jenis Status Sosial
Jenis2
Status Sosial
Status yang didapat sejak lahir
seperti jenis kelamin, ras, kasta
dan golongan.
Status yang diperoleh
seseorang di dalam
masyarakat yang
bukan dibawa dari lahir
tetapi karena usaha
dan kepercayaan
masyarakat. Contoh:
kepala suku, ketua
adat, sesepuh.
Status sosial yang didapat
seseorang karena kerja
keras dan usaha yang
dilakukannya. Seperti
pendidikan, pekerjaan.
Ascribed
status
Assigned
Status
Achieved
Status
4. Faktor Ekonomi
Pendidikan
Keadaan ekonomi yang baik
memudahkan individu dan
kelompok melakukan
mobilitas sosial
Description of the
contents
Description of the
contents
Description of the
contents
Description of the
contents
Modal
Kesempatan
Kesuksesan
5. Faktor Politik
Kondisi Politik yang
stabil mendorong
percepatan
mobilitas sosial
6. Kemudahan dalam Akses Pendidikan
1. Kemiskinan
Bagi masyarakat miskin,
mencapai status sosial tertentu
merupakan hal sangat sulit.
Salah satu penyebab kemiskinan
adalah pendidikan yang
rendah.
Masyarakat yang berpendidikan
rendah berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia.
Akibatnya, tingkat kemudahan
untuk mendapatkan pekerjaan
terbatas.
2. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembedaan
perlakuan karena alasan
perbedaan suku, ras, agama,
golongan.
Pada masa penjajahan, terjadi
diskriminasi pemerintah Hindia
Belanda terhadap masyarakat
keturunan Eropa dan masyarakat
Indonesia.
Dalam memperoleh pendidikan,
masyarakat Indonesia disediakan
sekolah yang kualitasnya berbeda
dengan sekolah-sekolah untuk
orang-orang Eropa.
Hal ini tentu mempersulit mobilitas
sosial rakyat Indonesia.
Click to edit title style
Saluran
Mobilitas Sosial
4. Organisasi Politik
Anggota parpol yang
profesional dan punya
dedikasi, loyalitas akan
mendapat status tinggi.
1. Pendidikan
Pendidikan dianggap
sebagai social elevator
(perangkat) yang
mengangkat seseorang ke
kedudukan yang lebih tinggi
3. Organisasi Profesi
Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Persatuan Guru
Republik Indonesia
(PGRI), KADIN (Kamar
Dagang dan Industri)
2. Organisasi Ekonomi
Perusahaan pada
umumnya memberikan
kesempatan karir bagi
seseorang secara luas.
Saluran Mobilitas Sosial
4
Saluran Mobilitas Sosial ...
5. Lembaga Keagamaan
Agama dianggap sesuatu yang luhur dan
penting. Seorang pemuka agama akan
dihormati oleh masyarakat.
6. Lembaga Perkawinan
Seorang yang menikah dengan orang yang
memiliki status sosial lebih akan ikut
menyandang status tersebut.
5. Dampak Mobilitas Sosial
Dampak Positif
Dampak Negarif
Terjadinya Konflik
Gangguan Psikologis
Dalam perjalanan kehidupan
manusia, persaingan tidak
dapat dihindarkan.
Persaingan selalu muncul
dengan berbagai
kategorinya. Bahkan,
persaingan bisa menjelma
menjadi konflik
Gelisah karena turun jabatan, tidak mendapat apa yang idam-idamkan, dsb
menyebabkan stress.
Mendorong Seseorang
untuk Lebih Maju
Mempercepat Tingkat
Perubahan Sosial
Meningkatkan Integrasi Sosial
Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas (social climbing),
tentu semua orang akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada 3 (tiga)
kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping
Siapkan alat tulis...!
It’s Time to Quiz....
No. 1
Pak Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh mobilitas sosial . . . .
a. horizontal
b. antargenerasi
c. vertikal naik
d. vertikal turun
No. 2
Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah . . . .
a. status sosial
b. keadaan ekonomi
c. pendidikan rendah
d. penyebab struktural
No. 3
Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini:
1) PGRI
2) APKOM DIY
3) IDI
4) PBB
5) IMI
Yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
No. 4
Di bawah ini contoh faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab struktural adalah . . . .
a. seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekun
b. seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
c. seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kota
d. seorang anak yang memiliki keluarga kerajaan
No. 5
Mobilitas sosial membawa dampak positif dan negatif. Berikut yang tidak termasuk dampak positif mobilitas sosial adalah....
Mendorong seseorang untuk maju
Mempercepat tingkat perubahan sosial
Meningkatkan integrasi sosial
Mendororong disintegrasi sosial
Thank You!
Kelas VIII – Semester Gasal
Dudi Ridwan, S.Pd.I
MTs. Tauhidul Afkar - Cibadak Pesantren Girang Pacet Cianjur
Daftar Isi
Pengertian Mobilitas Sosial
Bentuk-bentuk mobilitas sosial
Faktor Pendorong dan Penghambat
Saluran Mobilitas Sosial
Dalam Tema Mobilitas Sosial kita akan memperbincangkan masalah :
Dampak Mobilitas Sosial
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Kesuksesan Mas’oed
Sebagai seorang anak petani miskin, Mas’oed berusaha untuk memperbaiki taraf kehidupan keluarganya. Orangtuanya hanya mampu menyekolahkan dia sampai tingkat SMP. Walaupun demikian, Mas’oed tetap bercita-cita melanjutkan sekoleh ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 1980, pergilah Mas’oed ke kota, bersama temannya. Di kota mereka berjualan koran di waktu pagi dan berangkat sekolah pada waktu siang.
Dari hasil penjualan koran, Mas’oed membiayai sekolahnya, bahkan sampai kuliah di perguruan tinggi. Kuliah di perguruan tinggi membuat Mas’oed semakin memiliki pengetahuan luas tentang usaha bisnis. Mas’oed tidak lagi berjualan koran di pinggir lampu merah. Dia membuka kios koran dan majalah. Usaha Mas’oed terus mengalami kemajuan, hingga berkembang menjadi toko buku yang laris.
Kini, Mas’oed memiliki 4 cabang toko buku yang memperkerjakan lebih dari 200 pekerja.
Mas’oed yang masa lalunya anak petani miskin, kini telah menjadi pengusaha terpandang di kotanya. Keberhasilan Mas’oed tidak lepas dari usahanya yang gigih.
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Apakah yang
dimaksud mobilitas sosial?
Definisi Mobilitas Sosial
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau
sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu
lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah
dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan
kedudukan disebut mobilitas sosial.
Mobilitas sosial menurut para ahli:
Paul B. Horton: mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke
strata yang lainnya.
Kimball Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu
dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya.
Anthony Giddens: mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per
orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial
ekonomi yang berbeda.
Horton & Hunt: mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
=========================
Tugas Individu
Carilah 3 orang tetanggamu yang mengalami mobilitas
sosial seperti materi yang kalian pelajari!
Tuliskan secara singkat proses mobilitas sosial yang terjadi
pada orang tersebut!
Tuliskan faktor-faktor apa yang menyebabkan mereka
mengalami mobilitas sosial!
Tuliskan hasil identifikasimu pada kertas folio bergaris.
============================================
Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau
kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain
yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi
(social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social
sinking).
Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horisontal adalah perpindahan status sosial
seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang
sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau
objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok
sosial lainnya yang sederajat
Bentuk-bentuk mobilitas sosial
Mobilitas Vertikal
Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena
adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke
status sosial yang lebih tinggi.
Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social sinking)
Social sinking merupakan proses penurunan status
atau kedudukan seseorang. Proses social sinking sering
kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang
karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Kasus 1
Bu Damaris Mendila adalah seorang guru di salah satu
sekolah di Provinsi Papua. Sebagai guru IPS, Bu Damaris
Mendila menjalankan tugas dengan baik. Bukan hanya
mengajar saja, Bu Damaris Mendila juga melaksanakan
administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai
kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya
dilaksanakan dengan baik. Karena berbagai prestasinya, Bu
Damaris Mendila diangkat menjadi kepala sekolah.
Kasus 2
Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki
usaha perkebunan teh di beberapa tempat di Jawa Barat.
Pak Gayus mengembangkan usaha dengan membuka
usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun, usaha
pertambangan Pak Gayus tidak berhasil berkembang.
Bahkan usaha perkebunannya terus merugi hingga akhirnya
mengalami kebangkrutan. Kini Pak Gayus memulai sebagai
pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan teh.
Kasus 3
Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa
Timur yang sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan
memindahkan Pak Zaenuri ke sekolah lain dan tetap menjabat
sebagai kepala sekolah.
Tugas No Nama Social Climbing Social Sinking
1
2
3
4
Bentuk- bentuk Mobilitas
Berdasarkan Ruang Lingkup
Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas sosial yang dialami seseorang selama masa hidupnya (dalam satu generasi) atau berdasarkan riwayat hidupnya.
Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas sosial yang terjadi antara
dua generasi atau lebih. Mobilitas seperti ini terjadi karena adanya
perubahan status sosial antara ayah dengan anak, anak dengan
cucu, dan seterusnya. Mobilitas antargenerasi mengacu kepada
perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki
keluarga sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki
orang tuanya.
Mobilitas Intragenerasi
Ayah
(Petani)
Ibu
(Ibu Rumah Tangga)
Anak 1
(Ibu Rumah
Tangga)
Anak 2
(Petani)
Anak 3
(Guru)
Mobilitas Antargenerasi
Ayah
(Guru)
Ibu
(Guru)
Anak 1
(Dokter)
Anak 2
(Pengusaha)
Anak 3 (TNI)
Kakek
(Petani)
Nenek
(Ibu Rumah Tangga)
Mobilitas Antargenerasi
Ayah
(Pengusaha
Besar)
Ibu
(Karyawan)
Anak 1
(Karyawan)
Anak 2
(Pengusaha
Kecil)
Anak 3
(Pengangguran)
Kakek
(Purnawirawan)
Nenek
(Guru)
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor Pendorong:
Faktor Struktural
Faktor Individu
Faktor Sosial
Faktor Ekonomi
Faktor Politik
Kemudahan dalam Akses
Pendidikan
Faktor Penghambat
Kemiskinan
Diskriminasi
3
1. Faktor Struktural
Faktor Struktural
Struktur Terbuka
Semua masyarakat memiliki peluang
yang sama untuk melakukan
mobilitas sosial.
Contoh: Iklim demokrasi di Indonesia
memberi kesempatan untuk
meningkatkan status sosial.
Struktur Tertutup
Tidak semua masyarakat memiliki
peluang yang sama untuk melakukan
mobilitas sosial.
Contoh: sistem kerajaan hanya
mengijinkan keturunannya sebagai
calon raja selanjutnya.
Sistem Kasta dalam Agama Hindu
Faktor struktural merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi
mobilitas sosial dari luar individu.
Umumnya faktor ini berkaitan
dengan pekerjaan, sistem ekonomi,
sistem politik yang dianut
masyarakat, dan tingkat fertilitas
Monang pengusaha “Rumah Barbie”
2. Faktor Individu
Dari Pemungut Bola Menjadi
Pengusaha Sukses
Monang pengusaha “Rumah Barbie”, miniatur rumah yang biasa
digunakan anak-anak untuk boneka Barbie. Usaha lelaki asal Medan
ini berhasil menembus beberapa pasar di kota-kota besar di Indoensia.
Monang merupakan salah satu contoh difabel yang sukses. Ia yang
hanya memiliki satu kaki memulai usaha dengan penuh kerja keras.
Beberapa kali ia gagal, namun selalu punya semangat untuk bangun
kembali. Sebelum menjadi pengusaha, ia lebih dulu berkarir sebagai atlet
difabel, lalu mejadi pemungut bola di lapangan tenis.
Monang pernah berjuang menjadi atlet difabel hingga akhirnya menjadi
pengusaha rumah boneka. Kini Monang memiliki 5 (lima) pekerja dan
usahanya semakin sukses. Kegigihan Monang perlu ditiru. Walaupun hanya
memiliki satu kaki, Monang pantang menyerah hingga mencapai
keberhasilan.
3. Faktor Sosial
Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan.
Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk
terus berjuang segigih-gigihnya.
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki
oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan,tidak ada satu manusia
pun yang dapat memilih status.
Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan
oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di
lapisan sosial yang lebih tinggi.
Kalian tentu juga ingin meningkatkan status sosialmu.
Orangtuamu juga selalu berpesan supaya kalian belajar
giat. Mereka berharap, suatu saat kalian lebih berhasil
dari orangtuamu.
Jenis-jenis Status Sosial
Jenis2
Status Sosial
Status yang didapat sejak lahir
seperti jenis kelamin, ras, kasta
dan golongan.
Status yang diperoleh
seseorang di dalam
masyarakat yang
bukan dibawa dari lahir
tetapi karena usaha
dan kepercayaan
masyarakat. Contoh:
kepala suku, ketua
adat, sesepuh.
Status sosial yang didapat
seseorang karena kerja
keras dan usaha yang
dilakukannya. Seperti
pendidikan, pekerjaan.
Ascribed
status
Assigned
Status
Achieved
Status
4. Faktor Ekonomi
Pendidikan
Keadaan ekonomi yang baik
memudahkan individu dan
kelompok melakukan
mobilitas sosial
Description of the
contents
Description of the
contents
Description of the
contents
Description of the
contents
Modal
Kesempatan
Kesuksesan
5. Faktor Politik
Kondisi Politik yang
stabil mendorong
percepatan
mobilitas sosial
6. Kemudahan dalam Akses Pendidikan
1. Kemiskinan
Bagi masyarakat miskin,
mencapai status sosial tertentu
merupakan hal sangat sulit.
Salah satu penyebab kemiskinan
adalah pendidikan yang
rendah.
Masyarakat yang berpendidikan
rendah berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia.
Akibatnya, tingkat kemudahan
untuk mendapatkan pekerjaan
terbatas.
2. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembedaan
perlakuan karena alasan
perbedaan suku, ras, agama,
golongan.
Pada masa penjajahan, terjadi
diskriminasi pemerintah Hindia
Belanda terhadap masyarakat
keturunan Eropa dan masyarakat
Indonesia.
Dalam memperoleh pendidikan,
masyarakat Indonesia disediakan
sekolah yang kualitasnya berbeda
dengan sekolah-sekolah untuk
orang-orang Eropa.
Hal ini tentu mempersulit mobilitas
sosial rakyat Indonesia.
Click to edit title style
Saluran
Mobilitas Sosial
4. Organisasi Politik
Anggota parpol yang
profesional dan punya
dedikasi, loyalitas akan
mendapat status tinggi.
1. Pendidikan
Pendidikan dianggap
sebagai social elevator
(perangkat) yang
mengangkat seseorang ke
kedudukan yang lebih tinggi
3. Organisasi Profesi
Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Persatuan Guru
Republik Indonesia
(PGRI), KADIN (Kamar
Dagang dan Industri)
2. Organisasi Ekonomi
Perusahaan pada
umumnya memberikan
kesempatan karir bagi
seseorang secara luas.
Saluran Mobilitas Sosial
4
Saluran Mobilitas Sosial ...
5. Lembaga Keagamaan
Agama dianggap sesuatu yang luhur dan
penting. Seorang pemuka agama akan
dihormati oleh masyarakat.
6. Lembaga Perkawinan
Seorang yang menikah dengan orang yang
memiliki status sosial lebih akan ikut
menyandang status tersebut.
5. Dampak Mobilitas Sosial
Dampak Positif
Dampak Negarif
Terjadinya Konflik
Gangguan Psikologis
Dalam perjalanan kehidupan
manusia, persaingan tidak
dapat dihindarkan.
Persaingan selalu muncul
dengan berbagai
kategorinya. Bahkan,
persaingan bisa menjelma
menjadi konflik
Gelisah karena turun jabatan, tidak mendapat apa yang idam-idamkan, dsb
menyebabkan stress.
Mendorong Seseorang
untuk Lebih Maju
Mempercepat Tingkat
Perubahan Sosial
Meningkatkan Integrasi Sosial
Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas (social climbing),
tentu semua orang akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada 3 (tiga)
kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping
Siapkan alat tulis...!
It’s Time to Quiz....
No. 1
Pak Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh mobilitas sosial . . . .
a. horizontal
b. antargenerasi
c. vertikal naik
d. vertikal turun
No. 2
Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah . . . .
a. status sosial
b. keadaan ekonomi
c. pendidikan rendah
d. penyebab struktural
No. 3
Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini:
1) PGRI
2) APKOM DIY
3) IDI
4) PBB
5) IMI
Yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
No. 4
Di bawah ini contoh faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab struktural adalah . . . .
a. seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekun
b. seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
c. seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kota
d. seorang anak yang memiliki keluarga kerajaan
No. 5
Mobilitas sosial membawa dampak positif dan negatif. Berikut yang tidak termasuk dampak positif mobilitas sosial adalah....
Mendorong seseorang untuk maju
Mempercepat tingkat perubahan sosial
Meningkatkan integrasi sosial
Mendororong disintegrasi sosial
Thank You!