Bab I
INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN
DI NEGARA-NEGARA ASEAN
A. Mengenal
Negara-Negara ASEAN
ASEAN
(Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi yang beranggotakan
negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967di Bangkok,
Thailand. ASEAN diprakarsai lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia,Filipina,
Singapura, dan Thailand. Saat ini, ASEAN beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
1. Letak Geografis Negara-negara ASEAN
Berdasarkan
bentuk secara geografis, negara-negara ASEAN memiliki ciri sebagai berikut:
a. Compact,
yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.
b. Fragmented,
yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. ContohnyaIndonesia.
c. Elongated,
yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
d. Protruded,
yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, biasanya terdapat‘tangan’ yang memanjang. Contohnya
Thailand dan Myanmar
2. Letak
Koordinat ASEAN
Letak
koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude
(garis lintang)dan longitude
(garis bujur) suatu daerah pada peta. Letak koordinat sering
disebutjuga
letak astronomis. Berdasarkan garis lintang
pada peta sebagian besar negara-negara ASEAN terletak di wilayah iklim tropis
dan lainnya subtropis. Perbedaan iklim ini berpengaruh terhadap budaya dan
interaksi manusia pada masing-masing negara, seperti cara berpakaian, bentuk
rumah, makanan, dan lain-lain.
1.
INDONESIA
a.
Keadaan alam
(1)
Dataran tinggi
Beberapa
dataran tinggi di Indonesia yang terkenal, antara lain dataran tinggi 1 Dieng,
dataran tinggi Magelang, Malang, dan dataran tinggi Bandung. Dataran tinggi
ini disebut juga Plato atau Plateau.
(2)
Dataran rendah
Dataran
rendah adalah bagian permukaan bumi yang tanahnya hampir rata.
Ketinggiannya
0–200 meter dari permukaan air laut (mdpal). Dataran rendah juga banyak
dijumpai di daerah aliran sungai. Contoh dataran rendah di Indonesiaadalah
dataran rendah di Sumatra bagian timur dan Jawa Barat bagian utara.
(3)
Peneplain
Daerah
yang semula berelief kasar namun karena adanya proses perombakanbatuan/lapisan
atas permukaan bumi oleh tenaga dari luar bumi (eksogen) yang berlangsung
lama sehingga bentang alam sisanya (denudasi) berubah menjadi relatif
datar disebut peneplain. Sisa-sisa permukaan bumi
hasil erosi yang berbentuk
batuan yang menonjol yang disebut monadnock;
ditemukan di beberapatempat
antara lain di Pulau Bangka dan Belitung.
(4)
Depresi
Depresi
adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentukdepresi
yang memanjang disebut slenk,
sedangkan bentuk depresi yang membulatdisebut
basin. Contoh depresi di daratan
Indonesia adalah depresi Serayu yangmemanjang
dari Cilacap–Purwokerto–Wonosobo dan depresi Lembah Semangkokyang
memanjang dari utara Pulau Sumatra hingga selatan Pulau Sumatra.Beberapa
contoh relief dasar laut di Indonesia adalah sebagai berikut:
(a)
Palung Laut. Contohnya palung laut Mindanau dan palung laut Kai.
(b)
Lubuk Laut. Contohnya Lubuk laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
(c)
Punggung Laut. Contohnya Punggung Laut Siboga, Snelius.
(d)
Gunung Laut. Contoh: Krakatau.
(e)
Ambang Laut. Contohnya Ambang laut Sulu, Gibraltar.
(f)
Dangkalan (shelf). Contohnya Laut Jawa,
Laut Arafuru.
b.
Keadaan Perairan
Perairan
merupakan bagian terbesar dari luas wilayah Indonesia, yang meliputi laut,
sungai, danau, dan air tanah. Laut Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan
dan hasil
laut lainnya. Berbagai jenis ikan tersebut banyak dijumpai pada laut transgresi dengan
kedalaman kurang dari 200 meter. Letak laut transgresi ini meliputi bagian barat
(paparan Sunda) Indonesia dan bagian timur (paparan Sahul). Hasil laut seperti teripang
dan mutiara banyak dijumpai pada laut bagian tengah sebagai hasil proses ingresi.
Secara
umum, sumber air sungai-sungai Indonesia berasal dari air hujan sehingga disebut
sungai hujan atau sungai periodik. Pada beberapa sungai lain, sumber airnya berasal
dari salju (gletser) dan air hujan yang disebut hujan episodik, seperti Sungai Memberamo
dan Sungai Digul di Papua. Kedua jenis sungai di Indonesia tersebut mempunyai
tingkat kemungkinan erosi yang tinggi. Beberapa sungai di pulau-pulau besar
seperti Sumatra dan Kalimantan dapat dilayari dengan alat transportasi air,seperti
perahu, speed boat, dan kapal. Contoh: Sungai
Musi di Sumatra, dan Sungai
Barito
di Kalima ntan.
b.
Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 255,7 juta jiwa.
Pada tahun2015 ini, rata-rata tingkat kepadatannya mencapai 475 jiwa/km²
dengan tingkatpertumbuhan -0,1% per tahun. Penurunan ini tidak terlepas dari
suksesnya programkeluarga berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah. Sebagian
besar pendudukIndonesia tinggal di Pulau Jawa, disusul Sumatra, Sulawesi, dan
Kalimantan.Kepadatan yang tidak merata, penyebaran yang timpang, komposisi
penduduk
yang sebagian besar berusia muda, terbatasnya lapangan pekerjaan,
kurangnyapenguasaan teknologi, dan jumlah penduduk yang besar menjadi
masalahkependudukan di Indonesia.
Lapangan kerja yang dianggap semakin sedikit dan tingkat
persaingan yangtinggi mengakibatkan banyak dari penduduk Indonesia yang mengadu
nasib ke negara-negara lain, seperti Malaysia, kawasan Timur Tengah, Korea,
dan Singapura.
Etnis Jawa merupakan suku bangsa dengan penduduk paling banyak (±
45%)di Indonesia. Hampir di setiap pulau ditemukan orang-orang
keturunan Jawa.Berikutnya adalah suku Sunda (8%), suku Madura (7%), dan sisanya
suku bangsa lain. Dalam berinteraksi, rakyat Indonesia menggunakan bahasa
Indonesia yangberakar dari bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Bahasa keseharian
setiap sukubangsa menggunakan bahasa sukunya masing-masing (bahasa ibu).
Sebagianbesar rakyat Indonesia memeluk agama Islam, yaitu 88% dari jumlah
penduduk.
c.
Perekonomian
Laporan perkembangan ekonomi dunia dari IMF (International
Monetary Fund)
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4% pada
tahun
2013. Pertumbuhan ini mengalami fluktuasi setiap tahun karena
faktor ekonomi
dunia atau karena sensitifnya respons pasar atas kebijakan
ekonomi. Contohnya,
pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat
mengakibatkan
turunnya harga-harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil
peluangpeluang
baru. Akan tetapi, pertumbuhan yang mengecil ini dapat berbalik
arah jika
investasi di negeri kita semakin ditingkatkan, termasuk juga iklim
investasinya.
Ekspor utama Indonesia mengandalkan sektor minyak dan gas (migas)
serta
hasil sumber daya alam berupa bahan-bahan mentah, seperti hasil
hutan (kayu,
rotan, karet dan lain-lain), tekstil, serta hasil pertanian dan
perikanan (beras,
udang, dan hasil laut). Adapun impor utamanya berupa perkakas
industri, farmasi
dan kimia, barang-barang elektronik, dan otomotif.
c.
Kerja Sama
Kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung secara
bilateral,
regional, dan multilateral. Kerja sama bilateral atau kerja sama
dengan satu
negara lain pada umumnya menitikberatkan pada sektor ekonomi
berupa ekspor
dan impor. Contohnya, Indonesia mengekspor hasil hutan seperti
kayu dan
bahan-bahan tambang ke Jepang, sementara Jepang mengekspor
barang-barang
elektronik dan otomotif ke Indonesia.
Kerja sama dalam satu kawasan (regional) dengan negara lain dalam
suatu
wadah organisasi terlihat melalui ASEAN dan APEC. Kerja sama
Indonesia
dalam ASEAN meliputi berbagai bidang sesuai latar belakang ketika
lima negara
menyatakan untuk membentuk organisasi ASEAN, seperti ekonomi,
budaya,
pertahanan, dan sosial.
Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara
meliputi
perdagangan ekspor-impor barang-barang mentah serta barang jadi,
pengelolaan
tanaman pangan dan hutan, pendirian pabrik bersama, pengiriman
tenaga kerja,
dan masih banyak lagi. ASEAN juga mendirikan pabrik pupuk urea di
Indonesia
(di Aceh) sebagai bentuk proyek industri bersama.
Agar terjaga stabilitas kawasan dilakukan kerja sama politik dan
keamanan
yang dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri negara
anggota ASEAN
di Kuala Lumpur tanggal 27 November 1971. Dalam pertemuan tersebut
dideklarasikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas,
dan netral, atau
biasa dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality). Salah
satu contoh kerja sama pertahanan keamanan ini yaitu mengadakan
perjanjian
ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara
asal) antarnegara
anggota ASEAN dan kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
Kerja sama Indonesia di negara-negara ASEAN dalam bidang sosial
dan
budaya yaitu melalui promosi pariwisata. Contoh: Bali yang
dijadikan wisata
unggulan menyajikan keindahan panorama, budaya (seperti tari Kecak
dan
Pendet), dan wisata kuliner. Selain itu, Indonesia mengekspor
kerajinan seni ukir
kayu, seperti kerajinan mebel dari Jepara ke beberapa negara di
Asia Tenggara
seperti Thailand, dan Malaysia dan lainnya. Sejak tahun 2009,
United Nation
Educational Scientific and Cultural Organzation (UNESCO)
mengukuhkan batik
sebagai world haritage atau warisan budaya dunia, yang membuat batik terkenal
di mancanegara khususnya di Asia Tenggara.
Kerja sama antara Indonesia dan berbagai negara dilakukan dengan
organisasi
internasional yang terdiri atas beberapa negara. Contoh: selain di
kawasan
regional, ada juga kerja sama dalam organisasi-organisasi lain,
seperti OPEC,
Gerakan Non Blok (GNB) dan
PBB.
2. BRUNEI DARUSSALAM
a. Keadaan Alam
1) Letak Negara dan Batas Negara
Negara
Brunei Darussalam terletak pada 4oLU – 6oLU dan 114oBT – 115oBT.
Wilayah
Brunei dikelilingi oleh negara Malaysia. Negara Brunei Darussalam
terbagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian barat dan bagian timur. Bagian barat
terdiri
atas 3 daerah, yaitu daerah Tutong, Belait, dan Brunei. Bagian timur adalah
daerah Temburong. Batas negara Brunei
sebagai berikut.
•
Bagian selatan, timur, dan barat berbatasan dengan negara bagian Serawak
(Malaysia).
•
Bagian utara berbatasan dengan Laut Cina selatan.
Brunei
Darussalam termasuk negara yang memiliki wilayah sempit, yaitu ±
5,765 km2.
2) Bentang Alam
Pantai
bagian utara Brunei merupakan daerah dataran yang relatif luas dan
di
wilayah ini terdapat Teluk Brunei. Pada bagian selatan reliefnya relatif kasar
dan
berbukit-bukit, serta berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak
(Malaysia).
Ketinggian daerah selatan ini berkisar 1000–1500 mdpal dan
merupakan
bagian dari lereng Pegunungan Crocker. Di bagian barat wilayah
Brunei
terdapat aliran sungai Baram. Sungai Baram memiliki arti penting bagi
kegiatan lalu lintas penduduk Brunei
Darussalam.
b)
Penduduk
a) Jumlah Penduduk
Penduduk Brunei tahun 2015 berjumlah 0,4 juta jiwa, dengan
kepadatan
9.796 jiwa/km2. Angka kelahiran 17 dan angka kematian 3 per 1000
penduduk.
Pertumbuhan penduduk 0,1%. Setengah dari keseluruhan penduduk
Brunei adalah
orang Melayu. Etnis terbesar kedua adalah Tionghoa, dan sisanya
pendatang, yang
diperkirakan berasal dari
Jawa, Sumatra, dan Kalimantan (Dayak).
c)
Sumber Daya Alam
Minyak dan gas merupakan
sumber daya alam andalan yang tersebar di
hampir seluruh wilayah
Brunei. Perikanan merupakan sumber daya alam kedua
terbesar setelah minyak dan
gas bumi. Sepanjang garis pantai utara Brunei hampir
disibukkan dengan kegiatan
penangkapan ikan (Pantai Utara dan Laut Cina
Selatan). Kontribusi
pertanian di Brunei terhadap kesejahteraan penduduknya
terbilang kecil. Meskipun
pengelolaannya dalam jumlah yang relatif kecil, dalam
menggarap lahan pertanian
Brunei sudah menerapkan teknologi tinggi, yaitu
dengan sistem intensifikasi
pertanian. Hasil pertanian yang banyak diusahakan
adalah padi, sagu, dan ubi
kayu.
d)
Kerja Sama
Pada tahun 1984, Brunei
resmi bergabung dengan ASEAN sebagai wadah
kerja sama regional di
kawasan Asia Tenggara. Kerja sama internasional yang
diikuti oleh Brunei
Darussalam adalah WTO (World Trade Organization), G-7,
APEC (Asia Pacific Economic
Cooporation), OPEC (Organization of Petrolium
Exporting Countries), dan
OKI (Organisasi Konferensi Islam). Brunei menjalin
hubungan diplomatik dengan
Indonesia. Indonesia merupakan mitra dagang yang
sudah lama menjalin
hubungan dengan Brunei Darussalam. Kedua negara saling
bekerja sama dalam kegiatan
ekspor dan impor. Ekspor Brunei ke Indonesia
adalah kapas, besi, dan
baja. Adapun impor dari Indonesia berupa semen, bahan
bangunan, dan pakaian jadi.
3. FILIPINA
1)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Filipina terletak di wilayah Asia Tenggara yang dibatasi oleh:
• Sebelah utara dan timur, Filipina berbatasan dengan Samudra
Pasifik.
• Sebelah selatan dibatasi Laut Sulawesi dan Laut Sulu.
• Sebelah barat dengan Laut Cina Selatan.
Filipina terletak antara 5oLU–21oLU dan di antara 117o BT–126o BT.
Luas
wilayahnya 30.000 km². Garis pantai negara ini sepanjang 36.289
km. Filipina
merupakan negara kepulauan, dengan jumlah pulau ±7.107 (data tahun
2012).
Pulau yang sudah didiami
baru 4.000 pulau (2015).
b) Iklim
Iklim
di Filipina pada umumnya tropis basah dengan suhu udara antara 25oC–
30oC
dan curah hujan yang terjadi antara 1.275 mm–5.000 mm per tahun. Wilayah
barat
daya beriklim musim pada bulan November–April dan wilayah tenggara
beriklim
musim pada bulan Mei–Oktober. Bencana-bencana alam yang terjadi
di
antaranya angin topan atau badai siklon, tanah longsor, gempa bumi, gunung
berapi,
dan tsunami.
c) Bentang Alam
Bentang
alam Filipina hampir seluruhnya pegunungan dengan pesisir yang
landai
dan sempit. Titik terendah terletak di parit atau palung laut Philipina dengan
kedalaman
10.539 m. Letaknya di lepas pantai Pulau Mindanao, yang dinamakan
Palung
Marina. Titik tertinggi terdapat di Gunung Apo dengan ketinggian 2954
di
Filipina adalah Pulau Luzon, Mindanao, Mindoro, Bohol, Pahlawan, dan Cebu.
mdpal.
Filipina tersusun atas hamparan pulau, yang membentang dari utara ke
selatan
dan dari barat ke timur dengan jumlah ± 7.107 pulau. Pulau-pulau besar
Danau-danau
terbesar di Filipina terdapat di Pulau Luzon, yaitu Danau Laguna de
Bay
dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao.
Bentang
alam yang menonjol antara lain berupa:
Titik
tertinggi : Gunung Apo (2.954 m)
Titik
terendah : paras laut (Palung) Mindanao + 10.000 m
Sungai utama : Cagayan, Pampanga, Agno
di Luzon, dan Agusan di Mindanao
2)
Penduduk
Filipina bernama resmi Republik Filipina. Pada tahun 2015 penduduk
Filipina
sebesar 103 juta jiwa, dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun.
Etnis
mayoritas penduduk adalah Filipino, yaitu campuran Melayu-Spanyol,
Melayu,
Spanyol, dan Moro negrito. Agama yang paling banyak dianut adalah
Katolik
Roma (85 %), Kristen (5 %), Islam (7 %), dan Buddha (3 %).
Penjajahan Spanyol
tahun 1520–1898 banyak memengaruhi kondisi sosial dan budaya
rakyat Filipina,
di antaranya:
a) Orang Filipina sebagian besar beragama Katolik, yang merupakan
agama
penjajah. Hanya Suku Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang
sebagian besar beragama
Islam.
b)
Banyak terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan orang suku bangsa
melayu
yang disebut orang mestis atau disebut juga orang Filipino. Oleh karena
itu,
nama-nama orang Filipino memiliki banyak kemiripan dengan nama orang
Bangsa
Spanyol.
Tagalog
merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan
rakyat Filipina adalah bahasa Inggris
dan bahasa Tagalog.
3)
Perekonomian
Pada
umumnya, rakyat Filipina masih banyak mengandalkan bidang pertanian.
Namun,
seiring kemajuan teknologi dan kemampuan sumber daya manusia telah
terjadi
pergeseran, yang tercermin dari meningkatnya pendapatan dari sektor
industri.
Hasil pertanian dan peternakan negara Filipina di antaranya beras, kelapa,
tebu,
jagung, pisang, nanas, mangga, daging babi, daging sapi, telur, dan ikan.
Filipina
memiliki tempat penelitian padi terbesar di Asia tenggara yang didirikan
oleh
IRRI (International Rice Research Institute) dan telah menemukan jenis padi
yang
tahan wereng dan angin, yaitu IR-36 dan IR-38.
Pertumbuhan
ekonomi penduduk Filipina sebesar 6,2 % (2015). Perekonomian
Filipina
dari sektor industri berupa peralatan elektronik, tekstil, obat-obatan,
kimia,
produksi kayu, minyak bumi, serta teknologi makanan, dan perikanan.
4)
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam yang terdapat di Filipina antara lain kayu, minyak bumi,
nikel,
cobalt, perak, emas, dan perunggu. Sedangkan hasil pertaniannya berupa
padi,
jagung, kelapa, tebu, pisang, abaca (sisal/serat), tembakau, nanas, dan ikan.
5)
Kerja Sama
Filipina
dan Indonesia telah lama menjalin hubungan perdagangan. Indonesia
banyak
mengekspor minyak bumi mentah, bijih besi, baja, dan aluminium.
Sementara
itu, Filipina mengekspor gula, kopra, dan hasil
pertanian dan
perkebunan lain ke Indonesia. Kerja sama kedua negara hingga saat
ini telah
berkembang dalam hal-hal lain, misalnya perjanjian memberantas
terorisme di
wilayah kedua negara.
4. KAMBOJA
1)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Kamboja
terletak pada 10o LU-15o LU dan 102o BT–108o BT. Kamboja
mempunyai
wilayah seluas 181.300 km2.
Batas
wilayah Kamboja:
Utara
: Negara Thailand dan Laos
Timur
: Vietnam
Selatan : Laut Cina Selatan (Teluk Siam)
Barat : Thailand
b) Iklim
Kamboja beriklim tropis muson, dengan musim hujan pada bulan
November–
Mei. Iklim ini dipengaruhi iklim muson timur laut, sehingga dalam
bulan Januari
sebagian besar daerahnya menerima curah hujan kurang dari 50 mm
tiap bulan.
Dalam kurun Juni–Oktober, angin bertiup dari arah laut. Tiupan
angin musim barat
daya menyebabkan daerah ini banyak menerima curah hujan. Daerah
Pegunungan
Elephant dan Pegunungan Cardamon dapat menerima curah hujan sampai
dengan
3050 mm per tahun. Dataran Tonle Sap yang terletak di daerah
bayangan hujan
menerima curah hujan kurang dari 1525 mm per tahun. Suhu rata-rata
per tahun
di wilayah Kamboja mencapai sekitar 27oC.
c) Bentang Alam
Sampai sekarang, Sungai Mekong merupakan sungai yang terpenting di
Kamboja. Sungai ini melintasi Kamboja dari utara ke selatan,
sepanjang 500
kilometer. Sungai Mekong dapat dilalui kapal-kapal yang melintas
dari delta
Sungai Mekong di Vietnam sampai ke Phnom Penh.
Tonle Sap merupakan danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak
di
Kamboja. Danau ini dihubungkan ke Sungai Mekong melalui sebuah
anak sungai
kecil yang bernama Tonle Sap (memiliki nama yang sama dengan danau
tersebut).
Sungai ini mengalir dari Danau Tonle Sap, ke Sungai Mekong. Namun,
sepanjang
musim hujan, yaitu pada bulan Juni hingga Oktober, arah aliran
Sungai Tonle Sap
berbalik dari Sungai Mekong menuju ke Danau Tonle Sap. Hal ini
mengakibatkan
banjir yang sangat parah di daerah-daerah sekitar danau. Pada saat
itu, ukuran
Danau Tonle Sap bertambah besar menjadi lebih dari dua kali lipat
dari ukuran
biasanya.
Kamboja Tengah merupakan sebuah daerah yang subur.
Pegununganpegunungan
yang berjajar membentuk setengah lingkaran menjadi perbatasan
alamiah antara Kamboja dan Thailand. Di sebelah barat, terdapat
Gunung
Cardamon dan di sebelah tenggara Gunung Gajah, sedangkan di
sebelah utara
Pegunungan Dankret. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Phnom
Aural, yang
berada di Pegunungan Cardamon, dengan ketinggian 1.813 meter.
2)
Penduduk
Kamboja tergolong negara dengan jumlah penduduk sedikit di Asia
Tenggara,
yakni 15,4 juta jiwa (2015). Pertumbuhan sebesar -0,2% per tahun.
Kelompok
penduduk yang dominan di Kamboja adalah etnis Khmer, sekitar 85%
jumlah
penduduk Kamboja. Sisanya adalah etnis Vietnam, lalu diikuti etnis
Tiongkok,
sekitar 100.000 muslim Cham, serta beberapa dari suku primitif.
Orang-orang
Vietnam masih mencakup 5% dari jumlah keseluruhan penduduk
Kamboja, atau
data lain bahkan 10% dari jumlah penduduk.
Dibandingkan
dengan etnis Vietnam, etnis Tiongkok berintegrasi dengan baik
dengan
penduduk Khmer. Sebelum Khmer Merah mengambil alih kekuasaan
pada
tahun 1975, orang-orang Tiongkok atau orang-orang Khmer, memainkan
peranan
yang sangat penting bagi perekonomian dan politik di Kamboja. Lon
Nol,
seorang diktator yang menguasai Kamboja sebelum Khmer Merah, memiliki
seorang
kakek yang berasal dari Tiongkok.
3)
Perekonomian
Mata
pencaharian penduduk Kamboja bertumpu pada bidang pertanian
dengan
sistem pengolahan yang masih tradisional. Industri besar tidak dimiliki
Kamboja.
Perang yang berlangsung di negara tersebut telah meluluhlantakkan
sektor
industri. Kurangnya sumber daya manusia yang terampil, bahan mentah,
suku
cadang, dan minimnya sarana transportasi dan telekomunikasi juga menjadi
penyebab
terpuruknya sektor industri. Industri yang menjadi andalan di Kamboja
terbatas
pada industri semen dengan skala yang tidak besar, industri kayu, dan
industri
rokok.
Saat
ini, seiring dengan kondisi negara yang mulai stabil, perdagangan sudah
mulai
menunjukkan peningkatan. Pemerintah terus berupaya mengusahakan
penambahan
jalur-jalur transportasi darat, baik jalan raya, maupun rel kereta api.
Negara-negara
yang menjadi rekan dagang Kamboja terutama Rusia, Vietnam,
dan
negara-negara sosialis lain. Berdasarkan data tahun 2003, GDP Kamboja
telah
mencapai U$$ 4,215 pada tingkat harga pasar.
4)
Sumber Daya Alam
Kamboja
merupakan daerah yang memiliki sumber daya alam yang kurang
sebanding
dengan luas wilayahnya. Sumber daya alam paling dominan terdapat
pada
bidang pertanian. Perang yang berkepanjangan menyebabkan produksi
dari
sektor pertanian mengalami penurunan. Sebelum perang meletus, Kamboja
mampu
melakukan ekspor beras, tetapi kini justru mengandalkan beras dari negara
lain.
Pertanian di negara itu berada di sepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle
Sap.
Selain itu, dijumpai di plato-plato tanah basalt di Provinsi Kompong Cham
dan
Provinsi Rotanokiri.
5)
Kerja Sama
Saat
ini, kerja sama yang diikuti oleh Kamboja yaitu melalui badan-badan
PBB,
seperti ILO, UNESCO, WHO serta forum kerja sama lain yang dilakukan
dengan
suatu negara (bilateral) dan organisasi internasional dalam kawasan
internasional
di antaranya ESCAP, IAEA, IDA, IBRD, IFC,
dan
organisasi lain. regional ataupun internasional. ASEAN adalah organisasi
regional yang diikuti,
sementara
organisasi
Antara
Indonesia dan Kamboja terjalin hubungan politik dan keamanan, dengan
saling
menempatkan duta besarnya. Selain itu, Indonesia juga ikut berperan dalam
usaha
menyelesaikan pertikaian di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting
(JIM)
dan pengiriman pasukan Garuda XII pada tahun 1992 di bawah UNTAC
untuk
menjaga perdamaian di Kamboja.
5. LAOS
1)
Keadaan Alam
a)
Letak dan Batas
Letak
astronomis Laos 14o LU–22o LU dan 100o BT–107o BT, dengan batasbatas
sebagai
berikut:
-
sebelah barat berbatasan dengan Thailand dan Birma;
-
sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam;
-
sebelah timur dengan Vietnam, dan
-
sebelah selatan dengan Kamboja.
b)
Iklim
Laos
beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan 26oC pada bagian utara dan
28oC
pada bagian selatan.
Laos
memiliki tiga musim yaitu:
•
Musim hujan yang panas, terjadi antara bulan Juni–Oktober pada saat adanya
pengaruh
angin musim barat daya yang datang ke wilayah itu.
•
Musim kemarau yang sejuk, terjadi antara bulan November–Februari pada
saat
angin bertiup dari arah timur laut.
•
Musim pancaroba yang kering dan panas, terjadi antara bulan Maret–Mei,
pada
masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
c)
Bentang Alam
Laos
adalah negara pegunungan, dengan kawasan hutan tropis yang belum
terjamah.
Hanya ± 5% dari lahan mereka cocok untuk pertanian, namun lahan
pertanian
yang 5% itu menyediakan sampai 80% lapangan kerja. Laos memiliki
luas
wilayah ± 236.804 km persegi. Luas dari wilayah Laos tersebut merupakan
1/2
bagian dari luas Pulau Sumatra di Indonesia.
Laos
merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang jalan masuk
ke
wilayahnya tanpa melalui laut. Sebagian besar wilayah Laos adalah daerah
pegunungan
dan wilayah lainnya merupakan dataran tinggi. Kawasan Laos terdiri
dari
empat kesatuan geografis utama sebagai berikut:
a)
Barisan pegunungan lipatan dari utara ke selatan yang bertopografi kasar.
Pada
bagian utara barisan pegunungan, lipatannya terpotong-potong. Puncak
gunung
tertinggi berada pada Gunung Phou Bia (2.820 m). Adapun datarannya
ada
pada daerah plato Xiangkhoang;
b) Lereng
barat Pegunungan Annam;
c)
Plato Bolovens, dan
d)
Daerah lembah Sungai Mekong
Sungai
Mekong merupakan urat nadi dari negara Laos, yang memiliki panjang
±
1.800 kilometer. Hampir sebagian dari panjang keseluruhannya melewati
wilayah
Laos dan membuat perbatasan dengan Thailand.
2)
Penduduk
Laos
adalah satu dari beberapa negara komunis yang masih tersisa di dunia.
Sejak
jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Laos tetap bertahan dengan paham
komunisme
sambil berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan politik
dunia
yang cepat. Jumlah penduduk negara Laos bila dibandingkan dengan
beberapa
negara ASEAN termasuk yang paling kecil. Penduduk Laos tahun 2015
berjumlah
6,9 juta jiwa, dengan pertumbuhan -0,3% per tahun. Kurang lebih 50%
penduduknya
memeluk agama Konghucu, 34% menganut kepercayaan suku,
2%
Kristen, dan lain-lain mencapai 6%. Bahasa nasional yang digunakan adalah
bahasa
Laos. Adapun bahasa keduanya yaitu Inggris, Vietnam, dan Prancis.
Etnis
bangsa yang banyak ditemukan yaitu etnis Laosian (60%), suku gunung
35%,
dan suku lain hanya 5%. Orang Laos banyak tinggal di dataran rendah di
pinggiran
sungai. Orang Meo dan Yao, keturunan dari Tiongkok bagian selatan,
banyak
tinggal di daerah pegunungan dan memanfaatkan lahan untuk pertanian
dengan
sistem tebang bakar. Tingkat pendidikan Laos telah mengalami banyak
perubahan
ke arah lebih baik meskipun kuantitasnya masih rendah. Hampir 40%
penduduk
Laos masih buta huruf.
3)
Perekonomian
Pertanian
merupakan kegiatan ekonomi utama yang menyerap lebih dari
72% tenaga
kerja. Luas lahan pertanian ± 932.000 hektar dan dimanfaatkan
untuk
budidaya tanaman padi dan jagung, terutama di Provinsi Xiangkhoang dan
Houphan.
Sarana
transportasi belum banyak dan sarana telekomunikasi juga masih
sedikit.
Hal ini membuat laju perdagangan berjalan kurang lancar. Ekspor utama
Laos
berupa barang tambang, seperti bijih timah, kayu, kapas, kopi, kapur
barus,
dan kulit. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
di
antaranya beras, minyak bumi, mesin-mesin, barang elektronik, dan barangbarang
konsumsi
lain. Pusat perekonomian Laos terdapat di sepanjang Sungai
Mekong
yang memiliki banyak dermaga pelabuhan. GDP Laos mencapai angka
12.043
ribu pada harga pasar.
4)
Sumber Daya Alam
Sumber
daya hutan di Laos telah mengalami penurunan secara siginifikan.
Diperkirakan,
Laos tinggal memiliki luasan hutan ± 130.000 km2. Dari jumlah
itu, ±
70.000 km2 saja yang memiliki nilai jual. Namun demikian, Laos mampu
melakukan
ekspor hasil hutan ini ke negara lain. Sumber daya yang menjadi
andalan
Laos hampir sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu
dari
sektor pertanian. Selain itu, sektor perikanan, peternakan, dan pertambangan
juga
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara.
5)
Kerja Sama
Dalam
tata pergaulan dengan negara lain, Laos banyak melakukan kerja sama
yang
berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti ekspor dan impor. Di lain pihak,
kerja
sama yang dilakukan Laos juga sudah lebih berkembang dalam bidangbidang
lain
baik di level regional maupun internasional.
Sebagai
anggota ASEAN, Laos turut aktif dalam kegiatan kerja sama tersebut,
misalnya
KTT ASEAN ke-10 yang dilaksanakan di Viantiane. Beberapa organisasi
internasional
yang diikuti Laos di antaranya ASEM, FAO, IBRD, IDA, IFC,
UNDP,
UNIDO, ILO, UNESCO, WHO, APEC, dan lain-lain. Indonesia dan Laos
menjalin
hubungan kerja sama yang baik dengan menempatkan duta besarnya.
Selain
itu Laos juga terlibat kerja sama pada forum ASEAN.
6. MALAYSIA
1)
Keadaan Alam
a)
Letak dan Batas
Secara
geografis, Malaysia berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Indonesia,
Selat
Singapura, Singapura, Selat Malaka, dan Thailand. Malaysia terletak di
antara
1oLU–7oLS, dan antara 100oBT–120oBT.
Batas–batas
wilayah negara Malaysia:
•
Sebelah utara berbatasan dengan Thailand dan Laut Cina Selatan.
•
Sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulu dan Laut Sulawesi.
•
Sebelah selatan berbatasan dengan Pulau Kalimantan dan Kepulauan Riau.
•
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Malaka dan Pulau Sumatra.
b)
Iklim
Malaysia
memiliki iklim tropis, yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi
rata-rata
260–800 mm sepanjang tahun. Seperti wilayah lain di Asia Tenggara,
keadaan
iklim itu dipengaruhi angin muson. Temperatur harian rata-rata adalah
21oC–32oC
di daerah pantai dan 12oC–25oC di daerah pegunungan.
c)
Bentang Alam
Berdasarkan
pembagian daerah, Malaysia dibagi menjadi dua daerah yang
berada
pada dua pulau yang berbeda. Malaysia barat terletak di Semenanjung
Malaka
(Asia), dan Malaysia Timur ada di Kalimantan Utara.
Topografi
Malaysia barat diliputi bentukan pegunungan dengan puncak tertinggi
di
Gunung Tahan yaitu 2.189 m. Titiwangsa merupakan pegunungan terpanjang di
Malaysia
(483 km) yang membentang dari perbatasan Malaysia dengan Thailand
sampai
dengan negara bagian Malaka. Di wilayah ini, tanahnya tidak begitu subur.
Oleh
karena itu, lahan banyak digunakan sebagai area perkebunan dengan jenis
tanaman
yang homogen seperti kelapa sawit. Dataran rendah di Malaysia barat
terletak
di sisi timur dan sisi selatan. Dataran rendah di timur Pegunungan Tahan
(Johor,
Selangor, Kedah, Kelantan, dan Pahang) terdiri dari rawa-rawa, hutan
lebat,
dan tanah yang tandus.
Dataran
pantai Malaysia timur umumnya sempit dan berawa-rawa serta
sungai-sungai
yang pendek dan berkelok-kelok. Wilayah Malaysia bagian
timur
mempunyai relief yang kasar. Pada daerah Serawak, gunung-gunung
bukan
merupakan pegunungan vulkanis. Di daerah Sabah saja gunung-gunung
merupakan
pegunungan vulkanis. Titik tertinggi dari gunung-gunung di Malaysia
timur
terletak di puncak Gunung Kinabalu.
Secara
geografis, Malaysia terdiri atas dua bagian/wilayah, yaitu:
1.
Malaysia bagian barat, terletak di Semenanjung Malaya yang terdiri atas 11
negara
dalam bentuk kesultanan:
1)
Selangor 7) Trengganu
2)
Negeri Sembilan 8) Kedah
3)
Johor 9) Perlis
4) Pahang
10) Malaka
5)
Perak 11) Penang
6)
Kelantan
2.
Malaysia bagian timur, terletak di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan
Indonesia
terdiri atas 2 negara bagian:
1)
Serawak, dan 2) Sabah
2)
Penduduk
Penduduk
Malaysia 30,8 juta jiwa (2015) dengan pertumbuhan 0,3% per tahun.
Penduduk
Malaysia terdiri atas orang Melayu ±50%, Tiongkok ±37%, India 11%.
Sisanya
adalah orang-orang Eurasia, Eropa, dan keturunan bangsa lain. Bahasa
yang
digunakan yaitu bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan
bahasa
Indonesia karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu.
Namun,
bahasa Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional.
Kepadatan
penduduk Malaysia tahun 2015 mencapai 3.321 jiwa per kilometer
persegi.
Penduduk Malaysia lebih dari 50% beragama Islam, disusul agama
Buddha
12%, kepercayaan Tiongkok (Taoisme) 7%, sisanya yaitu Kristen dan
Hindu
serta agama lainnya. Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak
mengambil
hukum-hukum yang diterapkan oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, di
Malaysia
dikenal hukuman rajam, cambuk, dan hukum gantung bagi orang yang
melakukan
pelanggaran hukum yang berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi
siapa
saja yang melakukan pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia.
3)
Perekonomian
Sebagai
negara agraris, perekonomian utama Malaysia juga banyak bergantung
pada
hasil pertanian. Lebih dari separuh penduduk Malaysia bekerja di bidang
pertanian.
Diversifikasi pertanian (usaha penganekaragaman jenis usaha atau
tanaman
pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil
pertanian)
belum banyak dilakukan penduduk. Dalam bidang perkebunan, tenaga
kerja
yang digunakan banyak berasal dari Indonesia.
Malaysia
merupakan negara yang cepat kembali pulih dari krisis moneter
yang
melanda kawasan Asia Tenggara beberapa tahun lalu. Hal ini ditunjang
kebijakan
pemerintah yang menganjurkan rakyat untuk mencintai produk dalam
negeri.
Dengan demikian, produk-produk dari asing yang membanjiri kawasan
Asia
Tenggara bisa diambil alih oleh produk-produk dalam negeri. Namun, bukan
hanya
faktor penggunaan produk dalam negeri saja, tetapi juga ada banyak hal
yang
dilakukan untuk memulihkan dan menstabilkan ekonomi.
Sumber
devisa terbesar bagi negara masih mengandalkan penjualan barang
tambang
minyak dan gas, ditambah hasil perkebunan karet yang melimpah.
Kegiatan
ekspor dan impor di Malaysia banyak dilakukan melalui pelabuhan laut
terbesar,
yaitu Port Swetenham.
4)
Sumber Daya Alam
Sama
seperti negara-negara sebelumnya, Malaysia memiliki lahan pertanian
dan
perkebunan serta hutan yang cukup luas. Hasil pertanian terutama untuk
memenuhi
kebutuhan pokok, seperti padi dan sayur-mayur. Hasil utama dari
bidang
perkebunan yaitu karet dan kelapa sawit. Sebanyak 40% kebutuhan karet
dunia
disuplai oleh Malaysia. Kayu merupakan komoditas yang banyak dihasilkan
dari
hutan.
Pada
bidang pertambangan, Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di
dunia.
Barang tambang lain yang dihasilkan yaitu bauksit, batu bara, besi, tembaga,
emas,
dan perak. Usaha pemerintah yang sungguh-sungguh juga nampak pada
peningkatan
pemanfaatan sumber daya alam untuk dikelola oleh negaranya sendiri
sebagai
sumber bahan mentah sehingga diharapkan mengurangi ketergantungan
pada
negara lain. Dengan kemampuan pengelolaan bahan baku sendiri, Malaysia
dalam beberapa
tahun terakhir telah mengembangkan pabrik otomotif.
5)
Kerja Sama
Dalam
level internasional, Malaysia terlibat dalam kerja sama di berbagai
bidang,
seperti hubungan diplomatik, kerja sama ekonomi, kebudayaan,
ketenagakerjaan,
dan pendidikan.
Malaysia
merupakan salah satu negara yang turut dalam pendirian kerja sama
regional
ASEAN. Selain itu, terlibat aktif dalam beberapa organisasi intenasional,
seperti
ADB, ASEM, ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO,
WHO,
WIPO, dan APEC.
Indonesia
menjalin hubungan kerja sama dengan Malaysia dalam berbagai
bidang,
misalnya bidang diplomatik, ekonomi, yang terwujud dalam kegiatan
ekspor
dan impor, serta bidang sosial ketenagakerjaan.
7. MYANMAR
1)
Keadaan Alam
a) Iklim
Berdasarkan
letak lintangnya, Myanmar terbagi dalam dua musim, yaitu bagian
selatan
beriklim tropis, dan bagian utara beriklim subtropis. Di wilayah Myanmar
di
sekitar Khatulistiwa, suhu udara rata-ratanya sedang; bagian tengah suhu
rataratanya
tinggi;
dan bagian utara suhu udaranya dingin karena terdapat pegunungan
tinggi,
yaitu Pegunungan Himalaya. Iklim Myanmar dapat digambarkan sebagai
iklim
muson tropis. Hal ini ditandai dengan pengaruh musim hujan yang kuat,
mendapatkan
penyinaran matahari yang cukup, tingkat curah hujan yang tinggi,
dan
kelembapan yang tinggi sehingga cuaca dirasa kurang nyaman. Perkiraan
suhu
tahunan rata-rata 22º sampai 27º C sepanjang tahunnya.
Curah
hujan tertinggi terjadi di Pegunungan Arakan Yoma. Di daerah
pedalaman
termasuk plato Shan, curah hujan rata-rata adalah 1300 mm–1900 mm
per
tahun. Dataran tinggi Mandalay merupakan zona kering. Curah hujan yang
jatuh
di suatu tempat tergantung relief serta jarak tempat tersebut dari garis
pantai.
b) Bentang Alam
Negara
Myanmar terbentuk dari dua lipatan pegunungan di sebelah barat dan
sebuah
patahan blok di sebelah timur. Keduanya berjajar dari utara ke selatan.
Jajaran
sebelah barat mencakup deretan Pegunungan Letha, bukit Chin, dan
Pegunungan
Arakan Yoma yang diliputi hutan-hutan lebat. Pada daerah perbatasan
dengan
India dan Bangladesh, ditutupi jalur pegunungan yang terpisah satu sama
lainnya
oleh lembah yang sangat dalam.
Dataran
rendah membentang mengikuti alur Sungai Irawadi dan Sungai
Sithang
sampai ke pedalaman Mandalay. Dataran tersebut merupakan dataran
rendah
aluvial yang letaknya diapit dua jalur pegunungan barat dan timur. Hampir
separuh
wilayah Myanmar terletak di lembah Sungai Irawadi dan cabangcabangnya.
DAS
Irawadi bermuara di Laut Andaman. Di salah satu bagian dataran
rendah
ini terdapat plato Shan dengan ketinggian mencapai 900 mdpal.
Dari
arah timur laut mengalir sungai Salween yang melintasi plato Shan melalui
lembah
yang sempit. Di bagian paling utara Myanmar yang berbatasan dengan
Tiongkok,
terdapat gunung tertinggi di Myanmar, yaitu Gunung Hkakabon Razi.
2)
Penduduk
Penduduk
Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan
sebesar
-0,1% per tahun. Dalam bidang pendidikan, Myanmar menghadapi
masalah
yang sama dengan negara-negara berkembang lainnya, yaitu tingkat
pendidikan
yang umumnya masih rendah. Penduduk Myanmar terdiri dari
beberapa
kelompok etnis. Dewasa ini, etnis Tibet Burma mencapai 72% dari
jumlah
keseluruhan penduduk Myanmar. Etnis ini dianggap sebagai pewaris
peradaban
bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang menempati wilayah sekitar dataran
rendah
Irawadi. Kelompok suku lain ialah Shan (9%), Karen (7%), Tiongkok
(3%),
dan India (2%). Komunikasi seari-hari menggunakan bahasa resmi, yaitu
bahasa
Burma. Adapun alat tukar uang digunakan uang Kyat. Mayoritas penduduk
Myanmar memeluk agama Buddha (85%). Inilah sebabnya penduduk
Myanmar
banyak yang tinggal di sekitar kuil-kuil Buddha. Sisanya penduduk
Myanmar
memeluk agama Kristen, Islam, Hindu, kepercayaan suku, dan
lain-lain.
3)
Perekonomian
Produk
produk ekspor andalan Myanmar adalah beras, kacang-kacangan, ikan
dan
udang, bahan mineral, kayu, karet, batu perhiasan dan gas. Adapun produkproduk
impor
antara lain baja, mesin dan suku cadang kendaraan bermotor, semen,
minyak
mentah, bahan baku kimia, dan pupuk.
Pertanian
merupakan aktivitas ekonomi yang penting. Kira-kira 65 persen
penduduk
Myanmar bermata pencaharian sebagai petani. Industri-industri yang
muncul
kebanyakan didirikan dengan berbasis pada sektor pertanian (agro-based
industry).
Bidang-bidang lain telah mulai dikembangkan, seperti pertambangan
dan
peningkatan hasil industri perikanan dan peternakan. Semua kegiatan industri
yang
berskala besar dikendalikan oleh pemerintah.
4)
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam utama Myanmar berasal dari hasil pertanian, perkebunan
dan perikanan,
serta pertambangan. Hampir di setiap wilayah Myanmar, lahan–
lahan
dimanfaatkan untuk pertanian. Kegiatan pertanian yang dilakukan mulai
dari
tebang bakar dengan cara membuka hutan, pertanian tadah hujan, sampai
diversifikasi
pertanian. Beras merupakan komoditas utama, disusul teh yang
menghampar
di plato Shan dan tembakau di bagian utara, tebu, dan sayursayuran.
Tanah
di zona kering dimanfaatkan untuk tanaman jagung, kapas, wijen,
dan
gandum.
Hasil
perikanan paling banyak diusahakan di daerah Myanmar bagian pantai
barat.
Di Kota Manhin dan Hanthawaddy terdapat pusat penelitian perikanan,
sedangkan
di Mergui didirikan sekolah perikanan. Karet, kayu jati, dan kayu
besi
merupakan hasil utama dari perkebunan. Dalam pengolahan perkebunan ini,
para
pemilik perkebunan biasanya memanfaatkan gajah sebagai tenaga bantuan
untuk
mengangkut hasil kayu dari perkebunan menuju tepian sungai. Setelah
itu
dihanyutkan mengikuti arus sungai. Hasil dari pertambangan di Myanmar di
antaranya
minyak bumi di Chauk dan Penangyung, gas alam di Chauk, timah di
pertambangan
Tenasserin, serta jenis-jenis mineral atau barang tambang lainnya.
5)
Kerja Sama
Sebagai
negara yang sedang berkembang, Myanmar mulai meningkatkan
kerja
sama dengan negara-negara lain dalam ikatan kerja sama bilateral, regional,
maupun
internasional serta multilateral. Kerja sama ini mencakup berbagai
bidang
di dan Amerika Serikat.antaranya ekonomi, kebudayaan, pertahanan dan keamanan,
teknologi,
serta
bidang-bidang yang lain. Sampai tahun 2003, Myanmar tercatat sebagai
anggota
ASEAN, ADB, ESCAP, ACU, FAO, IBRD, IDA, IFC, ILO, IMF, WTO,
UNESCO,
UNIDO, UNICEF, EALAF. Dalam hubungan
perdagangan internasional, Myanmar melakukan kegiatan
ekspor
dan impor. Barang-barang yang menjadi unggulan ekspor Myanmar di
antaranya
kayu dan beras. Adapun barang-barang impor utama adalah mesinmesin,alat-alat
angkutan barang logam, kertas, pupuk, dan obat-obatan, serta
barang-barang
lainnya. Negara-negara pengimpor barang-barang tersebut adalah
Jerman,
Jepang, Singapura, Inggris,dan Amerika Serikat
8.
SINGAPURA
1)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Singapura terletak pada 1o11’ LU – 1o27’LU dan 103o39’BT –
104o5’BT.
Singapura secara langsung berbatasan dengan Selat Johor di sebelah
barat dan
sebelah utara, serta Selat Singapura di sebelah timur dan selatan.
Secara geografis,
Singapura memiliki beberapa pulau kecil, di antaranya Pulau Tekong
Besar, Pulau
Sentosa, dan Pulau Ubin.
b) Iklim
Singapura beriklim tropis, lembap, dan banyak turun hujan. Suhu
rata-rata
harian berkisar antara 21oC–32oC dan curah hujan rata-rata adalah
2.438 mm/
tahun. Hujan berlangsung dari bulan November–Maret seiring
datangnya angin
muson timur laut yang basah. Pada bulan April–September terjadi
angin muson
dari barat daya yang kering. Hujan lebih banyak berlangsung di
daerah-daerah
perbukitan, terutama di bagian tengah.
c) Bentang Alam
Keadaan alam negara Singapura pada umumnya relatif datar. Akan
tetapi, di
beberapa tempat dijumpai perbukitan. Sungai-sungai yang ada
pendek-pendek dan
turun dari dataran tinggi yang curam. Bentuk sungai yang demikian
dimanfaatkan
sebagai pembangkit tenaga listrik dan irigasi, sedangkan sungai di
dataran rendah
dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Keadaan fisik Singapura
meliputi:
(1) Bagian tengah agak ke utara merupakan perbukitan dengan puncak
bukit
agak membulat. Beberapa bukit itu adalah bukit Timah (±178 m),
bukit
Gombak (± 133 m), bukit Panjang (± 154m), dan bukit Mandai (±129
m).
(2) Bagian timur berupa dataran rendah dan dataran alluvial serta
sebagian rawarawa.
(3) Daerah barat daya memiliki relief yang bergelombang diliputi
oleh rawarawa
dan lembah-lembah yang kering; namun ada juga yang dialiri air.
Pada
igir lembah-lembah tersebut terhampar bukit-bukit kecil seperti
bukit faber,
bukit Pasir Panjang, dan bukit Sesop. Adapun sungai-sungai yang
dijumpai
di antaranya Jurong, Kranji, Singapura, Cua Chu Kang dan Sungai
Ulu
Panda.
Beberapa bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik tertinggi : Gunung Timah (178 m)
Titik terendah : paras laut
Sungai utama : Sungai Ulu Pandan
2)
Penduduk
Penduduk
Singapura berjumlah 5,5 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan
sebesar
1,4% per tahun. Sebagian besar penduduk Singapura adalah keturunan
Tiongkok
(78%), orang Melayu (14%), orang India (7%) dan sisanya suku bangsa
yang
lain. Kepadatan penduduknya mencapai 80.270 per kilometer persegi dengan
tingkat
pertumbuhan penduduk 1,4% per tahun. Agama Buddha merupakan
keyakinan
paling banyak yang dianut rakyat Singapura, disusul Islam, Taoisme,
Kristen,
dan Hindu.
Mata
pencaharian penduduk Singapura kebanyakan di sektor industri. Target
oriented
dan kompetisi yang tinggi menyebabkan penduduk Singapura
banyak
menghabiskan
waktu untuk bekerja.
3)
Perekonomian
Letak
Singapura yang strategis dalam jalur transito perdagangan (distribusi
berbagai
produk dari berbagai negara) dan lalulintas laut (pusat dan pangkalan
operasi
pelayaran ke negara lain) serta lalulintas udara dunia memberi keuntungan
bgai
Singapura. Semua kemajuan teknologi dan informasi dari belahan dunia
dapat
segera diterima dan diadopsinya. Selain itu, pajak-pajak yang diterima pun
semakin
bertambah. Oleh sebab itu, jalur transito ini menjadi sumber devisa yang
sangat
besar bagi Singapura.
Seperti
telah dijelaskan dengan singkat di atas, penduduk kebanyakan
melakukan
kegiatan dalam sektor indutri. Singapura merupakan pelopor industri
di
kawasan Asia Tenggara, bahkan menjadi negara yang mempunyai kekuatan
industri
terbesar di dunia. Sarana prasarana yang modern telah menjadi bagian
dari
kehidupan penduduk Singapura. Industri yang dikembangkan di Singapura
meliputi:
elektronika, bahan kimia, keuangan dan perbankan, turisme (pariwisata),
dan
perdagangan.
Mitra
dagang utama singapura (tujuan ekspor) yaitu Malaysia (mencapai
17,4%),
Amerika Serikat (15,3%), Hongkong (9,2%), dan sisanya tersebar di
negara-negara
di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
4)
Sumber Daya Alam
Singapura
bukanlah negara yang kaya sumber daya alam. Oleh karena itu,
Singapura
mengembangkan negaranya pada sektor pariwisata dan perdagangan.
Hampir
semua daerah di Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata
sehingga
mampu mendongkrak perekonomiannya. Pertambangan dan pertanian
yang
menjadi andalan dari beberapa negara di Asia Tenggara tidak dimiliki oleh
Singapura
dalam jumlah yang cukup besar. Namun demikian, letak Singapura
yang
strategis di jalur persilangan lalulintas (transito) dunia merupakan sumber
devisa
yang besar bagi negara.
6)
Kerja Sama
Kerja
sama yang dikembangkan Singapura lebih banyak bergerak dalam
sektor
ekonomi. Singapura merupakan salah satu negara pendiri ASEAN bersama
Malaysia,
Indonesia, dan Thailand. Sumber bahan mentah industri banyak
didatangkan
dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Pada
forum-forum internasional, Singapura banyak mengambil perananya seperti
di
APEC, WTO, ADB, badan-badan PBB, dan lain-lain.
Kerja
sama perdagangan dengan Indonesia berupa disepakatinya kawasan
teritori
Batam sebagai daerah yang terbuka bagi industri-industri Singapura.
9. THAILAND
1)
Keadaan Alam
a)
Letak dan Batas Negara
Terletak
diantara 6° LU–21° LU dan 97°BT–106°BT.
•
sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos.
•
sebelah barat berbatasan dengan Myanmar.
•
sebelah timur berbatasan dengan Kamboja dan Laos.
•
sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand).
b)
Iklim
Thailand
beriklim tropis dengan temperatur rata-rata 26oC di musim hujan
sekitar
bulan Januari. Adapun di awal musim kemarau sekitar bulan Juli suhu
rata-rata
28oC. Di bagian utara udaranya lebih dingin dengan curah hujan lebih
besar
dibandingkan bagian lainnya yaitu ±1500 mm tiap tahun. Musim kering di
bagian
timur terjadi pada bulan November–Februari yang dipengaruhi angin dari
daratan
Tiongkok.
Daerah
bagian selatan mengalami musim hujan pada bulan Mei–Oktober yang
mendapat
pengaruh dari angin muson Samudra Hindia. Adapun pada musim
panas,
kondisi paling kering terjadi pada bulan Februari–Mei.
c)
Bentang Alam
Jarak
terjauh utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur
baratnya
± 800 km. Topografinya berupa pemukaan tanah yang dilewati aliran
sungai-sungai
yang berliku-liku di bagian tengah; dataran tinggi di timur laut;
hutan
dan pegunungan serta bukit-bukit di sebelah utara; dan wilayah selatan
kebanyakan
berupa bukit-bukit. Daerah yang menjadi pusat kegiatan atau
jantungnya
negara Thailand pada dasarnya berupa dataran rendah di daerah aliran
Sungai
Chao Phraya. Daerah ini paling subur dengan irigasi serta kanal yang baik.
Kota
Bangkok berada di dataran rendah ini. Di Thailand bagian utara terbentang
barisan
pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di atas permukaan laut,
yang
di tengah-tengahnya terdapat Lembah Ping, Lembah Wang, Lembah Yom
dan
Sungai Nan. Sebagian besar daerah pegunungan ini diliputi hutan hujan tropis
yang
banyak menghasilkan kayu-kayu yang memiliki nilai jual tinggi, seperti
kayu
jati. Namun, akhir-akhir ini, hutan-hutan tersebut semakin berkurang seiring
dengan
semakin maraknya penebangan secara liar oleh masyarakat. Daerah Doi
Inthanon
yang memiliki ketinggian 2.595 mdpal merupakan daerah tertinggi,
yang
terletak di barat laut Thailand.
Wilayah
timur laut Thailand terdiri dari dataran tinggi yang disebut dataran
tinggi
Khorat dengan ketinggian rata-rata 200 m. Tanah di daerah ini kurang
subur,
berpasir dan jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan
Juni
sampai Oktober. Daerah ini jarang memiliki daerah pertanian, karena selain
faktor
kesuburan tanah dan kurangnya curah hujan, banyak wilayahnya berupa
padang
rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah
yang
pembangunannya lambat dan kurang dikenal.
Sepanjang
bagian selatan dari timur laut Thailand sampai bagian timur laut
Thailand
dibatasi garis pantai timur. Secara administratif, wilayah ini berdiri
sendiri,
tetapi secara geografis, memang masuk dalam wilayah timur Laut
Thailand.
Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua setelah wilayah
pusat
dataran rendah Thailand.
Sebagian
wilayah selatan Thailand masuk dalam gugusan Pegunungan
Malaya
(Malay Peninsula), dengan topografi berupa pegunungan dengan tanah
teras.
Wilayah ini sedang dikembangkan sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini
juga
menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah dan karet.
Pegunungan
yang penting di Thailand: Doi Inthanon 2,595m, Doi Pha Ham Pok
2,297m,
Doi Luang 2,195m, Doi Suthep 2,185m dan Doi Pha Cho 2,024m.
Sungai
yang paling penting di Thailand yaitu:
• Di
barat daya: Chao Phraya (365 km) dan Pasak (513 km).
• Di
timur laut: Mekong (4335 km, hanya sebagian di Thailand), Chi (442 km),
Mun
(673 km).
• Di
utara: Ping (590 km), Wang (335 km), Yom (555 km), Nan (672 km).
• Di
barat dan selatan: Maeklong (140 km), Petchburi (170 km), Tapi (214 km),
Pattani
(165 km).
2)
Penduduk
Penduduk
Thailand berjumlah 65,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan
0%.
Sebagian besar (±75%) berasal dari suku bangsa Thai. Sisanya orang-orang
Tiongkok
(14%), Melayu, dan Mongolia yang berkulit kuning (11%). Pada tahun
2002
jumlah penduduk Thailand telah mencapai lebih dari 62 juta jiwa. Bahasa
Siam
atau Thai merupakan bahasa nasional. Penduduk Thailand kebanyakan
memeluk
agama Buddha (lebih dari 94%). Oleh karena itu, di sana banyak
ditemukan
pagoda, yaitu tempat ibadah pemeluk agama Buddha. Hanya sebagian
kecil
penduduk dekat perbatasan Malaysia memeluk agama Islam dan beberapa
agama
yang lain tersebar di seluruh Thailand. Sama halnya dengan Indonesia,
lebih
dari 80% penduduk Thailand bermata pencaharian sebagai petani.
3)
Perekonomian
Seperti
telah disebutkan di atas, perekonomian Thailand sangat tergantung pada
bidang
pertanian dengan beras dan karet sebagai komoditas utamanya. Selain itu
juga
dihasilkan kelapa, tembakau, sutera, kapas, dan berbagai jenis tanaman dan
buah-buahan.
Pertanian yang dilakukan telah mengalami usaha-usaha diversifikasidan menerapkan teknologi. Kalian pernah mendengar jambu Bangkok,
apel
Bangkok,
nangka Siam, dan jenis buah yang lain? Bagaimana ukuran dan rasa
dari
buah-buahan tersebut? Jauh lebih besar dari ukuran buah-buahan yang sama
yang
ada di Indonesia dan terasa lebih manis. Itu semua merupakan hasil rekayasa
teknologi
yang digunakan para petani.
Sektor
pertambangan, peternakan, dan hasil alam lainnya juga memberikan
kontribusi
yang cukup besar bagi devisa negara. Thailand telah mulai memasuki
dunia
industri yang lebih maju dibandingkan negara-negara di Asia tenggara
lainnya.
Hasil industri utamanya yaitu semen, kertas, dan gula. Industri perakitan
kendaraan
motor dan mobil sudah mengambil posisi yang strategis sebagai sumber
devisa
nonmigas.
Kerja
keras pemerintah dalam meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata
disertai
peningkatan pelayan yang lebih baik turut mendongkrak perekonomian
Thailand.
Hingga saat ini Thailand menjadi salah satu negara tujuan wisata
di
daerah tropis. Pantai Pattaya merupakan salah satu tempat tujuan wisata di
Thailand.
Keramahan penduduk dan keunikan peninggalan sejarah dan kegiatan
penduduknya
menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia pariwisata.
4)
Sumber Daya Alam
Thailand
merupakan negara terbesar keempat penghasil timah di dunia. Selain
timah,
terdapat juga minyak bumi dan worfram sebagai hasil dari sumber daya
alam
barang tambang. Padi adalah komoditas ekspor yang memberikan devisa
cukup
besar bagi negara. Selain itu, hasil pertanian yang banyak dihasilkan
adalah
jagung, ketela pohon, tembakau, kopra, dan karet. Wilayah paling utara
Thailand
dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga
emas), dan merupakan salah
satu
penghasil opium terbesar di dunia. Selain mengandalkan hasil pertambangan
dan
pertanian, peternakan juga banyak dikembangkan, seperti peternakan sapi dan
kerbau.
Ikan hiu dan ikan gergaji merupakan hasil tangkapan dari perairan laut
oleh
kebanyakan nelayan.
Dalam
beberapa tahun terakhir, pemerintah Thailand giat memberdayakan
kekayaan
dan keindahan alamnya melalui industri pariwisata. Pantai timur selain
berkembang
dengan baik sebagai pusat perindustrian, juga memiliki prasarana
pariwisata
yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan
mangga,
juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).
Tambang
utama: gas alam, tungsten. produk pertanian utama.
5)
Kerja Sama
Hubungan
kerja sama yang dijalin Thailand tidak hanya kerja sama bilateral dan
regional
dalam wadah ASEAN, tetapi juga aktif menjalin kerja sama yang lebih
besar
dengan cakupan negara yang lebih luas. Kerja sama yang dilakukan tidak
semata-mata
hanya dalam bidang ekonomi, seperti kegiatan ekspor dan impor,
tetapi
juga telah meningkat pada berbagai bidang kehidupan, seperti perdamaian
dunia
dengan turut mengirimkan pasukan bersenjata ke daerah-daerah konflik
atas nama
PBB. Keaktifan dalam kerja sama internasional ditunjukkan dengan
mengikuti
beberapa organisasi, seperti ASEAN, ADB, ASEM, ESCAP, FAO,
IBRD,
IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO, WHO, WIPO, APEC, dan lain-lain.
Kerja
sama perdagangan Indonesia dan Thailand meliputi kegiatan ekspor dan
impor.
Thailand mengekspor beras, yute, gula dan kapuk, sedangkan Indonesia
mengekspor
kayu dan pesawat terbang.
10. VIETNAM
1)
Keadaan Alam
a)
Letak dan Batas Negara
Di
sebelah barat, Vietnam berbatasan dengan Teluk Siam, Laos dan Kamboja;
di
sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok; serta di sebelah timur dan selatan
berbatasan
dengan Laut Cina Selatan. Secara astronomis, Vietnam terletak antara
23o
LU–9o LU dan 105o BT–109o BT. Luas wilayahnya adalah 513.120 km².
b)
Iklim
Seperti
yang sudah diterangkan sebelumnya, Vietnam memiliki dua daerah
iklim
yang berbeda. Daerah bagian utara beriklim sedang dan di daerah bagian
selatan
iklimnya tropis atau panas. Di daerah yang beriklim sedang, dikenal dua
musim
yang berbeda, yaitu musim hujan dari bulan November sampai bulan April,
dan
musim panas dari bulan Mei sampai bulan Oktober. Daerah yang beriklim
tropis,
seperti di negara-negara lain di Asia Tenggara, terdiri dari tiga musim,
yaitu
musim dingin dari bulan November sampai bulan Januari, musim panas dari
bulan
Februari sampai bulan April atau Mei, dan musim hujan dari bulan Mei atau
Juni
sampai bulan Oktober. Pada waktu musim hujan di Asia Tenggara, sekitar
bulan
Juni sampai permulaan bulan November, Vietnam dan juga Filipina serta
Pantai
Cina Selatan di Hongkong, biasanya dilanda angin topan.
c)
Bentang Alam
Vietnam
merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara
yang
menempati wilayah seluas ±325.000 km2. Ibu kotanya adalah Hanoi. Bentuk
negaranya
Republik Sosialis, sedangkan lagu kebangsaannya For Ward Soldier.
Vietnam
hanya berukuran 6,25% luas wilayah kesatuan Indonesia. Vietnam
mempunyai
dua zona iklim yakni iklim sedang di utara dan iklim tropis di bagian
selatan.
Secara
geografis, Vietnam terdiri dari lima wilayah:
•
Daerah pegunungan utara yang mencapai ketinggian ± 3000 meter.
•
Delta Sungai Merah (di mana Hanoi terletak).
•
Barisan Pegunungan Annam, yang berhubungan dengan Vietnam Utara dan
Vietnam
Selatan.
•
Garis pesisir pantai yang sempit antara Barisan Pegunungan Annamite dan
Laut
Cina Selatan.
•
Delta Sungai Mekong di sebelah selatan Vietnam.
Sejumlah
ciri fisik/bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik
tertinggi : Puncak Fansipan (3.143 m)
Titik
terendah : Paras laut
Sungai
utama : Sungai Mekong dan Merah
Kota
utama : Hanoi, kota Ho Chi minh, Haipong, Cholon, Hue, dan Danang
2)
Penduduk
Penduduk
Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015, dengan
pertumbuhan
0%. Vietnam merupakan negara berpenduduk nomor dua terbesar
di
Asia Tenggara setelah Indonesia. Secara etnis Vietnam menjadi negara yang
homogen
di Asia Tenggara. ± 90% penduduknya orang Vietnam. Meskipun
begitu,
terdapat banyak etnis minoritas, meskipun tidak sebanyak di Myanmar dan
Indonesia.
Sekitar 85% dari 7 juta penduduk etnis minoritas Vietnam termasuk
etnis
minoritas asli; wilayah tempat tinggal mereka adalah barisan pegunungan
Vietnam.
Kelompok yang terbesar adalah rumpun Thai dan Hmong. Berbeda
dengan
di Burma, etnis minoritas di Vietnam tidak memiliki keinginan yang kuat
untuk
menjadikan negara bagiannya mempunyai kekuasaan. Ada sekitar 1 juta
etnis
China tinggal di pusat kota di bagian selatan kota. Sejak kaum komunis
mengambil
alih kekuasaan, orang-orang Tiongkok mendapat larangan keras
menggambarkan
fakta bahwa etnis Tiongkok memainkan peranan dominan pada
sistem
kapitalis komunis sebelum kaum komunis mengambil alih kekuasaan.
3)
Perekonomian
Produk
domestik bruto (PDB) Vietnam mencapai titik tertinggi pada tahun
2014,
yakni US $186,20 miliar (World Bank dari Tradingeconomics, 2015).
Pertumbuhan
ekonomi Vietnam sejak tahun 2015 tumbuh 6,28%. Angka ini
menyaingi
negara-negara lain di ASEAN. Banyak media memprediksi Vietnam
akan
menaggantikan Tiongkok sebagai primadona di Asia. Tahun 2014, Vietnam
adalah
eksportir terbesar ke Amerika Serikat se-ASEAN. Sementara itu, investasi
asing
di dalam negeri mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga sekarang.
Berbagai
produsen dunia saat ini banyak yang memindahkan pabriknya dari
China/Tiongkok
ke Vietnam seperti perusahaan raksasa elektronik asal Korea,
Samsung
Electronics.
Vietnam
terus berusaha untuk memandu jalannya pembangunan ekonomi
melalui
kebijakan Doi Moi yang menjamin perkembangan yang sehat dari
perekonomian
dan pembangunan daerah yang seimbang. Namun demikian,
kebijakan
ekonomi Vietnam ini melahirkan distribusi kekayaan yang tidak merata,
terutama
di daerah pedesaan. Jutaan petani diusir dari tanah mereka karena
perluasan
modal. Di tahun 1990-an, hampir semua rumah tangga di perdesaan
(91,8%)
punya tanah. Di tahun 2010, hampir seperempat dari mereka (22,5%)
menjadi
petani gurem dan tak bertanah. Kebijakan upah murah menjadi salah
satu
penarik lainnya bagi para investor. Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan
upah
minimum di Vietnam mencapai 21%, namun masih tergolong kecil, yakni
hanya
± 73 US$ atau ± Rp700 ribu per bulan. Pemulihan ekonomi Vietnam ini ditopang
aktivitas di bidang industri pengolahan, manufaktur, elektronik, dan
pembangunan.
Penawaran di dalam negeri terus mengalami pemulihan. Investasi
dan
konsumsi perseorangan terus membaik.
4)
Sumber Daya Alam
Vietnam
terkenal dengan irigasi yang baik. Oleh sebab itu, bidang pertanian
masih
menjadi salah satu bidang yang memberikan kontribusi cukup besar
bagi
rakyatnya. Hasil pertanian utama yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, ubi
jalar,
jagung, tebu, teh, dan kopi. Hasil dari peternakan masih digunakan untuk
memenuhi
kebutuhan dalam negeri, sedangkan perikanan memberikan sumbangan
bagi
devisa negara melalui kegiatan ekspornya. Pelabuhan laut yang terkenal di
vietnam
berada di Teluk Tonkin. Vietnam memiliki luas hutan ± 13,2 juta hektar
yang
diliputi oleh jati, kayu hitam, dan kayu merah.
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui berupa barang-barang
tambang
sebagai berikut:
•
Antrasit. Banyak ditemukan di Quang Yen, sebelah utara Hanoi. Endapan
tersebut
hingga saat ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Daerah
lain
yang memiliki endapan antrasit adalah Phan Me dan Tungengguang.
•
Batubara, ditemukan di daerah Nong Son, sebelah utara Danang.
•
Bijih besi, ditambang dan diolah di Thai Nguyen, Than Hoa, Vinh, dan Hatinh.
•
Barang-barang tambang lain, seperti fosfat di Cao Cai, timah di Tinh Tuc,
grafit
di Lao Kav, dan emas di Bong Mieu.
•
Hasil pertanian Padi, karet, jagung, tebu, tepung tapioca, teh, kopi, tembakau,
buah-buahan
dan sayuran (holtikultura).
5)
Kerja Sama
Vietnam
merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang pernah menjadi
tuan
rumah KTT ASEAN yang ke-6 pada 1998. Kerja sama bilateral antara
Indonesia
dan Vietnam sudah terjalin sejak Vietnam masih mengalami perang
saudara
dengan pengiriman pasukan garuda di bawah bendera PBB. Di samping
itu,
Indonesia pernah menyediakan salah satu pulaunya, yaitu Pulau Galang di
Riau
sebagai kamp pengungsi Vietnam. Hingga saat ini, perkampungan bekas
pengungsi
di Pulau Galang masih banyak menyisakan peninggalan para manusia
perahu
dari Vietnam, baik itu dalam bentuk benda-benda seperti rumah tinggal
yang
khas, kuil, sampai adat istiadat.
Saat
ini, Vietnam menjadi anggota beberapa organisasi internasional, seperti
ASEM,
FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, MIGA, UNDP, UNCTAD, GSPT, UNIDO,
ILO,
UNESCO, WHO, dan APEC.