Bab I
INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN
DI NEGARA-NEGARA ASEAN

A. Mengenal Negara-Negara ASEAN
ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967di Bangkok, Thailand. ASEAN diprakarsai lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia,Filipina, Singapura, dan Thailand. Saat ini, ASEAN beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
1. Letak Geografis Negara-negara ASEAN
Berdasarkan bentuk secara geografis, negara-negara ASEAN memiliki ciri sebagai berikut:
a. Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.
b. Fragmented, yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. ContohnyaIndonesia.
c. Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
d. Protruded, yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, biasanya terdapat‘tangan’ yang memanjang. Contohnya Thailand dan Myanmar
2. Letak Koordinat ASEAN
Letak koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude (garis lintang)dan longitude (garis bujur) suatu daerah pada peta. Letak koordinat sering disebutjuga letak astronomis. Berdasarkan garis lintang pada peta sebagian besar negara-negara ASEAN terletak di wilayah iklim tropis dan lainnya subtropis. Perbedaan iklim ini berpengaruh terhadap budaya dan interaksi manusia pada masing-masing negara, seperti cara berpakaian, bentuk rumah, makanan, dan lain-lain.

1. INDONESIA

a. Keadaan alam
(1) Dataran tinggi
Beberapa dataran tinggi di Indonesia yang terkenal, antara lain dataran tinggi 1 Dieng, dataran tinggi Magelang, Malang, dan dataran tinggi Bandung. Dataran tinggi ini disebut juga Plato atau Plateau.
(2) Dataran rendah
Dataran rendah adalah bagian permukaan bumi yang tanahnya hampir rata.
Ketinggiannya 0–200 meter dari permukaan air laut (mdpal). Dataran rendah juga banyak dijumpai di daerah aliran sungai. Contoh dataran rendah di Indonesiaadalah dataran rendah di Sumatra bagian timur dan Jawa Barat bagian utara.
(3) Peneplain
Daerah yang semula berelief kasar namun karena adanya proses perombakanbatuan/lapisan atas permukaan bumi oleh tenaga dari luar bumi (eksogen) yang berlangsung lama sehingga bentang alam sisanya (denudasi) berubah menjadi relatif datar disebut peneplain. Sisa-sisa permukaan bumi hasil erosi yang berbentuk batuan yang menonjol yang disebut monadnock; ditemukan di beberapatempat antara lain di Pulau Bangka dan Belitung.
(4) Depresi
Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentukdepresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan bentuk depresi yang membulatdisebut basin. Contoh depresi di daratan Indonesia adalah depresi Serayu yangmemanjang dari Cilacap–Purwokerto–Wonosobo dan depresi Lembah Semangkokyang memanjang dari utara Pulau Sumatra hingga selatan Pulau Sumatra.Beberapa contoh relief dasar laut di Indonesia adalah sebagai berikut:
(a) Palung Laut. Contohnya palung laut Mindanau dan palung laut Kai.
(b) Lubuk Laut. Contohnya Lubuk laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
(c) Punggung Laut. Contohnya Punggung Laut Siboga, Snelius.
(d) Gunung Laut. Contoh: Krakatau.
(e) Ambang Laut. Contohnya Ambang laut Sulu, Gibraltar.
(f) Dangkalan (shelf). Contohnya Laut Jawa, Laut Arafuru.
b. Keadaan Perairan
Perairan merupakan bagian terbesar dari luas wilayah Indonesia, yang meliputi laut, sungai, danau, dan air tanah. Laut Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan dan hasil laut lainnya. Berbagai jenis ikan tersebut banyak dijumpai pada laut transgresi dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Letak laut transgresi ini meliputi bagian barat (paparan Sunda) Indonesia dan bagian timur (paparan Sahul). Hasil laut seperti teripang dan mutiara banyak dijumpai pada laut bagian tengah sebagai hasil proses ingresi.
Secara umum, sumber air sungai-sungai Indonesia berasal dari air hujan sehingga disebut sungai hujan atau sungai periodik. Pada beberapa sungai lain, sumber airnya berasal dari salju (gletser) dan air hujan yang disebut hujan episodik, seperti Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua. Kedua jenis sungai di Indonesia tersebut mempunyai tingkat kemungkinan erosi yang tinggi. Beberapa sungai di pulau-pulau besar seperti Sumatra dan Kalimantan dapat dilayari dengan alat transportasi air,seperti perahu, speed boat, dan kapal. Contoh: Sungai Musi di Sumatra, dan Sungai
Barito di Kalima ntan.

b. Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 255,7 juta jiwa. Pada tahun2015 ini, rata-rata tingkat kepadatannya mencapai 475 jiwa/km² dengan tingkatpertumbuhan -0,1% per tahun. Penurunan ini tidak terlepas dari suksesnya programkeluarga berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah. Sebagian besar pendudukIndonesia tinggal di Pulau Jawa, disusul Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.Kepadatan yang tidak merata, penyebaran yang timpang, komposisi penduduk
yang sebagian besar berusia muda, terbatasnya lapangan pekerjaan, kurangnyapenguasaan teknologi, dan jumlah penduduk yang besar menjadi masalahkependudukan di Indonesia.
Lapangan kerja yang dianggap semakin sedikit dan tingkat persaingan yangtinggi mengakibatkan banyak dari penduduk Indonesia yang mengadu nasib ke negara-negara lain, seperti Malaysia, kawasan Timur Tengah, Korea, dan Singapura.
Etnis Jawa merupakan suku bangsa dengan penduduk paling banyak (± 45%)di Indonesia. Hampir di setiap pulau ditemukan orang-orang keturunan Jawa.Berikutnya adalah suku Sunda (8%), suku Madura (7%), dan sisanya suku bangsa lain. Dalam berinteraksi, rakyat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yangberakar dari bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Bahasa keseharian setiap sukubangsa menggunakan bahasa sukunya masing-masing (bahasa ibu). Sebagianbesar rakyat Indonesia memeluk agama Islam, yaitu 88% dari jumlah penduduk.
c. Perekonomian
Laporan perkembangan ekonomi dunia dari IMF (International Monetary Fund)
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4% pada tahun
2013. Pertumbuhan ini mengalami fluktuasi setiap tahun karena faktor ekonomi
dunia atau karena sensitifnya respons pasar atas kebijakan ekonomi. Contohnya,
pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan
turunnya harga-harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil peluangpeluang
baru. Akan tetapi, pertumbuhan yang mengecil ini dapat berbalik arah jika
investasi di negeri kita semakin ditingkatkan, termasuk juga iklim investasinya.
Ekspor utama Indonesia mengandalkan sektor minyak dan gas (migas) serta
hasil sumber daya alam berupa bahan-bahan mentah, seperti hasil hutan (kayu,
rotan, karet dan lain-lain), tekstil, serta hasil pertanian dan perikanan (beras,
udang, dan hasil laut). Adapun impor utamanya berupa perkakas industri, farmasi
dan kimia, barang-barang elektronik, dan otomotif.
c. Kerja Sama
Kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung secara bilateral,
regional, dan multilateral. Kerja sama bilateral atau kerja sama dengan satu
negara lain pada umumnya menitikberatkan pada sektor ekonomi berupa ekspor
dan impor. Contohnya, Indonesia mengekspor hasil hutan seperti kayu dan
bahan-bahan tambang ke Jepang, sementara Jepang mengekspor barang-barang
elektronik dan otomotif ke Indonesia.
Kerja sama dalam satu kawasan (regional) dengan negara lain dalam suatu
wadah organisasi terlihat melalui ASEAN dan APEC. Kerja sama Indonesia
dalam ASEAN meliputi berbagai bidang sesuai latar belakang ketika lima negara
menyatakan untuk membentuk organisasi ASEAN, seperti ekonomi, budaya,
pertahanan, dan sosial.
Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara meliputi
perdagangan ekspor-impor barang-barang mentah serta barang jadi, pengelolaan
tanaman pangan dan hutan, pendirian pabrik bersama, pengiriman tenaga kerja,
dan masih banyak lagi. ASEAN juga mendirikan pabrik pupuk urea di Indonesia
(di Aceh) sebagai bentuk proyek industri bersama.
Agar terjaga stabilitas kawasan dilakukan kerja sama politik dan keamanan
yang dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN
di Kuala Lumpur tanggal 27 November 1971. Dalam pertemuan tersebut
dideklarasikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral, atau
biasa dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality). Salah
satu contoh kerja sama pertahanan keamanan ini yaitu mengadakan perjanjian
ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara
anggota ASEAN dan kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
Kerja sama Indonesia di negara-negara ASEAN dalam bidang sosial dan
budaya yaitu melalui promosi pariwisata. Contoh: Bali yang dijadikan wisata
unggulan menyajikan keindahan panorama, budaya (seperti tari Kecak dan
Pendet), dan wisata kuliner. Selain itu, Indonesia mengekspor kerajinan seni ukir
kayu, seperti kerajinan mebel dari Jepara ke beberapa negara di Asia Tenggara
seperti Thailand, dan Malaysia dan lainnya. Sejak tahun 2009, United Nation
Educational Scientific and Cultural Organzation (UNESCO) mengukuhkan batik
sebagai world haritage atau warisan budaya dunia, yang membuat batik terkenal
di mancanegara khususnya di Asia Tenggara.
Kerja sama antara Indonesia dan berbagai negara dilakukan dengan organisasi
internasional yang terdiri atas beberapa negara. Contoh: selain di kawasan
regional, ada juga kerja sama dalam organisasi-organisasi lain, seperti OPEC,
Gerakan Non Blok (GNB) dan PBB.

2. BRUNEI DARUSSALAM

a. Keadaan Alam
1) Letak Negara dan Batas Negara
Negara Brunei Darussalam terletak pada 4oLU – 6oLU dan 114oBT – 115oBT.
Wilayah Brunei dikelilingi oleh negara Malaysia. Negara Brunei Darussalam
terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian barat dan bagian timur. Bagian barat
terdiri atas 3 daerah, yaitu daerah Tutong, Belait, dan Brunei. Bagian timur adalah
daerah Temburong. Batas negara Brunei sebagai berikut.
• Bagian selatan, timur, dan barat berbatasan dengan negara bagian Serawak
(Malaysia).
• Bagian utara berbatasan dengan Laut Cina selatan.
Brunei Darussalam termasuk negara yang memiliki wilayah sempit, yaitu ±
5,765 km2.
2) Bentang Alam
Pantai bagian utara Brunei merupakan daerah dataran yang relatif luas dan
di wilayah ini terdapat Teluk Brunei. Pada bagian selatan reliefnya relatif kasar
dan berbukit-bukit, serta berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak
(Malaysia). Ketinggian daerah selatan ini berkisar 1000–1500 mdpal dan
merupakan bagian dari lereng Pegunungan Crocker. Di bagian barat wilayah
Brunei terdapat aliran sungai Baram. Sungai Baram memiliki arti penting bagi
kegiatan lalu lintas penduduk Brunei Darussalam.
b) Penduduk

a) Jumlah Penduduk
Penduduk Brunei tahun 2015 berjumlah 0,4 juta jiwa, dengan kepadatan
9.796 jiwa/km2. Angka kelahiran 17 dan angka kematian 3 per 1000 penduduk.
Pertumbuhan penduduk 0,1%. Setengah dari keseluruhan penduduk Brunei adalah
orang Melayu. Etnis terbesar kedua adalah Tionghoa, dan sisanya pendatang, yang
diperkirakan berasal dari Jawa, Sumatra, dan Kalimantan (Dayak).
c) Sumber Daya Alam
Minyak dan gas merupakan sumber daya alam andalan yang tersebar di
hampir seluruh wilayah Brunei. Perikanan merupakan sumber daya alam kedua
terbesar setelah minyak dan gas bumi. Sepanjang garis pantai utara Brunei hampir
disibukkan dengan kegiatan penangkapan ikan (Pantai Utara dan Laut Cina
Selatan). Kontribusi pertanian di Brunei terhadap kesejahteraan penduduknya
terbilang kecil. Meskipun pengelolaannya dalam jumlah yang relatif kecil, dalam
menggarap lahan pertanian Brunei sudah menerapkan teknologi tinggi, yaitu
dengan sistem intensifikasi pertanian. Hasil pertanian yang banyak diusahakan
adalah padi, sagu, dan ubi kayu.
d) Kerja Sama
Pada tahun 1984, Brunei resmi bergabung dengan ASEAN sebagai wadah
kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama internasional yang
diikuti oleh Brunei Darussalam adalah WTO (World Trade Organization), G-7,
APEC (Asia Pacific Economic Cooporation), OPEC (Organization of Petrolium
Exporting Countries), dan OKI (Organisasi Konferensi Islam). Brunei menjalin
hubungan diplomatik dengan Indonesia. Indonesia merupakan mitra dagang yang
sudah lama menjalin hubungan dengan Brunei Darussalam. Kedua negara saling
bekerja sama dalam kegiatan ekspor dan impor. Ekspor Brunei ke Indonesia
adalah kapas, besi, dan baja. Adapun impor dari Indonesia berupa semen, bahan
bangunan, dan pakaian jadi.
3. FILIPINA
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Filipina terletak di wilayah Asia Tenggara yang dibatasi oleh:
• Sebelah utara dan timur, Filipina berbatasan dengan Samudra Pasifik.
• Sebelah selatan dibatasi Laut Sulawesi dan Laut Sulu.
• Sebelah barat dengan Laut Cina Selatan.
Filipina terletak antara 5oLU–21oLU dan di antara 117o BT–126o BT. Luas
wilayahnya 30.000 km². Garis pantai negara ini sepanjang 36.289 km. Filipina
merupakan negara kepulauan, dengan jumlah pulau ±7.107 (data tahun 2012).
Pulau yang sudah didiami baru 4.000 pulau (2015).
b) Iklim
Iklim di Filipina pada umumnya tropis basah dengan suhu udara antara 25oC–
30oC dan curah hujan yang terjadi antara 1.275 mm–5.000 mm per tahun. Wilayah
barat daya beriklim musim pada bulan November–April dan wilayah tenggara
beriklim musim pada bulan Mei–Oktober. Bencana-bencana alam yang terjadi
di antaranya angin topan atau badai siklon, tanah longsor, gempa bumi, gunung
berapi, dan tsunami.

c) Bentang Alam
Bentang alam Filipina hampir seluruhnya pegunungan dengan pesisir yang
landai dan sempit. Titik terendah terletak di parit atau palung laut Philipina dengan
kedalaman 10.539 m. Letaknya di lepas pantai Pulau Mindanao, yang dinamakan
Palung Marina. Titik tertinggi terdapat di Gunung Apo dengan ketinggian 2954
di Filipina adalah Pulau Luzon, Mindanao, Mindoro, Bohol, Pahlawan, dan Cebu.

mdpal. Filipina tersusun atas hamparan pulau, yang membentang dari utara ke
selatan dan dari barat ke timur dengan jumlah ± 7.107 pulau. Pulau-pulau besar
Danau-danau terbesar di Filipina terdapat di Pulau Luzon, yaitu Danau Laguna de
Bay dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao.
Bentang alam yang menonjol antara lain berupa:
Titik tertinggi : Gunung Apo (2.954 m)
Titik terendah : paras laut (Palung) Mindanao + 10.000 m
Sungai utama : Cagayan, Pampanga, Agno di Luzon, dan Agusan di Mindanao
2) Penduduk
Filipina bernama resmi Republik Filipina. Pada tahun 2015 penduduk Filipina
sebesar 103 juta jiwa, dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun. Etnis
mayoritas penduduk adalah Filipino, yaitu campuran Melayu-Spanyol, Melayu,
Spanyol, dan Moro negrito. Agama yang paling banyak dianut adalah Katolik
Roma (85 %), Kristen (5 %), Islam (7 %), dan Buddha (3 %). Penjajahan Spanyol
tahun 1520–1898 banyak memengaruhi kondisi sosial dan budaya rakyat Filipina,
di antaranya:
a) Orang Filipina sebagian besar beragama Katolik, yang merupakan agama
penjajah. Hanya Suku Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang
sebagian besar beragama Islam.
b) Banyak terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan orang suku bangsa
melayu yang disebut orang mestis atau disebut juga orang Filipino. Oleh karena
itu, nama-nama orang Filipino memiliki banyak kemiripan dengan nama orang
Bangsa Spanyol.
Tagalog merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan
rakyat Filipina adalah bahasa Inggris dan bahasa Tagalog.
3) Perekonomian
Pada umumnya, rakyat Filipina masih banyak mengandalkan bidang pertanian.
Namun, seiring kemajuan teknologi dan kemampuan sumber daya manusia telah
terjadi pergeseran, yang tercermin dari meningkatnya pendapatan dari sektor
industri. Hasil pertanian dan peternakan negara Filipina di antaranya beras, kelapa,
tebu, jagung, pisang, nanas, mangga, daging babi, daging sapi, telur, dan ikan.
Filipina memiliki tempat penelitian padi terbesar di Asia tenggara yang didirikan
oleh IRRI (International Rice Research Institute) dan telah menemukan jenis padi
yang tahan wereng dan angin, yaitu IR-36 dan IR-38.
Pertumbuhan ekonomi penduduk Filipina sebesar 6,2 % (2015). Perekonomian
Filipina dari sektor industri berupa peralatan elektronik, tekstil, obat-obatan,
kimia, produksi kayu, minyak bumi, serta teknologi makanan, dan perikanan.
4) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di Filipina antara lain kayu, minyak bumi,
nikel, cobalt, perak, emas, dan perunggu. Sedangkan hasil pertaniannya berupa
padi, jagung, kelapa, tebu, pisang, abaca (sisal/serat), tembakau, nanas, dan ikan.
5) Kerja Sama
Filipina dan Indonesia telah lama menjalin hubungan perdagangan. Indonesia
banyak mengekspor minyak bumi mentah, bijih besi, baja, dan aluminium.
Sementara itu, Filipina mengekspor gula, kopra, dan hasil pertanian dan
perkebunan lain ke Indonesia. Kerja sama kedua negara hingga saat ini telah
berkembang dalam hal-hal lain, misalnya perjanjian memberantas terorisme di
wilayah kedua negara.
4. KAMBOJA
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Kamboja terletak pada 10o LU-15o LU dan 102o BT–108o BT. Kamboja
mempunyai wilayah seluas 181.300 km2.
Batas wilayah Kamboja:
Utara : Negara Thailand dan Laos
Timur : Vietnam
Selatan : Laut Cina Selatan (Teluk Siam)
Barat : Thailand
b) Iklim
Kamboja beriklim tropis muson, dengan musim hujan pada bulan November–
Mei. Iklim ini dipengaruhi iklim muson timur laut, sehingga dalam bulan Januari
sebagian besar daerahnya menerima curah hujan kurang dari 50 mm tiap bulan.
Dalam kurun Juni–Oktober, angin bertiup dari arah laut. Tiupan angin musim barat
daya menyebabkan daerah ini banyak menerima curah hujan. Daerah Pegunungan
Elephant dan Pegunungan Cardamon dapat menerima curah hujan sampai dengan
3050 mm per tahun. Dataran Tonle Sap yang terletak di daerah bayangan hujan
menerima curah hujan kurang dari 1525 mm per tahun. Suhu rata-rata per tahun
di wilayah Kamboja mencapai sekitar 27oC.
c) Bentang Alam
Sampai sekarang, Sungai Mekong merupakan sungai yang terpenting di
Kamboja. Sungai ini melintasi Kamboja dari utara ke selatan, sepanjang 500
kilometer. Sungai Mekong dapat dilalui kapal-kapal yang melintas dari delta
Sungai Mekong di Vietnam sampai ke Phnom Penh.
Tonle Sap merupakan danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di
Kamboja. Danau ini dihubungkan ke Sungai Mekong melalui sebuah anak sungai
kecil yang bernama Tonle Sap (memiliki nama yang sama dengan danau tersebut).
Sungai ini mengalir dari Danau Tonle Sap, ke Sungai Mekong. Namun, sepanjang
musim hujan, yaitu pada bulan Juni hingga Oktober, arah aliran Sungai Tonle Sap
berbalik dari Sungai Mekong menuju ke Danau Tonle Sap. Hal ini mengakibatkan
banjir yang sangat parah di daerah-daerah sekitar danau. Pada saat itu, ukuran
Danau Tonle Sap bertambah besar menjadi lebih dari dua kali lipat dari ukuran
biasanya.
Kamboja Tengah merupakan sebuah daerah yang subur. Pegununganpegunungan
yang berjajar membentuk setengah lingkaran menjadi perbatasan
alamiah antara Kamboja dan Thailand. Di sebelah barat, terdapat Gunung
Cardamon dan di sebelah tenggara Gunung Gajah, sedangkan di sebelah utara
Pegunungan Dankret. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Phnom Aural, yang
berada di Pegunungan Cardamon, dengan ketinggian 1.813 meter.
2) Penduduk
Kamboja tergolong negara dengan jumlah penduduk sedikit di Asia Tenggara,
yakni 15,4 juta jiwa (2015). Pertumbuhan sebesar -0,2% per tahun. Kelompok
penduduk yang dominan di Kamboja adalah etnis Khmer, sekitar 85% jumlah
penduduk Kamboja. Sisanya adalah etnis Vietnam, lalu diikuti etnis Tiongkok,
sekitar 100.000 muslim Cham, serta beberapa dari suku primitif. Orang-orang
Vietnam masih mencakup 5% dari jumlah keseluruhan penduduk Kamboja, atau
data lain bahkan 10% dari jumlah penduduk.
Dibandingkan dengan etnis Vietnam, etnis Tiongkok berintegrasi dengan baik
dengan penduduk Khmer. Sebelum Khmer Merah mengambil alih kekuasaan
pada tahun 1975, orang-orang Tiongkok atau orang-orang Khmer, memainkan
peranan yang sangat penting bagi perekonomian dan politik di Kamboja. Lon
Nol, seorang diktator yang menguasai Kamboja sebelum Khmer Merah, memiliki
seorang kakek yang berasal dari Tiongkok.
3) Perekonomian
Mata pencaharian penduduk Kamboja bertumpu pada bidang pertanian
dengan sistem pengolahan yang masih tradisional. Industri besar tidak dimiliki
Kamboja. Perang yang berlangsung di negara tersebut telah meluluhlantakkan
sektor industri. Kurangnya sumber daya manusia yang terampil, bahan mentah,
suku cadang, dan minimnya sarana transportasi dan telekomunikasi juga menjadi
penyebab terpuruknya sektor industri. Industri yang menjadi andalan di Kamboja
terbatas pada industri semen dengan skala yang tidak besar, industri kayu, dan
industri rokok.
Saat ini, seiring dengan kondisi negara yang mulai stabil, perdagangan sudah
mulai menunjukkan peningkatan. Pemerintah terus berupaya mengusahakan
penambahan jalur-jalur transportasi darat, baik jalan raya, maupun rel kereta api.
Negara-negara yang menjadi rekan dagang Kamboja terutama Rusia, Vietnam,
dan negara-negara sosialis lain. Berdasarkan data tahun 2003, GDP Kamboja
telah mencapai U$$ 4,215 pada tingkat harga pasar.
4) Sumber Daya Alam
Kamboja merupakan daerah yang memiliki sumber daya alam yang kurang
sebanding dengan luas wilayahnya. Sumber daya alam paling dominan terdapat
pada bidang pertanian. Perang yang berkepanjangan menyebabkan produksi
dari sektor pertanian mengalami penurunan. Sebelum perang meletus, Kamboja
mampu melakukan ekspor beras, tetapi kini justru mengandalkan beras dari negara
lain. Pertanian di negara itu berada di sepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle
Sap. Selain itu, dijumpai di plato-plato tanah basalt di Provinsi Kompong Cham
dan Provinsi Rotanokiri.
5) Kerja Sama
Saat ini, kerja sama yang diikuti oleh Kamboja yaitu melalui badan-badan
PBB, seperti ILO, UNESCO, WHO serta forum kerja sama lain yang dilakukan
dengan suatu negara (bilateral) dan organisasi internasional dalam kawasan
internasional di antaranya ESCAP, IAEA, IDA, IBRD, IFC,
dan organisasi lain. regional ataupun internasional. ASEAN adalah organisasi regional yang diikuti,
sementara organisasi
Antara Indonesia dan Kamboja terjalin hubungan politik dan keamanan, dengan
saling menempatkan duta besarnya. Selain itu, Indonesia juga ikut berperan dalam
usaha menyelesaikan pertikaian di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting
(JIM) dan pengiriman pasukan Garuda XII pada tahun 1992 di bawah UNTAC
untuk menjaga perdamaian di Kamboja.

5. LAOS
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Letak astronomis Laos 14o LU–22o LU dan 100o BT–107o BT, dengan batasbatas
sebagai berikut:
- sebelah barat berbatasan dengan Thailand dan Birma;
- sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam;
- sebelah timur dengan Vietnam, dan
- sebelah selatan dengan Kamboja.
b) Iklim
Laos beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan 26oC pada bagian utara dan
28oC pada bagian selatan.
Laos memiliki tiga musim yaitu:
• Musim hujan yang panas, terjadi antara bulan Juni–Oktober pada saat adanya
pengaruh angin musim barat daya yang datang ke wilayah itu.
• Musim kemarau yang sejuk, terjadi antara bulan November–Februari pada
saat angin bertiup dari arah timur laut.
• Musim pancaroba yang kering dan panas, terjadi antara bulan Maret–Mei,
pada masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
c) Bentang Alam
Laos adalah negara pegunungan, dengan kawasan hutan tropis yang belum
terjamah. Hanya ± 5% dari lahan mereka cocok untuk pertanian, namun lahan
pertanian yang 5% itu menyediakan sampai 80% lapangan kerja. Laos memiliki
luas wilayah ± 236.804 km persegi. Luas dari wilayah Laos tersebut merupakan
1/2 bagian dari luas Pulau Sumatra di Indonesia.
Laos merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang jalan masuk
ke wilayahnya tanpa melalui laut. Sebagian besar wilayah Laos adalah daerah
pegunungan dan wilayah lainnya merupakan dataran tinggi. Kawasan Laos terdiri
dari empat kesatuan geografis utama sebagai berikut:
a) Barisan pegunungan lipatan dari utara ke selatan yang bertopografi kasar.
Pada bagian utara barisan pegunungan, lipatannya terpotong-potong. Puncak
gunung tertinggi berada pada Gunung Phou Bia (2.820 m). Adapun datarannya
ada pada daerah plato Xiangkhoang;
b) Lereng barat Pegunungan Annam;
c) Plato Bolovens, dan
d) Daerah lembah Sungai Mekong
Sungai Mekong merupakan urat nadi dari negara Laos, yang memiliki panjang
± 1.800 kilometer. Hampir sebagian dari panjang keseluruhannya melewati
wilayah Laos dan membuat perbatasan dengan Thailand.
2) Penduduk
Laos adalah satu dari beberapa negara komunis yang masih tersisa di dunia.
Sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Laos tetap bertahan dengan paham
komunisme sambil berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan politik
dunia yang cepat. Jumlah penduduk negara Laos bila dibandingkan dengan
beberapa negara ASEAN termasuk yang paling kecil. Penduduk Laos tahun 2015
berjumlah 6,9 juta jiwa, dengan pertumbuhan -0,3% per tahun. Kurang lebih 50%
penduduknya memeluk agama Konghucu, 34% menganut kepercayaan suku,
2% Kristen, dan lain-lain mencapai 6%. Bahasa nasional yang digunakan adalah
bahasa Laos. Adapun bahasa keduanya yaitu Inggris, Vietnam, dan Prancis.
Etnis bangsa yang banyak ditemukan yaitu etnis Laosian (60%), suku gunung
35%, dan suku lain hanya 5%. Orang Laos banyak tinggal di dataran rendah di
pinggiran sungai. Orang Meo dan Yao, keturunan dari Tiongkok bagian selatan,
banyak tinggal di daerah pegunungan dan memanfaatkan lahan untuk pertanian
dengan sistem tebang bakar. Tingkat pendidikan Laos telah mengalami banyak
perubahan ke arah lebih baik meskipun kuantitasnya masih rendah. Hampir 40%
penduduk Laos masih buta huruf.
3) Perekonomian
Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama yang menyerap lebih dari
72% tenaga kerja. Luas lahan pertanian ± 932.000 hektar dan dimanfaatkan
untuk budidaya tanaman padi dan jagung, terutama di Provinsi Xiangkhoang dan
Houphan.
Sarana transportasi belum banyak dan sarana telekomunikasi juga masih
sedikit. Hal ini membuat laju perdagangan berjalan kurang lancar. Ekspor utama
Laos berupa barang tambang, seperti bijih timah, kayu, kapas, kopi, kapur
barus, dan kulit. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
di antaranya beras, minyak bumi, mesin-mesin, barang elektronik, dan barangbarang
konsumsi lain. Pusat perekonomian Laos terdapat di sepanjang Sungai
Mekong yang memiliki banyak dermaga pelabuhan. GDP Laos mencapai angka
12.043 ribu pada harga pasar.
4) Sumber Daya Alam
Sumber daya hutan di Laos telah mengalami penurunan secara siginifikan.
Diperkirakan, Laos tinggal memiliki luasan hutan ± 130.000 km2. Dari jumlah
itu, ± 70.000 km2 saja yang memiliki nilai jual. Namun demikian, Laos mampu
melakukan ekspor hasil hutan ini ke negara lain. Sumber daya yang menjadi
andalan Laos hampir sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu
dari sektor pertanian. Selain itu, sektor perikanan, peternakan, dan pertambangan
juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara.
5) Kerja Sama
Dalam tata pergaulan dengan negara lain, Laos banyak melakukan kerja sama
yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti ekspor dan impor. Di lain pihak,
kerja sama yang dilakukan Laos juga sudah lebih berkembang dalam bidangbidang
lain baik di level regional maupun internasional.
Sebagai anggota ASEAN, Laos turut aktif dalam kegiatan kerja sama tersebut,
misalnya KTT ASEAN ke-10 yang dilaksanakan di Viantiane. Beberapa organisasi
internasional yang diikuti Laos di antaranya ASEM, FAO, IBRD, IDA, IFC,
UNDP, UNIDO, ILO, UNESCO, WHO, APEC, dan lain-lain. Indonesia dan Laos
menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan menempatkan duta besarnya.
Selain itu Laos juga terlibat kerja sama pada forum ASEAN.
6. MALAYSIA
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Secara geografis, Malaysia berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Indonesia,
Selat Singapura, Singapura, Selat Malaka, dan Thailand. Malaysia terletak di
antara 1oLU–7oLS, dan antara 100oBT–120oBT.
Batas–batas wilayah negara Malaysia:
• Sebelah utara berbatasan dengan Thailand dan Laut Cina Selatan.
• Sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulu dan Laut Sulawesi.
• Sebelah selatan berbatasan dengan Pulau Kalimantan dan Kepulauan Riau.
• Sebelah barat berbatasan dengan Selat Malaka dan Pulau Sumatra.
b) Iklim
Malaysia memiliki iklim tropis, yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi
rata-rata 260–800 mm sepanjang tahun. Seperti wilayah lain di Asia Tenggara,
keadaan iklim itu dipengaruhi angin muson. Temperatur harian rata-rata adalah
21oC–32oC di daerah pantai dan 12oC–25oC di daerah pegunungan.
c) Bentang Alam
Berdasarkan pembagian daerah, Malaysia dibagi menjadi dua daerah yang
berada pada dua pulau yang berbeda. Malaysia barat terletak di Semenanjung
Malaka (Asia), dan Malaysia Timur ada di Kalimantan Utara.
Topografi Malaysia barat diliputi bentukan pegunungan dengan puncak tertinggi
di Gunung Tahan yaitu 2.189 m. Titiwangsa merupakan pegunungan terpanjang di
Malaysia (483 km) yang membentang dari perbatasan Malaysia dengan Thailand
sampai dengan negara bagian Malaka. Di wilayah ini, tanahnya tidak begitu subur.
Oleh karena itu, lahan banyak digunakan sebagai area perkebunan dengan jenis
tanaman yang homogen seperti kelapa sawit. Dataran rendah di Malaysia barat
terletak di sisi timur dan sisi selatan. Dataran rendah di timur Pegunungan Tahan
(Johor, Selangor, Kedah, Kelantan, dan Pahang) terdiri dari rawa-rawa, hutan
lebat, dan tanah yang tandus.
Dataran pantai Malaysia timur umumnya sempit dan berawa-rawa serta
sungai-sungai yang pendek dan berkelok-kelok. Wilayah Malaysia bagian
timur mempunyai relief yang kasar. Pada daerah Serawak, gunung-gunung
bukan merupakan pegunungan vulkanis. Di daerah Sabah saja gunung-gunung
merupakan pegunungan vulkanis. Titik tertinggi dari gunung-gunung di Malaysia
timur terletak di puncak Gunung Kinabalu.
Secara geografis, Malaysia terdiri atas dua bagian/wilayah, yaitu:
1. Malaysia bagian barat, terletak di Semenanjung Malaya yang terdiri atas 11
negara dalam bentuk kesultanan:
1) Selangor 7) Trengganu
2) Negeri Sembilan 8) Kedah
3) Johor 9) Perlis
4) Pahang 10) Malaka
5) Perak 11) Penang
6) Kelantan
2. Malaysia bagian timur, terletak di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan
Indonesia terdiri atas 2 negara bagian:
1) Serawak, dan 2) Sabah
2) Penduduk
Penduduk Malaysia 30,8 juta jiwa (2015) dengan pertumbuhan 0,3% per tahun.
Penduduk Malaysia terdiri atas orang Melayu ±50%, Tiongkok ±37%, India 11%.
Sisanya adalah orang-orang Eurasia, Eropa, dan keturunan bangsa lain. Bahasa
yang digunakan yaitu bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan
bahasa Indonesia karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu.
Namun, bahasa Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional.
Kepadatan penduduk Malaysia tahun 2015 mencapai 3.321 jiwa per kilometer
persegi. Penduduk Malaysia lebih dari 50% beragama Islam, disusul agama
Buddha 12%, kepercayaan Tiongkok (Taoisme) 7%, sisanya yaitu Kristen dan
Hindu serta agama lainnya. Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak
mengambil hukum-hukum yang diterapkan oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, di
Malaysia dikenal hukuman rajam, cambuk, dan hukum gantung bagi orang yang
melakukan pelanggaran hukum yang berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi
siapa saja yang melakukan pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia.
3) Perekonomian
Sebagai negara agraris, perekonomian utama Malaysia juga banyak bergantung
pada hasil pertanian. Lebih dari separuh penduduk Malaysia bekerja di bidang
pertanian. Diversifikasi pertanian (usaha penganekaragaman jenis usaha atau
tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil
pertanian) belum banyak dilakukan penduduk. Dalam bidang perkebunan, tenaga
kerja yang digunakan banyak berasal dari Indonesia.
Malaysia merupakan negara yang cepat kembali pulih dari krisis moneter
yang melanda kawasan Asia Tenggara beberapa tahun lalu. Hal ini ditunjang
kebijakan pemerintah yang menganjurkan rakyat untuk mencintai produk dalam
negeri. Dengan demikian, produk-produk dari asing yang membanjiri kawasan
Asia Tenggara bisa diambil alih oleh produk-produk dalam negeri. Namun, bukan
hanya faktor penggunaan produk dalam negeri saja, tetapi juga ada banyak hal
yang dilakukan untuk memulihkan dan menstabilkan ekonomi.
Sumber devisa terbesar bagi negara masih mengandalkan penjualan barang
tambang minyak dan gas, ditambah hasil perkebunan karet yang melimpah.
Kegiatan ekspor dan impor di Malaysia banyak dilakukan melalui pelabuhan laut
terbesar, yaitu Port Swetenham.
4) Sumber Daya Alam
Sama seperti negara-negara sebelumnya, Malaysia memiliki lahan pertanian
dan perkebunan serta hutan yang cukup luas. Hasil pertanian terutama untuk
memenuhi kebutuhan pokok, seperti padi dan sayur-mayur. Hasil utama dari
bidang perkebunan yaitu karet dan kelapa sawit. Sebanyak 40% kebutuhan karet
dunia disuplai oleh Malaysia. Kayu merupakan komoditas yang banyak dihasilkan
dari hutan.
Pada bidang pertambangan, Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di
dunia. Barang tambang lain yang dihasilkan yaitu bauksit, batu bara, besi, tembaga,
emas, dan perak. Usaha pemerintah yang sungguh-sungguh juga nampak pada
peningkatan pemanfaatan sumber daya alam untuk dikelola oleh negaranya sendiri
sebagai sumber bahan mentah sehingga diharapkan mengurangi ketergantungan
pada negara lain. Dengan kemampuan pengelolaan bahan baku sendiri, Malaysia
dalam beberapa tahun terakhir telah mengembangkan pabrik otomotif.
5) Kerja Sama
Dalam level internasional, Malaysia terlibat dalam kerja sama di berbagai
bidang, seperti hubungan diplomatik, kerja sama ekonomi, kebudayaan,
ketenagakerjaan, dan pendidikan.
Malaysia merupakan salah satu negara yang turut dalam pendirian kerja sama
regional ASEAN. Selain itu, terlibat aktif dalam beberapa organisasi intenasional,
seperti ADB, ASEM, ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO,
WHO, WIPO, dan APEC.
Indonesia menjalin hubungan kerja sama dengan Malaysia dalam berbagai
bidang, misalnya bidang diplomatik, ekonomi, yang terwujud dalam kegiatan
ekspor dan impor, serta bidang sosial ketenagakerjaan.
7. MYANMAR
1) Keadaan Alam
a) Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, Myanmar terbagi dalam dua musim, yaitu bagian
selatan beriklim tropis, dan bagian utara beriklim subtropis. Di wilayah Myanmar
di sekitar Khatulistiwa, suhu udara rata-ratanya sedang; bagian tengah suhu rataratanya
tinggi; dan bagian utara suhu udaranya dingin karena terdapat pegunungan
tinggi, yaitu Pegunungan Himalaya. Iklim Myanmar dapat digambarkan sebagai
iklim muson tropis. Hal ini ditandai dengan pengaruh musim hujan yang kuat,
mendapatkan penyinaran matahari yang cukup, tingkat curah hujan yang tinggi,
dan kelembapan yang tinggi sehingga cuaca dirasa kurang nyaman. Perkiraan
suhu tahunan rata-rata 22º sampai 27º C sepanjang tahunnya.
Curah hujan tertinggi terjadi di Pegunungan Arakan Yoma. Di daerah
pedalaman termasuk plato Shan, curah hujan rata-rata adalah 1300 mm–1900 mm
per tahun. Dataran tinggi Mandalay merupakan zona kering. Curah hujan yang
jatuh di suatu tempat tergantung relief serta jarak tempat tersebut dari garis pantai.
b) Bentang Alam
Negara Myanmar terbentuk dari dua lipatan pegunungan di sebelah barat dan
sebuah patahan blok di sebelah timur. Keduanya berjajar dari utara ke selatan.
Jajaran sebelah barat mencakup deretan Pegunungan Letha, bukit Chin, dan
Pegunungan Arakan Yoma yang diliputi hutan-hutan lebat. Pada daerah perbatasan
dengan India dan Bangladesh, ditutupi jalur pegunungan yang terpisah satu sama
lainnya oleh lembah yang sangat dalam.
Dataran rendah membentang mengikuti alur Sungai Irawadi dan Sungai
Sithang sampai ke pedalaman Mandalay. Dataran tersebut merupakan dataran
rendah aluvial yang letaknya diapit dua jalur pegunungan barat dan timur. Hampir
separuh wilayah Myanmar terletak di lembah Sungai Irawadi dan cabangcabangnya.
DAS Irawadi bermuara di Laut Andaman. Di salah satu bagian dataran
rendah ini terdapat plato Shan dengan ketinggian mencapai 900 mdpal.
Dari arah timur laut mengalir sungai Salween yang melintasi plato Shan melalui
lembah yang sempit. Di bagian paling utara Myanmar yang berbatasan dengan
Tiongkok, terdapat gunung tertinggi di Myanmar, yaitu Gunung Hkakabon Razi.
2) Penduduk
Penduduk Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan
sebesar -0,1% per tahun. Dalam bidang pendidikan, Myanmar menghadapi
masalah yang sama dengan negara-negara berkembang lainnya, yaitu tingkat
pendidikan yang umumnya masih rendah. Penduduk Myanmar terdiri dari
beberapa kelompok etnis. Dewasa ini, etnis Tibet Burma mencapai 72% dari
jumlah keseluruhan penduduk Myanmar. Etnis ini dianggap sebagai pewaris
peradaban bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang menempati wilayah sekitar dataran
rendah Irawadi. Kelompok suku lain ialah Shan (9%), Karen (7%), Tiongkok
(3%), dan India (2%). Komunikasi seari-hari menggunakan bahasa resmi, yaitu
bahasa Burma. Adapun alat tukar uang digunakan uang Kyat. Mayoritas penduduk
Myanmar memeluk agama Buddha (85%). Inilah sebabnya penduduk Myanmar
banyak yang tinggal di sekitar kuil-kuil Buddha. Sisanya penduduk Myanmar
memeluk agama Kristen, Islam, Hindu, kepercayaan suku, dan lain-lain.
3) Perekonomian
Produk produk ekspor andalan Myanmar adalah beras, kacang-kacangan, ikan
dan udang, bahan mineral, kayu, karet, batu perhiasan dan gas. Adapun produkproduk
impor antara lain baja, mesin dan suku cadang kendaraan bermotor, semen,
minyak mentah, bahan baku kimia, dan pupuk.
Pertanian merupakan aktivitas ekonomi yang penting. Kira-kira 65 persen
penduduk Myanmar bermata pencaharian sebagai petani. Industri-industri yang
muncul kebanyakan didirikan dengan berbasis pada sektor pertanian (agro-based
industry). Bidang-bidang lain telah mulai dikembangkan, seperti pertambangan
dan peningkatan hasil industri perikanan dan peternakan. Semua kegiatan industri
yang berskala besar dikendalikan oleh pemerintah.
4) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam utama Myanmar berasal dari hasil pertanian, perkebunan
dan perikanan, serta pertambangan. Hampir di setiap wilayah Myanmar, lahan–
lahan dimanfaatkan untuk pertanian. Kegiatan pertanian yang dilakukan mulai
dari tebang bakar dengan cara membuka hutan, pertanian tadah hujan, sampai
diversifikasi pertanian. Beras merupakan komoditas utama, disusul teh yang
menghampar di plato Shan dan tembakau di bagian utara, tebu, dan sayursayuran.
Tanah di zona kering dimanfaatkan untuk tanaman jagung, kapas, wijen,
dan gandum.
Hasil perikanan paling banyak diusahakan di daerah Myanmar bagian pantai
barat. Di Kota Manhin dan Hanthawaddy terdapat pusat penelitian perikanan,
sedangkan di Mergui didirikan sekolah perikanan. Karet, kayu jati, dan kayu
besi merupakan hasil utama dari perkebunan. Dalam pengolahan perkebunan ini,
para pemilik perkebunan biasanya memanfaatkan gajah sebagai tenaga bantuan
untuk mengangkut hasil kayu dari perkebunan menuju tepian sungai. Setelah
itu dihanyutkan mengikuti arus sungai. Hasil dari pertambangan di Myanmar di
antaranya minyak bumi di Chauk dan Penangyung, gas alam di Chauk, timah di
pertambangan Tenasserin, serta jenis-jenis mineral atau barang tambang lainnya.
5) Kerja Sama
Sebagai negara yang sedang berkembang, Myanmar mulai meningkatkan
kerja sama dengan negara-negara lain dalam ikatan kerja sama bilateral, regional,
maupun internasional serta multilateral. Kerja sama ini mencakup berbagai
bidang di dan Amerika Serikat.antaranya ekonomi, kebudayaan, pertahanan dan keamanan, teknologi,
serta bidang-bidang yang lain. Sampai tahun 2003, Myanmar tercatat sebagai
anggota ASEAN, ADB, ESCAP, ACU, FAO, IBRD, IDA, IFC, ILO, IMF, WTO,
UNESCO, UNIDO, UNICEF, EALAF.  Dalam hubungan perdagangan internasional, Myanmar melakukan kegiatan ekspor dan impor. Barang-barang yang menjadi unggulan ekspor Myanmar di antaranya kayu dan beras. Adapun barang-barang impor utama adalah mesinmesin,alat-alat angkutan barang logam, kertas, pupuk, dan obat-obatan, serta barang-barang lainnya. Negara-negara pengimpor barang-barang tersebut adalah Jerman, Jepang, Singapura, Inggris,dan Amerika Serikat
8. SINGAPURA
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Singapura terletak pada 1o11’ LU – 1o27’LU dan 103o39’BT – 104o5’BT.
Singapura secara langsung berbatasan dengan Selat Johor di sebelah barat dan
sebelah utara, serta Selat Singapura di sebelah timur dan selatan. Secara geografis,
Singapura memiliki beberapa pulau kecil, di antaranya Pulau Tekong Besar, Pulau
Sentosa, dan Pulau Ubin.
b) Iklim
Singapura beriklim tropis, lembap, dan banyak turun hujan. Suhu rata-rata
harian berkisar antara 21oC–32oC dan curah hujan rata-rata adalah 2.438 mm/
tahun. Hujan berlangsung dari bulan November–Maret seiring datangnya angin
muson timur laut yang basah. Pada bulan April–September terjadi angin muson
dari barat daya yang kering. Hujan lebih banyak berlangsung di daerah-daerah
perbukitan, terutama di bagian tengah.
c) Bentang Alam
Keadaan alam negara Singapura pada umumnya relatif datar. Akan tetapi, di
beberapa tempat dijumpai perbukitan. Sungai-sungai yang ada pendek-pendek dan
turun dari dataran tinggi yang curam. Bentuk sungai yang demikian dimanfaatkan
sebagai pembangkit tenaga listrik dan irigasi, sedangkan sungai di dataran rendah
dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Keadaan fisik Singapura meliputi:
(1) Bagian tengah agak ke utara merupakan perbukitan dengan puncak bukit
agak membulat. Beberapa bukit itu adalah bukit Timah (±178 m), bukit
Gombak (± 133 m), bukit Panjang (± 154m), dan bukit Mandai (±129 m).
(2) Bagian timur berupa dataran rendah dan dataran alluvial serta sebagian rawarawa.
(3) Daerah barat daya memiliki relief yang bergelombang diliputi oleh rawarawa
dan lembah-lembah yang kering; namun ada juga yang dialiri air. Pada
igir lembah-lembah tersebut terhampar bukit-bukit kecil seperti bukit faber,
bukit Pasir Panjang, dan bukit Sesop. Adapun sungai-sungai yang dijumpai
di antaranya Jurong, Kranji, Singapura, Cua Chu Kang dan Sungai Ulu
Panda.
Beberapa bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik tertinggi : Gunung Timah (178 m)
Titik terendah : paras laut
Sungai utama : Sungai Ulu Pandan
2) Penduduk
Penduduk Singapura berjumlah 5,5 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan
sebesar 1,4% per tahun. Sebagian besar penduduk Singapura adalah keturunan
Tiongkok (78%), orang Melayu (14%), orang India (7%) dan sisanya suku bangsa
yang lain. Kepadatan penduduknya mencapai 80.270 per kilometer persegi dengan
tingkat pertumbuhan penduduk 1,4% per tahun. Agama Buddha merupakan
keyakinan paling banyak yang dianut rakyat Singapura, disusul Islam, Taoisme,
Kristen, dan Hindu.
Mata pencaharian penduduk Singapura kebanyakan di sektor industri. Target
oriented dan kompetisi yang tinggi menyebabkan penduduk Singapura banyak
menghabiskan waktu untuk bekerja.
3) Perekonomian
Letak Singapura yang strategis dalam jalur transito perdagangan (distribusi
berbagai produk dari berbagai negara) dan lalulintas laut (pusat dan pangkalan
operasi pelayaran ke negara lain) serta lalulintas udara dunia memberi keuntungan
bgai Singapura. Semua kemajuan teknologi dan informasi dari belahan dunia
dapat segera diterima dan diadopsinya. Selain itu, pajak-pajak yang diterima pun
semakin bertambah. Oleh sebab itu, jalur transito ini menjadi sumber devisa yang
sangat besar bagi Singapura.
Seperti telah dijelaskan dengan singkat di atas, penduduk kebanyakan
melakukan kegiatan dalam sektor indutri. Singapura merupakan pelopor industri
di kawasan Asia Tenggara, bahkan menjadi negara yang mempunyai kekuatan
industri terbesar di dunia. Sarana prasarana yang modern telah menjadi bagian
dari kehidupan penduduk Singapura. Industri yang dikembangkan di Singapura
meliputi: elektronika, bahan kimia, keuangan dan perbankan, turisme (pariwisata),
dan perdagangan.
Mitra dagang utama singapura (tujuan ekspor) yaitu Malaysia (mencapai
17,4%), Amerika Serikat (15,3%), Hongkong (9,2%), dan sisanya tersebar di
negara-negara di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
4) Sumber Daya Alam
Singapura bukanlah negara yang kaya sumber daya alam. Oleh karena itu,
Singapura mengembangkan negaranya pada sektor pariwisata dan perdagangan.
Hampir semua daerah di Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata
sehingga mampu mendongkrak perekonomiannya. Pertambangan dan pertanian
yang menjadi andalan dari beberapa negara di Asia Tenggara tidak dimiliki oleh
Singapura dalam jumlah yang cukup besar. Namun demikian, letak Singapura
yang strategis di jalur persilangan lalulintas (transito) dunia merupakan sumber
devisa yang besar bagi negara.
6) Kerja Sama
Kerja sama yang dikembangkan Singapura lebih banyak bergerak dalam
sektor ekonomi. Singapura merupakan salah satu negara pendiri ASEAN bersama
Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Sumber bahan mentah industri banyak
didatangkan dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Pada forum-forum internasional, Singapura banyak mengambil perananya seperti
di APEC, WTO, ADB, badan-badan PBB, dan lain-lain.
Kerja sama perdagangan dengan Indonesia berupa disepakatinya kawasan
teritori Batam sebagai daerah yang terbuka bagi industri-industri Singapura.
9. THAILAND
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Terletak diantara 6° LU–21° LU dan 97°BT–106°BT.
• sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos.
• sebelah barat berbatasan dengan Myanmar.
• sebelah timur berbatasan dengan Kamboja dan Laos.
• sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand).
b) Iklim
Thailand beriklim tropis dengan temperatur rata-rata 26oC di musim hujan
sekitar bulan Januari. Adapun di awal musim kemarau sekitar bulan Juli suhu
rata-rata 28oC. Di bagian utara udaranya lebih dingin dengan curah hujan lebih
besar dibandingkan bagian lainnya yaitu ±1500 mm tiap tahun. Musim kering di
bagian timur terjadi pada bulan November–Februari yang dipengaruhi angin dari
daratan Tiongkok.
Daerah bagian selatan mengalami musim hujan pada bulan Mei–Oktober yang
mendapat pengaruh dari angin muson Samudra Hindia. Adapun pada musim
panas, kondisi paling kering terjadi pada bulan Februari–Mei.
c) Bentang Alam
Jarak terjauh utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur
baratnya ± 800 km. Topografinya berupa pemukaan tanah yang dilewati aliran
sungai-sungai yang berliku-liku di bagian tengah; dataran tinggi di timur laut;
hutan dan pegunungan serta bukit-bukit di sebelah utara; dan wilayah selatan
kebanyakan berupa bukit-bukit. Daerah yang menjadi pusat kegiatan atau
jantungnya negara Thailand pada dasarnya berupa dataran rendah di daerah aliran
Sungai Chao Phraya. Daerah ini paling subur dengan irigasi serta kanal yang baik.
Kota Bangkok berada di dataran rendah ini. Di Thailand bagian utara terbentang
barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di atas permukaan laut,
yang di tengah-tengahnya terdapat Lembah Ping, Lembah Wang, Lembah Yom
dan Sungai Nan. Sebagian besar daerah pegunungan ini diliputi hutan hujan tropis
yang banyak menghasilkan kayu-kayu yang memiliki nilai jual tinggi, seperti
kayu jati. Namun, akhir-akhir ini, hutan-hutan tersebut semakin berkurang seiring
dengan semakin maraknya penebangan secara liar oleh masyarakat. Daerah Doi
Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595 mdpal merupakan daerah tertinggi,
yang terletak di barat laut Thailand.
Wilayah timur laut Thailand terdiri dari dataran tinggi yang disebut dataran
tinggi Khorat dengan ketinggian rata-rata 200 m. Tanah di daerah ini kurang
subur, berpasir dan jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan
Juni sampai Oktober. Daerah ini jarang memiliki daerah pertanian, karena selain
faktor kesuburan tanah dan kurangnya curah hujan, banyak wilayahnya berupa
padang rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah
yang pembangunannya lambat dan kurang dikenal.
Sepanjang bagian selatan dari timur laut Thailand sampai bagian timur laut
Thailand dibatasi garis pantai timur. Secara administratif, wilayah ini berdiri
sendiri, tetapi secara geografis, memang masuk dalam wilayah timur Laut
Thailand. Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua setelah wilayah
pusat dataran rendah Thailand.
Sebagian wilayah selatan Thailand masuk dalam gugusan Pegunungan
Malaya (Malay Peninsula), dengan topografi berupa pegunungan dengan tanah
teras. Wilayah ini sedang dikembangkan sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini
juga menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah dan karet.
Pegunungan yang penting di Thailand: Doi Inthanon 2,595m, Doi Pha Ham Pok
2,297m, Doi Luang 2,195m, Doi Suthep 2,185m dan Doi Pha Cho 2,024m.
Sungai yang paling penting di Thailand yaitu:
• Di barat daya: Chao Phraya (365 km) dan Pasak (513 km).
• Di timur laut: Mekong (4335 km, hanya sebagian di Thailand), Chi (442 km),
Mun (673 km).
• Di utara: Ping (590 km), Wang (335 km), Yom (555 km), Nan (672 km).
• Di barat dan selatan: Maeklong (140 km), Petchburi (170 km), Tapi (214 km),
Pattani (165 km).
2) Penduduk
Penduduk Thailand berjumlah 65,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan
0%. Sebagian besar (±75%) berasal dari suku bangsa Thai. Sisanya orang-orang
Tiongkok (14%), Melayu, dan Mongolia yang berkulit kuning (11%). Pada tahun
2002 jumlah penduduk Thailand telah mencapai lebih dari 62 juta jiwa. Bahasa
Siam atau Thai merupakan bahasa nasional. Penduduk Thailand kebanyakan
memeluk agama Buddha (lebih dari 94%). Oleh karena itu, di sana banyak
ditemukan pagoda, yaitu tempat ibadah pemeluk agama Buddha. Hanya sebagian
kecil penduduk dekat perbatasan Malaysia memeluk agama Islam dan beberapa
agama yang lain tersebar di seluruh Thailand. Sama halnya dengan Indonesia,
lebih dari 80% penduduk Thailand bermata pencaharian sebagai petani.
3) Perekonomian
Seperti telah disebutkan di atas, perekonomian Thailand sangat tergantung pada
bidang pertanian dengan beras dan karet sebagai komoditas utamanya. Selain itu
juga dihasilkan kelapa, tembakau, sutera, kapas, dan berbagai jenis tanaman dan
buah-buahan. Pertanian yang dilakukan telah mengalami usaha-usaha diversifikasidan menerapkan teknologi. Kalian pernah mendengar jambu Bangkok, apel
Bangkok, nangka Siam, dan jenis buah yang lain? Bagaimana ukuran dan rasa
dari buah-buahan tersebut? Jauh lebih besar dari ukuran buah-buahan yang sama
yang ada di Indonesia dan terasa lebih manis. Itu semua merupakan hasil rekayasa
teknologi yang digunakan para petani.
Sektor pertambangan, peternakan, dan hasil alam lainnya juga memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara. Thailand telah mulai memasuki
dunia industri yang lebih maju dibandingkan negara-negara di Asia tenggara
lainnya. Hasil industri utamanya yaitu semen, kertas, dan gula. Industri perakitan
kendaraan motor dan mobil sudah mengambil posisi yang strategis sebagai sumber
devisa nonmigas.
Kerja keras pemerintah dalam meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata
disertai peningkatan pelayan yang lebih baik turut mendongkrak perekonomian
Thailand. Hingga saat ini Thailand menjadi salah satu negara tujuan wisata
di daerah tropis. Pantai Pattaya merupakan salah satu tempat tujuan wisata di
Thailand. Keramahan penduduk dan keunikan peninggalan sejarah dan kegiatan
penduduknya menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia pariwisata.
4) Sumber Daya Alam
Thailand merupakan negara terbesar keempat penghasil timah di dunia. Selain
timah, terdapat juga minyak bumi dan worfram sebagai hasil dari sumber daya
alam barang tambang. Padi adalah komoditas ekspor yang memberikan devisa
cukup besar bagi negara. Selain itu, hasil pertanian yang banyak dihasilkan
adalah jagung, ketela pohon, tembakau, kopra, dan karet. Wilayah paling utara
Thailand dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga emas), dan merupakan salah
satu penghasil opium terbesar di dunia. Selain mengandalkan hasil pertambangan
dan pertanian, peternakan juga banyak dikembangkan, seperti peternakan sapi dan
kerbau. Ikan hiu dan ikan gergaji merupakan hasil tangkapan dari perairan laut
oleh kebanyakan nelayan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Thailand giat memberdayakan
kekayaan dan keindahan alamnya melalui industri pariwisata. Pantai timur selain
berkembang dengan baik sebagai pusat perindustrian, juga memiliki prasarana
pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan
mangga, juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).
Tambang utama: gas alam, tungsten. produk pertanian utama.
5) Kerja Sama
Hubungan kerja sama yang dijalin Thailand tidak hanya kerja sama bilateral dan
regional dalam wadah ASEAN, tetapi juga aktif menjalin kerja sama yang lebih
besar dengan cakupan negara yang lebih luas. Kerja sama yang dilakukan tidak
semata-mata hanya dalam bidang ekonomi, seperti kegiatan ekspor dan impor, tetapi juga telah meningkat pada berbagai bidang kehidupan, seperti perdamaian
dunia dengan turut mengirimkan pasukan bersenjata ke daerah-daerah konflik
atas nama PBB. Keaktifan dalam kerja sama internasional ditunjukkan dengan
mengikuti beberapa organisasi, seperti ASEAN, ADB, ASEM, ESCAP, FAO,
IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO, WHO, WIPO, APEC, dan lain-lain.
Kerja sama perdagangan Indonesia dan Thailand meliputi kegiatan ekspor dan
impor. Thailand mengekspor beras, yute, gula dan kapuk, sedangkan Indonesia
mengekspor kayu dan pesawat terbang.

10. VIETNAM
1) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Di sebelah barat, Vietnam berbatasan dengan Teluk Siam, Laos dan Kamboja;
di sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok; serta di sebelah timur dan selatan
berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Secara astronomis, Vietnam terletak antara
23o LU–9o LU dan 105o BT–109o BT. Luas wilayahnya adalah 513.120 km².
b) Iklim
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, Vietnam memiliki dua daerah
iklim yang berbeda. Daerah bagian utara beriklim sedang dan di daerah bagian
selatan iklimnya tropis atau panas. Di daerah yang beriklim sedang, dikenal dua
musim yang berbeda, yaitu musim hujan dari bulan November sampai bulan April,
dan musim panas dari bulan Mei sampai bulan Oktober. Daerah yang beriklim
tropis, seperti di negara-negara lain di Asia Tenggara, terdiri dari tiga musim,
yaitu musim dingin dari bulan November sampai bulan Januari, musim panas dari
bulan Februari sampai bulan April atau Mei, dan musim hujan dari bulan Mei atau
Juni sampai bulan Oktober. Pada waktu musim hujan di Asia Tenggara, sekitar
bulan Juni sampai permulaan bulan November, Vietnam dan juga Filipina serta
Pantai Cina Selatan di Hongkong, biasanya dilanda angin topan.
c) Bentang Alam
Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara
yang menempati wilayah seluas ±325.000 km2. Ibu kotanya adalah Hanoi. Bentuk
negaranya Republik Sosialis, sedangkan lagu kebangsaannya For Ward Soldier.
Vietnam hanya berukuran 6,25% luas wilayah kesatuan Indonesia. Vietnam
mempunyai dua zona iklim yakni iklim sedang di utara dan iklim tropis di bagian
selatan.
Secara geografis, Vietnam terdiri dari lima wilayah:
• Daerah pegunungan utara yang mencapai ketinggian ± 3000 meter.
• Delta Sungai Merah (di mana Hanoi terletak).
• Barisan Pegunungan Annam, yang berhubungan dengan Vietnam Utara dan
Vietnam Selatan.
• Garis pesisir pantai yang sempit antara Barisan Pegunungan Annamite dan
Laut Cina Selatan.
• Delta Sungai Mekong di sebelah selatan Vietnam.
Sejumlah ciri fisik/bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik tertinggi : Puncak Fansipan (3.143 m)
Titik terendah : Paras laut
Sungai utama : Sungai Mekong dan Merah
Kota utama : Hanoi, kota Ho Chi minh, Haipong, Cholon, Hue, dan Danang
2) Penduduk
Penduduk Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015, dengan
pertumbuhan 0%. Vietnam merupakan negara berpenduduk nomor dua terbesar
di Asia Tenggara setelah Indonesia. Secara etnis Vietnam menjadi negara yang
homogen di Asia Tenggara. ± 90% penduduknya orang Vietnam. Meskipun
begitu, terdapat banyak etnis minoritas, meskipun tidak sebanyak di Myanmar dan
Indonesia. Sekitar 85% dari 7 juta penduduk etnis minoritas Vietnam termasuk
etnis minoritas asli; wilayah tempat tinggal mereka adalah barisan pegunungan
Vietnam. Kelompok yang terbesar adalah rumpun Thai dan Hmong. Berbeda
dengan di Burma, etnis minoritas di Vietnam tidak memiliki keinginan yang kuat
untuk menjadikan negara bagiannya mempunyai kekuasaan. Ada sekitar 1 juta
etnis China tinggal di pusat kota di bagian selatan kota. Sejak kaum komunis
mengambil alih kekuasaan, orang-orang Tiongkok mendapat larangan keras
menggambarkan fakta bahwa etnis Tiongkok memainkan peranan dominan pada
sistem kapitalis komunis sebelum kaum komunis mengambil alih kekuasaan.
3) Perekonomian
Produk domestik bruto (PDB) Vietnam mencapai titik tertinggi pada tahun
2014, yakni US $186,20 miliar (World Bank dari Tradingeconomics, 2015).
Pertumbuhan ekonomi Vietnam sejak tahun 2015 tumbuh 6,28%. Angka ini
menyaingi negara-negara lain di ASEAN. Banyak media memprediksi Vietnam
akan menaggantikan Tiongkok sebagai primadona di Asia. Tahun 2014, Vietnam
adalah eksportir terbesar ke Amerika Serikat se-ASEAN. Sementara itu, investasi
asing di dalam negeri mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga sekarang.
Berbagai produsen dunia saat ini banyak yang memindahkan pabriknya dari
China/Tiongkok ke Vietnam seperti perusahaan raksasa elektronik asal Korea,
Samsung Electronics.
Vietnam terus berusaha untuk memandu jalannya pembangunan ekonomi
melalui kebijakan Doi Moi yang menjamin perkembangan yang sehat dari
perekonomian dan pembangunan daerah yang seimbang. Namun demikian,
kebijakan ekonomi Vietnam ini melahirkan distribusi kekayaan yang tidak merata,
terutama di daerah pedesaan. Jutaan petani diusir dari tanah mereka karena
perluasan modal. Di tahun 1990-an, hampir semua rumah tangga di perdesaan
(91,8%) punya tanah. Di tahun 2010, hampir seperempat dari mereka (22,5%)
menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kebijakan upah murah menjadi salah
satu penarik lainnya bagi para investor. Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan
upah minimum di Vietnam mencapai 21%, namun masih tergolong kecil, yakni
hanya ± 73 US$ atau ± Rp700 ribu per bulan. Pemulihan ekonomi Vietnam ini ditopang aktivitas di bidang industri pengolahan, manufaktur, elektronik, dan
pembangunan. Penawaran di dalam negeri terus mengalami pemulihan. Investasi
dan konsumsi perseorangan terus membaik.
4) Sumber Daya Alam
Vietnam terkenal dengan irigasi yang baik. Oleh sebab itu, bidang pertanian
masih menjadi salah satu bidang yang memberikan kontribusi cukup besar
bagi rakyatnya. Hasil pertanian utama yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, ubi
jalar, jagung, tebu, teh, dan kopi. Hasil dari peternakan masih digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan perikanan memberikan sumbangan
bagi devisa negara melalui kegiatan ekspornya. Pelabuhan laut yang terkenal di
vietnam berada di Teluk Tonkin. Vietnam memiliki luas hutan ± 13,2 juta hektar
yang diliputi oleh jati, kayu hitam, dan kayu merah.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berupa barang-barang
tambang sebagai berikut:
• Antrasit. Banyak ditemukan di Quang Yen, sebelah utara Hanoi. Endapan
tersebut hingga saat ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Daerah
lain yang memiliki endapan antrasit adalah Phan Me dan Tungengguang.
• Batubara, ditemukan di daerah Nong Son, sebelah utara Danang.
• Bijih besi, ditambang dan diolah di Thai Nguyen, Than Hoa, Vinh, dan Hatinh.
• Barang-barang tambang lain, seperti fosfat di Cao Cai, timah di Tinh Tuc,
grafit di Lao Kav, dan emas di Bong Mieu.
• Hasil pertanian Padi, karet, jagung, tebu, tepung tapioca, teh, kopi, tembakau,
buah-buahan dan sayuran (holtikultura).
5) Kerja Sama
Vietnam merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang pernah menjadi
tuan rumah KTT ASEAN yang ke-6 pada 1998. Kerja sama bilateral antara
Indonesia dan Vietnam sudah terjalin sejak Vietnam masih mengalami perang
saudara dengan pengiriman pasukan garuda di bawah bendera PBB. Di samping
itu, Indonesia pernah menyediakan salah satu pulaunya, yaitu Pulau Galang di
Riau sebagai kamp pengungsi Vietnam. Hingga saat ini, perkampungan bekas
pengungsi di Pulau Galang masih banyak menyisakan peninggalan para manusia
perahu dari Vietnam, baik itu dalam bentuk benda-benda seperti rumah tinggal
yang khas, kuil, sampai adat istiadat.
Saat ini, Vietnam menjadi anggota beberapa organisasi internasional, seperti
ASEM, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, MIGA, UNDP, UNCTAD, GSPT, UNIDO,
ILO, UNESCO, WHO, dan APEC.

0 Comments:

Post a Comment



Postingan populer dari blog ini

SOAL JELANG PAS 1 | IPS 9

Bahas Soal PTS S1 2223 | IPS kelas 7

SOAL-SOAL JELANG PTS 1 | IPS 9 | 2022/2023

By :
Free Blog Templates