PERTEMUAN 13 – Sekedar
mengingatkan kembali dan flash, menguji anak yang mungkin sudah mempelajari
isinya.
BAB IV
Indonesia dari Masa Kemerdekaan
Hingga Masa Reformasi
A. Masa Kemerdekaan (1945–1950)
1.
Proklamasi
Kemerdekaan
2.
Terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.
Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan
4.
Perkembangan
Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan
5.
Perkembangan
Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan
6.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
B. Masa Demokrasi Parlementer
(1950-1959)
1.
Perkembangan
Politik
2.
Perkembangan
Ekonomi
3.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer
C. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 –
1965)
1.
Perkembangan
Politik
2.
Perkembangan
Ekonomi
3.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
D. Masa Orde Baru (1966 – 1998)
1.
Perkembangan
Politik
2.
Perkembangan
Ekonomi
3.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
E. Masa Reformasi (1998-Sekarang)
1.
Lahirnya
Gerakan Reformasi
2.
Perkembangan
Politik
3.
Perkembangan
Ekonomi
4.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
PERTEMUAN 14
Peta Konsep
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu.
·
Mengidentifikasi
perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya di Indonesia pada masa
kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, dan
Reformasi.
·
Menjelaskan
perkembangan masyarakat Indonesia pada masa kemerdekaan, Demokrasi Parlementer,
Demokrasi Terpimpin, Orde Baru,dan Reformasi.
Coba Lihat gambar ini!
PERTEMUAN 15
A.
Masa
Kemerdekaan (1945–1950)
1.
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Untuk
menghadapi Sekutu, Jepang mencari dukungan kepada bangsa-bangsa yang diduduki
dengan memberikan janji kemerdekaan. Pada tanggal 7 September 1944 Perdana
Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.
1)
Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
a.
Sidang Pertama BPUPKI, menghasilkan keputusan:
b.
Sidang Kedua BPUPKI, menghasilkan keputusan:
2)
Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
3)
Peristiwa Rengasdengklok
·
Jepang tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
·
Berita tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu diketahui oleh beberapa
tokoh pemuda, terutama Sutan Syahrir. Kemudian Syahrir dan beberapa tokoh
pemuda segera menemui Mohammad Hatta
·
Bersama Mohammad Hatta, Syahrir dan beberapa pemuda menemui Soekarno di
rumahnya. Syahrir mengusulkan Soekarno-Hatta agar secepatnya memproklamasikan
kemerdekaan tanpa melalui PPKI. Usulan ditolak.
·
Perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua ini mendorong
pemuda kembali berunding pada pukul 24.00 menjelang 16 Agustus 1945. Rapat itu
dihadiri oleh Sukarni, Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, Syudanco
Singgih, dan dr. Sucipto.
·
Keputusan rapat adalah menyepakati untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar
kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Selanjutnya, Pada 16
Agustus 1945 pukul 04.30, Soekarno-Hatta dibawa para pemuda Rengasdengklok,
Karawang, Jawa Barat.
·
Di tengah suasana tersebut, Ahmad Soebardjo datang beserta sekretaris
pribadinya, Sudiro pada pukul 17.30 WIB. Ahmad Soebardjo memberitahukan
kebenaran menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Mendengar berita itu,
Soekarno-Hatta akhirnya bersedia memproklamasikan kemerdekaan RI di Jakarta.
PERTEMUAN 16
4)
Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
·
Pada malam hari, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta
beserta rombongan berangkat menuju Jakarta.
·
Mereka tiba di Jakarta pada pukul 23.00, lalu menuju rumah kediaman
Laksamana Maeda. Tempat ini dianggap aman dari ancaman militer Jepang, karena
Laksamana Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah
kekuasaan Angkatan Darat. Di kediaman Laksaman inilah rumusan teks proklamasi
disusun.
·
Ir. Soekarno menuliskan konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia yang
akan dibacakan esok harinya. Moh. Hatta danAhmad Subardjo menyumbangkan
pikirannya secara lisan. Pada pukul 04.00 WIB, Soekarno membacakan hasil
rumusan tersebut.
·
Dalam konsep tersebut, ada tiga perubahan yang terdapat pada naskah
hasil ketikan Sayuti Melik, yaitu:
o
1) Kata “tempoh” diganti menjadi “tempo”.
o
2) Kata “wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti menjadi “Atas nama
bangsa Indonesia”.
o
3) Penulisan tanggal yang tertera “Djakarta, 17-8-05” menjadi
“Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05”.
5)
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
·
Sukarni mengusulkan agar pembacaan proklamasi dilakukan di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
·
Dr. Muwardi memerintahkan kepada Latief Hendraningrat untuk menjaga
keamanan pelaksanaan upacara. Latif dalam melaksanakan pengamanan dibantu oleh
Arifin Abdurrahman untuk mengantisipasi gangguan tentara Jepang.
·
Tepat pukul 10.00 WIB, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia
dimulai. Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, kemudian dilakukan
pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan S. Suhud.
6)
Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan
a.
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Soekarno menyampaikan pidato singkat di atas panggung
Lapangan Ikada. Soekarno meminta dukungan dan kepercayaan kepada seluruh rakyat
Indonesia untuk mematuhi kebijaksanaan-kebijaksanaannya, patuh, dan disiplin. Dalam
pidatonya, Soekarno juga memerintahkan massa untuk bubar dengan tertib. Pada
saat itu massa yang berkumpul lengkap dengan senjata tajam, dan tentara Jepang
juga bersiaga dengan senjata lengkap dan tank-tank.
b.
Tanggapan di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi
Berita proklamasi segera menyebar ke berbagai daerah
di Indonesia. Pekik merdeka mewarnai salam masyarakat Indonesia di setiap gang,
pasar, lembaga pendidikan, dan berbagai tempat umum lainnya.
PERTEMUAN 17
2.
Terbentuknya
Negara kesatuan Republik Indonesia
a.
Pengesahan
UUD 1945
b.
Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden
c.
Pembagian
Wilayah Indonesia
d.
Pembentukan
Kementerian
e.
Pembentukan
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
f.
Membentuk
Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
3.
Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah
memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia masih
harus menghadapi Belanda yang ingin mengembalikan kekuasaannya atas Indonesia.
Dalam
mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia melakukan berbagai upaya. Upaya-upayanya
adalah:
a.
Perjuangan
Fisik
1)
Insiden
Hotel Yamato
Insiden
Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (merah-putih-biru)
menjadi bendera Indonesia (merah-putih). Insiden Hotel Yamato terjadi pada tanggal
19 September 1945 di Hotel Yamato, Surabaya.
2)
Pertempuran
Surabaya
Pertempuran
Surabaya merupakan satu rangkaian peristiwa pertempuran
yang
terjadi antara tentara Indonesia dan tentara Sekutu yang berlansung sejak
tanggal
27 Oktober sampai 20 November 1945. Pertempuran yang paling
besar
terjadi pada tanggal 10 November 1945.
3)
Pertempuran
Lima Hari di Semarang
4)
Pertempuran
Ambarawa
5)
Bandung
Lautan Api
6)
Pertempuran
Medan Area
7)
Pertempuran
Puputan Margarana
8)
Serangan
Umum 1 Maret 1949
PERTEMUAN 18
b.
Perjuangan
Diplomasi
1)
Perundingan
Linggajati, Kuningan, Jawa Barat. Perundingan Linggajati dilaksanakan pada
tanggal 10 November 1946.
2)
Perundingan
Renville
3)
Perundingan
Roem–Royen
4)
Konferensi
Meja Bundar
4.
Perkembangan
Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan
a.
Republik
Indonesia Serikat
b.
Kembali
Menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
c.
Gangguan
Keamanan
1)
Pemberontakan
PKI Madiun 1948
2)
Pemberontakan
DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia)
a)
Jawa
barat
b)
Sulawesi
Selatan
c)
Aceh
d)
Kalimantan
Selatan
5.
Perkembangan
Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan
Pada
masa kemerdekaan keadaan ekonomi bangsa Indonesia masih belum stabil. Hal ini
disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi yang terjadi saat itu. Masalah-masalah
tersebut antara lain sebagai berikut:
a.
Permasalahan
inflasi.
Saat
itu, uang Jepang beredar tak terkendali, Bangsa Indonesia belum memiliki mata
uang sendiri, Pemerintah mengambil kebijakan memberlakukan mata uang De
Javasche Bank.
b.
Blokade
laut
1)
Melaksanakan
Program Pinjaman Nasional
2)
Melakukan
Diplomasi ke India
3)
Mengadakan
Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
6.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
Kemerdekaan
telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Kehidupan
Sosial
Sebelum
kemerdekaan, telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi-bagi kelas-kelas
masyarakat. Kelas warga Eropa dan Jepang, sebagian besar warga pribumi hanyalah
masyarakat rendahan yang menjadi pekerja bagi para bangsawan dan penguasa.
Setelah
Indonesia merdeka, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dan semua
warga
Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.
b.
Pendidikan
Pendidikan
pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu:
(1)
pendidikan rendah, (2) pendidikan menengah pertama, (3) pendidikan menengah
atas,
dan (4) pendidikan tinggi. Pada akhir tahun 1949, tercatat sejumlah 24.775
buah
sekolah rendah di seluruh Indonesia.
Untuk
pendidikan tinggi, sudah ada sekolah tinggi dan akademi di beberapa kota
seperti Jakarta, Klaten, Solo dan Yogyakarta. Selain itu, ada pula universitas
seperti Universitas Gadjah Mada.
c.
Kebudayaan
Dalam
bidang kesenian, banyak muncul lagu yang bertemakan nasionalisme yang diciptakan
oleh para komponis seperti Cornel Simajuntak, Kusbini, dan Ismail Marzuki.
Lagu-lagu tersebut antara lain, Bagimu negeri, Halo-Halo Bandung, Selendang
Sutra, dan Maju Tak Gentar.
PERTEMUAN 19
B.
Masa
Demokrasi Parlementer (1950-1959)
1.
Perkembangan
Politik
a.
Sistem
Pemerintahan
b.
Sistem
Kepartaian
c.
Pemilu
1955
d.
Gangguan
Keamanan
1)
Pemberontakan
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
2)
Pemberontakan
Republik Maluku Selatan (RMS)
3)
Pemberontakan
Andi Azis
4)
Pemberontakan
PRRI dan Permesta
e.
Konferensi
Asia Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda
1)
Penyelenggaraan
Konferensi Asia Afrika (KAA)
2)
Deklarasi
Djuanda
2.
Perkembangan
Ekonomi
a.
Gunting
Syafruddin
b.
Sistem
Ekonomi Gerakan Benteng
c.
Nasionalisasi
Perusahaan Asing
d.
Finansial
Ekonomi (Finek)
e.
Rencana
Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
3.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer
a.
Kehidupan
Sosial
b.
Pendidikan
c.
Kesenian
Evaluasi……
PERTEMUAN 20
C.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
1.
Perkembangan
Politik
a.
Dekrit
Presiden 5 Juli 1959
b.
Penyimpangan
terhadap UUD 1945
c.
Kekuatan
Politik Nasional
d.
Politik
Luar Negeri
1)
Oldefo
(The Old Established Forces) adalah sebutan untuk negara-negara barat
yang sudah mapan ekonominya.
2)
Politik
Mercusuar
Politik
Mercusuar merupakan politik yang dijalankan oleh Presiden Soekarno dengan
anggapan bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang menerangi jalan bagi Nefo di
seluruh dunia.
3)
Indonesia
dalam Gerakan Non-Blok
Gerakan
Non-Blok (Non-Aligned Movement) didirikan untuk menyikapi persaingan antara
Blok Barat yang dipiminan Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni
Sovyet pada awal tahun 1960-an.
4)
Konfrontasi
dengan Malaysia
5)
Pembebasan
Irian Barat
e.
Peristiwa
G 30 S/PKI 1965
2.
Perkembangan
Ekonomi
a.
Pembentukan
Dewan Perancang Nasional (Depernas)
b.
Devaluasi
Mata Uang Rupiah
c.
Deklarasi
Ekonomi
3.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
a.
Kehidupan
Sosial
Presiden Soekarno menciptakan ajaran
Nasakom (Nasionalis-Agama-Komunis).
b.
Pendidikan
Pemerintah
menetapkan kebijakan untuk mendirikan universitas baru di setiap ibu kota
provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas-universitas yang sudah
ada.
c.
Kebudayaan
Dalam bidang seni muncul berbagai lembaga seni yang dibangun
oleh partai politik, seperti Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra) milik PKI, Lembaga
Kesenian Nasional milik Partai Nasional Indonesia, Lembaga seni-Budaya Muslimin
Indonesia (Lesbumi) milik Nahdhatul Ulama, dan Himpunan Budayawan Islam milik
Masyumi.
PERTEMUAN 21
D.
Masa Orde Baru (1966 – 1998)
1.
Perkembangan
Politik
a.
Supersemar
·
Tanggal
12 Januari 1966 pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mengajukan Tiga Tuntutan
Rakyat (Tritura) Isi Tritura tersebut, yaitu:
1)
Bubarkan
PKI.
2)
Bersihkan
Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September.
3)
Turunkan
harga.
·
Tuntutan
ditolak, Para mahasiswa, pelajarn dan pemuda memenuhi jalan menuju Istana
Merdeka. Kegiatan ini dihadang pasukan cakrabirawa, bentrokan terjadi sampai
menyebabkan gugurnya mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arief Rachman
Hakim. Insiden ini menyebabkan krisis politik semakin memuncak.
·
Guna
memulihkan keamanan negara, pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Soekarno
mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Soeharto yang dikenal dengan
SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret). Keluarnya supersemar dianggap
sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
b.
Penataan
Stabilitas Politik
1)
Pemulihan
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
2)
Pemulihan
Hubungan dengan Malaysia
3)
Kembali
Menjadi Anggota PBB
4)
Ikut
Memprakarsai Pembentukan ASEAN
c.
Penyederhanaan
Partai Politik
Partai
politik pada masa orde baru terhitung banyak, kemudian pemerintah menyederhakan
dan menggabungkan parpol tersebut. Berikut adalah 3 Parpol hasi penggabungan
tersebut:
1)
Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan
Perti.
2)
Partai
Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik,
Partai Murba, IPKI, dan Parkindo
3)
Golongan
Karya (Golkar)
d.
Pemilihan
Umum
Selama masa Orde Baru, pemerintah
berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1982,
1987, 1992, dan 1997.
e.
Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Pada
tanggal 12 April 1976, Presiden Soeharto mengemukakan gagasan mengenai pedoman
untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yang terkenal dengan nama Eka
Prasetia Pancakarsa untuk mendukung pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen. Oleh karena itu, sejak tahun 1978 pemerintah
menyelenggarakan penataran P4 pada semua lapisan masyarakat. Penataran P4 ini
bertujuan membentuk pemahaman yang sama terhadap Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
f.
Dwi
Fungsi ABRI
Dwi
Fungsi ABRI maksudnya adalah bahwa ABRI memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
sebagai pusat kekuatan militer yang melindungi segenap bangsa Indonesia, dan
fungsi sebagai kekuatan sosial yang secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan
pembangunan nasional.
PERTEMUAN 22
2.
Perkembangan
Ekonomi
Pada
awal masa Orde Baru, program ekonomi pemerintah lebih banyak tertuju kepada
kepada:
a.
Upaya
penyelamatan ekonomi nasional terutama upaya mengatasi inflasi,
b.
Penyelamatan
keuangan negara, dan
c.
Pengamanan
kebutuhan pokok rakyat.
d.
Pemerintah
menetapkan program jangka pendek dan jangka panjang (Pelita = Pembangunan lima
tahun)
3.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
a.
Kehidupan
sosial
1)
Transmigrasi
2)
Keluarga
Berencana (KB)
3)
Puskesmas
dan Posyandu
b.
Pendidikan
1)
Pada
masa Orde Baru, dimunculkan sebuah konsepsi pendidikan yang dikenal dengan
sekolah pembangunan.
2)
Konsepsi
ini diajukan oleh Mashuri S.H selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayan (P &
K). Dalam konsepsi sekolah pembangunan, para siswa dikenalkan kepada
jenis-jenis dan lapangan serta lingkungan kerja.
3)
Dalam
rangka memberikan kesempatan belajar yang lebih luas, pemerintah Orde Baru
melaksanakan program-program berikut:
a)
Instruksi
Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Adanya Instruksi Presiden ini membuat
jumlah sekolah dasar meningkat pesat. Tercatat pada periode 1993/1994 hampir
150.000 unit SD Inpres telah dibangun.
b)
Program
Pemberantasan Buta Huruf yang dimulai pada tanggal 16 Agustus 1978
c)
Program
Wajib Belajar yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984
d)
Program
Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA).
c.
Kebudayaan
Pada
masa Orde baru, usaha peningkatan dan pengembangan seni dan budaya diarahkan
kepada upaya memperkuat kepribadian, kebanggaan, dan kesatuan nasional. Oleh
karena itu, dilakukan pembinaan dan pengembangan seni secara luas melalui
sekolah seni, kursus seni, organisasi seni dan wadah-wadah kegiatan seni
lainnya.
PERTEMUAN
23
E.
Masa Reformasi (1998-Sekarang)
Masa
reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru.
Masa reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1988 saat Presiden Soeharto
mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie. Masa
reformasi terus berlanjut hingga saat ini.
1.
Lahirnya
Gerakan Reformasi
·
Reformasi
merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke
arah yang lebih baik secara konstitusional.
·
Gerakan
Reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli
1997. Krisis moneter ini mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di
Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea dan Indonesia. Rupiah yang berada pada
posisi nilai tukar Rp.2.500/US$ menjadi sekitar Rp.17.000/US$ pada bulan
Januari 1998.
·
kenaikan
harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak terkendali. Keadaan kemudian
diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di
kalangan para pejabat pemerintah.
·
Pada
tanggal 12 Mei 1998
·
Pada
tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di Jakarta
dan Solo.
·
Tanggal
18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto turun dari
jabatannya. Akhirnya Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan
mengundurkan diri sebagai presiden dan menyerahkan jabatan presiden kepada
wakilnya B.J. Habibie.
·
Peristiwa
pengunduran diri Presiden Soeharto ini menandai berakhirnya masa pemerintahan
Orde Baru selama 32 tahun dan dimulainya masa Reformasi.
2.
Perkembangan
Politikn
a.
Sidang
Istimewa MPR 1998
b.
Otonomi
Daerah
c.
Pencabutan
Pembatasan Partai Politik
Kebebasan
berpolitik pada masa reformasi dilakukan dengan pencabutan embatasan partai
politik. Dengan adanya kebebasan untuk mendirikan partai politik, pada
pertengahan bulan Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak 80 partai politik dibentuk.
Menjelang Pemilihan Umum tahun 1999, partai politik yang terdaftar mencapai 141
partai. Setelah diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum sebanyak 48 partai saja
yang berhak mengikuti Pemilihan Umum.
d.
Penghapusan
Dwi Fungsi ABRI
e.
Penyelenggaraan
Pemilu
3.
Perkembangan
Ekonomi
a.
Pemerintahan
Presiden B.J. Habibie
b.
Pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid
c.
Pemerintahan
Presiden Megawati Soekarnoputri
d.
Pemerintahan
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
4.
Kehidupan
Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
a.
Kehidupan
Sosial
b.
Pendidikan
1)
Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK)
2)
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3) Kurikulum 2013
=====Evaluasi