MATERI IPS KELAS 8
MTs. TAUHIDUL AFKAR
GURU MAPEL: DUDI RIDWAN, S.Pd.I
PERTEMUAN 1
BAB III
KEUNGGULAN DAN
KETERBATASAN ANTARRUANG PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA
DI INDONESIA DAN ASEAN
A.
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang
serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1.
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam
Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
2.
Pengertian Pelaku Ekonomi
3.
Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian
B.
Perdagangan Antardaerah atau
Antarpulau dan Perdagangan Internasional
1.
Perdagangan dan Perdagangan
Antardaerah/Antarpulau
2.
Perdagangan Antarnegara
C.
Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di
Indonesia
1.
Penguatan Ekonomi Maritim
2.
Penguatan Agrikultur di Indonesia
3.
Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia
D.
Pendistribusian Kembali (Redistribusi)
Pendapatan Nasional
1.
Pengertian Redistribusi Pendapatan
2.
Program Redistribusi untuk Pemerataan
Distribusi Pendapatan di Indonesia
3.
Beberapa Alternatif Praktik Redistribusi
Pendapatan di Indonesia
BAB IV
PERUBAHAN
MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA SEMANGAT KEBANGSAAN
A.
Kedatangan
Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia
1.
Latar
Belakang Kedatangan Bangsa Barat
2.
Kedatangan
Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia
B.
Kondisi
Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
1.
Pengaruh
Monopoli dalam Perdagangan
2.
Pengaruh
Kebijakan Kerja Paksa
3.
Pengaruh
Sistem Sewa Tanah
4.
Pengaruh
Sistem Tanam Paksa
5.
Perlawanan
Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
C.
Tumbuh
dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan
1.
Latar
Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia
2.
Organisasi
Pergerakan Nasional Indonesia
3.
Pergerakan
Nasional pada Masa Pendudukan Jepang
4.
Perubahan
Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
PERTEMUAN 2
Peta
Konsep
BAB III
KEUNGGULAN DAN
KETERBATASAN ANTARRUANG PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA
DI INDONESIA DAN ASEAN
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari uraian materi pada
bab ini, kalian diharapkan mampu:
a.
Menjelaskan
keunggulan dan keterbatasan antarruang serta peran pelaku ekonomi dalam suatu
perekonomian.
b.
Mendiskripsikan
perdagangan antarpulau.
c.
Mendiskripsikan
perdagangan antarnegara.
d.
Menganalisis
model penguatan ekonomi maritim dan agrikultur.
e.
Menganalisis
pendistribusian kembali pendapatan.
PERTEMUAN 3
A.
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang
serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1.
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam
Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
Salah satu yang menjadi alasan adanya
interaksi antarruang adalah perbedaan potensi dan sumber daya alam yang
dimiliki. Perbedaan potensi dan sumberdaya alam melahirkan keunggulan dan
keterbatasan.
Perbedaan potensi suatu daerah
menyebabkan perbedaan keunggulan masing-masing, unggul disatu bidang, namun
dibidang lain terbatas. Perbedaan potensi ini dipengaruhi dipengaruhi oleh
perbedaan teknologi dan lain-lain.
Perbedaan sumberdaya alam melahirkan
permintaan dan penawaran.
Contohnya, suatu
daerah dikenal sebagai penghasil tambang, akan tetapi daerah lain dikenal
sebagai hasil hutan. Kedua daerah yang berbeda potensi dan sumberdaya alam ini
kemudian saling tukar menukar barang, maka terjadilah interaksi. Interaksi yang
terjadi melahirkan kegiatan berupa perdagangan.
Dalam kegiatan
perdagangan atau perekonomian, dikenal dengan apa yang disebut dengan pelaku
ekonomi.
PERTEMUAN 4
2.
Pengertian Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah orang/lembaga
yang melakukan kegiatan ekonomi.
Ada 4 (empat) pelaku ekonomi, yaitu (1)
rumah tangga keluarga/konsumen, (2) rumah tangga perusahaan/produsen, (3) rumah
tangga pemerintah, dan (4) rumah tangga masyarakat luar negeri.
3.
Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian
a.
Peran Rumah Tangga Keluarga/Rumah Tangga
Konsumen (RTK)
Rumah tangga konsumen memiliki dua
peran, yaitu sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor produksi, yang
meliputi penyediaan (2) lahan, (3) tenaga kerja, (4) modal, dan (5) keahlian.
Sebagai konsumen, rumah tangga
keluarga harus mempunyai pendatapatan yang diantaranya berasal dari:
1)
Sewa (rent), yaitu balas jasa dari menyewakan
tanah kepada perusahaan
2)
Upah (wage), yaitu balas jasa dari tenaga yang
dikorbankan dan dari modal usaha perusahaan
3)
Bunga (interest), yaitu balas jasa yang
diterima dari bank atas pinjaman modal usaha.
4)
Laba/keuntungan (profit), yaitu balas jasa
yang diterima karena kontribusi yang diberikan baik berupa tenaga maupun
pikiran dalam mengelola perusahaan.
PERTEMUAN 5
b.
Peran Rumah Tangga Perusahaan/Rumah Tangga
Produsen (RTP)
Dalam perekonomian, rumah tangga
perusahaan berperan sebagai produsen sekaligus pengguna faktor produksi. Peran
pertama dari rumah tangga perusahaan adalah memproduksi barang/jasa.
Perusahaan di Indonesia terbagi
menjadi :
(1). BUMN (Badan Usaha milik negara)
(2). BUMS (Badan Usaha milik swasta)
(3). Koperasi
c.
Peran Rumah Tangga Pemerintah
Pemerintah memiliki tiga peran
penting, yaitu sebagai (1) regulator, (2) konsumen, dan (3) produsen.
1) Pengatur atau Regulator dalam
Perekonomian
Pemerintah berperan sebagai pengatur
atau regulator dalam perekonomian suatu negara. Perekonomian harus diatur
sehingga perekonomian dapat menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata.
2) Konsumen
Seperti halnya rumah tangga keluarga,
rumah tangga pemerintah juga memiliki peran sebagai konsumen. Dalam menjalankan
fungsinya sebagai pengatur, pemerintah membutuhkan sarana dan prasarana
penunjang, yang dibeli dari rumah tangga perusahaan/produsen. Contohnya, kantor
dinas pendidikan, untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari, membutuhkan
kertas, printer, dan tinta. Untuk itu, pemerintah harus membeli ke perusahaan
atau produsen.
PERTEMUAN 6
d.
Peran Rumah Tangga
Pemerintah
Rumah tangga pemerintah merupakan
salah satu pelaku ekonomi. Pemerintah memiliki tiga peran penting, yaitu
sebagai regulator, konsumen, dan produsen.
1)
Pengatur atau Regulator dalam Perekonomian.
a.
Pemberian subsidi agar mampu bersaing
b.
Menentukan besarnya pajak
c.
Izin pemdirian swalayan atau minimarket
2)
Konsumen,
3)
Produsen.
e.
Peran Rumah Tangga Luar Negeri
Peran masyarakat luar negeri dalam
perekonomian terlihat nyata dalam perdagangan internasional.
Contoh perdagangan internasional:
1)
Indonesia mengekspor 16 komoditas nonmigas,
yaitu:
a.
Kendaraan selain rel kereta api dan
aksesorisnya
b.
Kayu dan barang dari kayu, arang kayu
c.
Kertas dan papan kertas, bubur kertas
d.
Bahan makanan
e.
Besi dan baja
f.
Minyak hewan nabati, lemak yang bisa dimakan
g.
Kawat buatan
h.
Karet dan barang dari karet
i.
Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan
mekanik dan bagiannya
j.
Peralatan elektronik dan bagian-bagiannya
k.
Barang-barang dari besi dan baja
l.
Plastik dan barang-barang dari plastik
m. Olahan daging,
ikan, udang, dan lainnya
n.
Serat buatan
o.
Bubur kertas dari kayu atau lainnya
PERTEMUAN 7
2)
Indonesia mengimpor 10 komoditas migas dari
Arab Saudi, yaitu:
a.
Minyak dan minyak bumi yang diperoleh dari
mineral bituminous, minyak mentah
b.
Minyak sedang dan sediaan, minyak bumi atau mineral
bituminous, tidak mengandung biodiesel
c. Minyak ringan dan sediaan, minyak bumi atau
mineral bituminous yang > = 90% berdasarkan volume
d.
Etilen glikol "ethanediol"
e.
Polietilen dengan gravitasi spesifik > =
0,94, dalam bentuk primer
f.
Polietilen dengan gravitasi spesifik <
0,94, dalam bentuk primer
g.
Polypropylene, dalam bentuk primer
h.
Butanes, dicairkan (tidak termasuk kemurnian
> = 95% dari N-butana atau isobutane)
i. Komoditas tidak ditentukan di tempat lain
(USD 2.777.698)
j. Propana, dicairkan
Review
– Post test pelajaran - evaluasi
PERTEMUAN 8
B.
Perdagangan Antardaerah atau
Antarpulau dan Perdagangan Internasional
1.
Perdagangan dan Perdagangan
Antardaerah/Antarpulau
1)
Pengertian
Perdagangan antardaerah atau
antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/lembaga suatu
daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam
satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.
2)
Tujuan
-
Memperoleh keuntungan
-
Memperluas pasar
3)
Faktor pendorong
-
Perbedaan faktor produksi yang dimiliki
-
Perbedaan tingkat harga antar daerah
4)
Manfaat
-
Menyediakan alternative alat pemuas kebutuhan
bagi konsumen
-
Meningkatkan produktifitas
- Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
2.
Perdagangan Antarnegara
1)
Pengertian
Perdagangan antarnegara atau sering
disebut perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan
yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas
dasar kesepakatan bersama. Masyarakat yang dimaksud dapat berupa individu,
kelompok, lembaga, pemerintah suatu negara dengan Negara lain. Ruang lingkup
perdagangan antarnegara berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:
a.
Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara
ke negara yang lain.
b.
Perpindahan modal melalui investasi asing dari
luar negeri ke dalam negeri.
c.
Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke
negara lain.
d.
Perpindahan teknologi dengan mendirikan
pabrik-pabrik di negara lain.
e.
Penyampaian informasi tentang kepastian adanya
bahan baku dan pangsa pasar.
2)
Aktivitas Perdagangan Antarnegara
a.
Ekspor, merupakan kegiatan menjual barang atau
produk ke luar negeri.
b.
Impor, merupakan kegiatan membeli barang dari
luar negeri.
PERTEMUAN 9
C.
Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di Indonesia
1.
Penguatan Ekonomi Maritim
Dalam kegiatan perdagangan
internasional, kita mengenal adanya kegiatan expor dan impor. Dalam kegiatan
ini sebagai bangsa maritim, perlu dikembangkan ekonomi maritim.
Kondisi ekonomi maritim dapat dilihat
dari:
a.
Pelayaran
b.
Perikanan
c.
Wisata Bahari
2.
Penguatan Agrikultur di Indonesia
1)
Kondisi ekonomi agrikultur dapat dilihat dari:
Indonesia merupakan negara agraris
yang memiliki sumber daya alam yangbanyak untuk produk pertanian. Di sektor
pertanian, Indonesia memiliki beragamjenis tanaman. Hal ini didukung kondisi
iklim tropis. Di bidang tanaman pangan,Indonesia memiliki tanaman unggul,
seperti:
(1) padi, (2)
kedelai, (3) kacang tanah, (4) ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain.
a.
Ekofarming
Strategi ekofarming merupakan
peningkatkan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan
terintegrasi dengan kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia.
b.
Distribusi Pupuk Secara Merata
Strategi yang kedua ini, berupa
distribusi pupuk secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Langkah yang
ditempuh dalam strategi ini adalah petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk
untuk kebutuhan tanamnya perhektar selama satu tahun. Dengan cara ini pemerintah
akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama satu tahun sehingga dapat
menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani.
c.
Perbaikan Irigasi
Pertanian yang berhasil tidak lepas
dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah
mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan
atau pengadaan irigasi yang baik.
PERTEMUAN 10
D.
Pendistribusian Kembali (Redistribusi)
Pendapatan Nasional
1.
Pengertian Redistribusi Pendapatan
Redistribusi (pendistribusian kembali)
pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya
kepada masyarakat kelompok miskin baik berasal dari pajak ataupun
pungutan-pungutan lain.
Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai
salah satu bentuk jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat.
Redistribusi dibagi menjadi 2 macam,
yaitu:
a.
Redistribusi vertikal, seperti pada transfer
dari orang kaya kepada orang miskin.
b.
Redistribusi horizontal adalah transfer uang
“antar-kelompok”, yaitu dari kelompok satu ke kelompok lain.
2.
Program Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi
Pendapatan di Indonesia
a.
Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan
Dasar bagi Rakyat Bawah
b.
Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit
Berbasis Komunitas
c.
Pengembangan Usaha atau Industri Kecil
d.
Pemerintah Bekerja Sama dengan Swasta Lokal
dan Asing untuk Menjalankan Program Corporate Social Responsibility
(CSR)
e.
Pemerintah Konsisten dalam Mewujudkan
Kebijakan Penegakan Hukum dan Keadilan Ekonomi
3.
Beberapa Alternatif Praktik Redistribusi
Pendapatan di Indonesia
a.
Subsidi, baik berupa potongan harga mapun
tambahan modal kepada produsen
b.
Pengenaan Pajak
PERTEMUAN 11
EVALUASI