Aktivitas Manusia Dalam Memenuhi Kebutuhan (Materi IPS Terpadu SMP Kelas 7 – Halaman )
A. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia.
Manusia
dikenal sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus) karena manusia selalu ingin
memenuhi kebutuhan, tentu saja dengan cara yang rasional sehingga dapat
mencapai kesejahteraannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia bertindak
sebagai makhluk social. Manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan tanpa melakukan
interaksi dengan orang lain. Interaksi manusia dengan manusia lain menunjukkan
bahwa manusia sebagai makhluk social yang selalu hidup bersama dan tidak dapat
hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhan. Tindakan manusia melakukan interaksi
dengan manusia lain misalnya, untuk memperoleh beras dengan cara membeli dari
pedagang di pasar karena secara individu tidak mampu menghasilkan beras itu.
Kebutuhan
manusia yang beragam dan selalu terus bertambah tersebut tidak mungkin dapat
terpenuhi tanpa adanya interaksi social, sebagai makhluk social manusia selalu
membutuhkan manusia lain. Interaksi social merupakan kunci dalam sendi – sendi
kehidupan social, karena tanpa interaksi tidak mungkin terjadi aktivitas
social. Interaksi social adalah hubungan – hubungan social yang dinamis, baik
yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, antar individu dan
kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. Secara sederhana, interaksi
terjadi apabila dua orang saling bertemu, saling menegur, berkenalan dan
mempengaruhi.
Interaksi
social tidak terbatas oleh waktu karena dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja. Dengan adanya interaksi, maka terjadi saling mempengaruhi sehingga
menimbulkan berbagai perubahan dalam kehidupan. Kondisi tersebut dinamakan
proses social, dimana terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama. Interaksi social merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan
manusia sebagai makhluk social. Manusia tidak mampu hidup sendiri, sejak
manusia dilahirkan kita selalu membutuhkan keberadaan orang lain. Manusia
memiliki naluri untuk hidup bersama dengan orang lain dan ingin bersatu dengan
lingkungan sosialnya. Agar manusia dapat menjalankan fungsi sebagai makhluk
ekonomi dan makhluk social, maka dalam kegiatannya perlu mematuhi aturan –
aturan atau norma – norma tertentu. Tanpa aturan – aturan yang mengatur proses
kehidupan, maka manusia akan bertindak semena – mena.
1.
Kelangkaan
sebagai Permasalahan Ekonomi.
Kebutuhan manusia semakin hari semakin
bertambah. Pada zaman pra aksara, kehidupan masih primitive untuk memenuhi
kebutuhan mereka dengan cara berburu dan meramu. Kemudian seiring dengan
majunya cara berfikir dan kebudayaan, mereka mulai hidup menetap dan bercocok
tanam dan untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan cara barter. Kebutuhan
mereka belum terpenuhi dengan cara barter karena barang – barang yang mereka miliki
belum tersedia banyak dan belum tersedia uang sebagai sarana untuk melakukan
tukar – menukar.
Kebutuhan manusia demikian banyak,
sedangkan barang – abarang dan jasa serta sumber – sumber alam lain jumlahnya
terbatas dan langka. Sumber daya antara daerah yang satu dengan daerah lain
tidak sama. Bebrapa daerah yang tersedia secara melimpah dan sebagian daerah
lain tersedia sumber daya yang sedikit sehingga terjadi interaksi antar daerah
untuk memenuhi kebutuhan.
Kelangkaan sumber daya disbanding dengan
kebutuhan manusia akan menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya sebagian
atau seluruh kebutuhan untuk hidup. Kelangkaan ini merupakan masalah ekonomi
manusia. Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang terbatas,
sedangkan alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa terbatas adanya.
Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan itu
disebut kelangkaan.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan, maka
perlu belajar ilmu ekonomi. Ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikonomia yang
berarti rumah tangga. Oikonomia merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua
kata “Oikos” dan “Nomos”. Oikos artinya rumah tangga dan nomos artinya aturan.
Jadi arti kata ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah
tangga. Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu social.
Para pakar ekonomi memberi batasan –
batasan yang berbeda – beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Meskipun definisi
atau batasan yang mereka berikan berbeda tetapi pada dasarnya mengandung makna
yang sama. Definisi ilmu ekonomi yang sering digunakan “Ilmu Ekonomi adalah ilmu
pengetahuan social yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi
kebutuhan untuk mencapai kemakmuran”. Berdasar definisi itu, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kemakmuran akan tercapai bila kebutuhan sudah
terpenuhi. Untuk mencapai kemakmuran itu manusia harus selalu berusaha
melakukan tindakan – tindakan atau pengorbanan, baik berupa tenaga, waktu
maupun materi.
Berdasarkan kajian geografis,
permasalahan ekonomi setiap daerah dan wilayah berbeda. Sebagai Negara
kepulauan, Indonesia memiliki keragaman bentuk muka bumi, mulai daratan hingga
lautan. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan
aktivitas manusia sebagai penghuninya. Dimana kondisi social suatu wilayah tidak
akan terlepas dari keadaan fisiknya. Satu ciri utama kajian geografis adalah
mengkaji hubungan antara unsur fisik dan unsur social di permukaan bumi.
Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada
kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Kondisi social
manusia selalu dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan masyarakat
akan dapat terpenuhi kalau pembangunan wilayah tersebut berkembang dengan baik.
Permasalahan ini tentu akan berdampak pada ketersediaan alat pemenuhan
kebutuhan. Kelangkaan menjadi permasalahan tiap daerah baik diperkotaan maupun
di pedesaan.
Di kota – kota umumnya terdapat
pemukiman kumuh dihuni para pendatang yang belum berhasil mewujudkan impiannya.
Daerah terpencil terjadi karena secara geografis terletak di daerah yang sulit
dijangkau seperti dilereng gunung, di kepulauan maupun di tengah hutan. Daerah
tersebut mengalami perubahan pembangunan, meskipun sebenarnya kaya sumber daya
alam. Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia harus disesuaikan
dengan kondisi geografis dan kondisi social masyarakat.
Kondisi geografis wilayah Indonesia yang
beragam harus disikapi dengan pembangunan sarana perhubungan. Banyak daerah
tidak dapat dijangkau karena kondisi jalan rusak parah seperti jalan – jalan di
kawasan Sumatra dan Kalimantan. Pemukiman kumuh menjadi polemic di perkotaan.
Pembangunan di segala sector, termasuk di desa hendaknya memperhatikan kondisi
social ekonomi yang berlaku di masyarakat sehingga tidak terjadi ketimpangan.
Hubungan antar pulau disikapi dengan membangun jalur pelayaran dan penerbangan.
Jalur pelayaran dilakukan dengan membangun pelabuhan dan jalur penerbangan
dengan membangun bandara.
Upaya pengembangan wilayah antar pulau,
penyediaan pelayaran dan penerbangan merupakan prioritas yang terus dirintis.
Aspek social harus diperhatikan dalam pengembangan wilayah agar proses
pembangunan tidak berbenturan dengan nilai – nilai masyarakat setempat.
Berdasarkan kajian wilayah dan kondisi wilayah yang berbeda tersebut
menyebabkan masalah ekonomi yang rumit. Terjadi kesenjangan sumber daya
diantara wilayah – wilayah tersebut. Di suatu daerah kelebihan sumber daya dan
di daerah lain kekurangan sumber daya. Kesenjangan tersebut menimbulkan
permasalahan ekonomi terutama dalam penyediaan barang dan jasa. Salah satu
upaya agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi tersebut sebaiknya pendistribusian
sumber daya termasuk didalamnya distribusi sumber daya manusia.
Dari uraian tadi jelas bahwa kebutuhan
manusia demikian banyaknya, sedangkan barang – barang dan jasa serta sumber –
sumber alam lain yang menjadi bahan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
jumlahnya terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya dibandingkan dengan
kebutuhan manusia akan menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya sebagian
atau seluruh kebutuhan hidup. Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia itu berarti
munculnya masalah pemenuhan kebutuhan, yang kemudian masalah itu dikenal dengan
masalah ekonomi.
2.
Kebutuhan
Manusia.
Hand Phone, Buku, dsb bisa jadi
merupakan kebutuhan atau keinginan. Agar alat pemenuhan yang kita miliki dapat
mencukupi kebutuhan kita, maka sebaiknya dalam penggunaan kita harus sesuaikan
dengan skala prioritas untuk menentukan kebutuhan yang paling penting harus
diutamakan pemenuhannya. Sebagai pelajar dapat menggunakan uang saku bulanan
atau mingguan dengan melakukan skala prioritas dalam penggunaannya.
Skala prioritas dapat diterapkan oleh
setiap rumah tangga dengan membuat suatu daftar yang memuat semua kebutuhan dan
harus disesuaikan dengan penghasilan. Dari daftar kebutuhan tersebut kita
membuat rangking kebutuhan mana yang paling mendesak dan itulah yang akan kita
penuhi lebih dahulu. Sehingga kita dapat memanfaatkan alat pemuas secara cermat
dan alat pemuas itu benar – benar dapat memenuhi kebutuhan kita.
Kebutuhan adalah suatu keinginan
terhadap suatu barang atau jasa yang menuntut adanya pemenuhan, apabila tidak
dipenuhi maka akan mempengaruhi kehidupan. Contoh, bagi mereka yang lapar
menuntut untuk dipenuhi makan, begitu juga mereka yang haus harus segera minum.
Apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka akan berakibat pada kelangsungan
hidup orang tersebut.
Unruk mengetahui lebih jelas tentang
kebutuhan manusia sebaiknya kita perlu mengetahui macam – macam kebutuhan :
a.
Kebutuhan
Menurut Intensitasnya atau Tingkatannya.
1.
Kebutuhan
Primer. Atau Kebutuhan Pokok.
Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Pokok
adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena bila tidak dipenuhi akan
mempengaruhi kelangsungan hidup. Adapun yang termasuk kebutuhan primer antara
lain :
a. Kebutuhan
akan makan, kebutuhan ini bila tidak terpenuhi maka manusia tidak bisa hidup.
b. Kebutuhan
Pakaian, kebutuhan ini harus dipenuhi karena manusia perlu bersosialisasi
dengan sesame, dan apabila tidak dipenuhi maka akan mengalami kesulitan dalam
pergaulan.
c. Perumahan
merupakan kebutuhan tempat untuk berteduh, istirahat dan melepas lelah sehingga
kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi.
2.
Kebutuhan
Sekunder (Tambahan).
Kebutuhan Sekunder (Tambahan) adalah
kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder
merupakan pelengkap dari kebutuhan primer. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini
tidak mengganggu kelangsungan hidup. Kebutuhan sekunder antara lain : Perabotan
Rumah Tangga, lemari, arloji, Radio dan sabun, dll.
3.
Kebutuhan
Tersier atau Kebutuhan Barang Mewah.
Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Barang
Mewah adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi. Kebutuhan ini tidak mutlak harus dipenuhi tetapi disesuaikan dengan
kondisi keuangan dari masing – masing orang. Biasanya kebutuhan ini berhubungan
dengan harga diri orang tersebut, apabila seseorang mampu memiliki barang –
barang mewah. Pada saat ini sulit menemukan mana barang mewah dan mana yang
bukan, karena tergantung dari tingkat kekayaan yang dimiliki masing – masing
orang.
b.
Kebutuhan
Menurut Sifat.
1. Kebutuhan Jasmani.
Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang
bersifat memberi kepuasan pada badan atau jasmani. Kebutuhan ini bersifat
materi. Contoh kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan makan, obat bagi yang
sakit, minuman, kesehatan dan olah raga.
2.
Kebutuhan
Rohani.
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang
dirasakan untuk kepentingan jiwa manusia. Apabila kebutuhan ini terpenuhi akan
merasa puas, aman dan tenang. Contoh kebutuhan rohani antara lain kebutuhan
akan rekreasi, agama, nonton TV, baca buku, pendidikan.
c.
Kebutuhan
Menurut Waktu penggunaannya.
1. Kebutuhan Sekarang.
Kebutuhan Sekarang adalah kebutuhan
manusia yang harus segera dipenuhi pada saat dibutuhkan. Apabila pemenuhan
kebutuhan ini tidak dilakukan dengan segera akan berakibat tidak baik terhadap
kelangsungan hidupnya. Yang termasuk kebutuhan ini antara lain :
a. Makanan
sangat dibutuhkan oleh orang yang kelaparan dan ini harus segera dipenuhi
karena orang bisa mati kelaparan.
b. Minuman
sangat dibutuhkan bagi orang yang kehausan dan ini harus segera dipenuhi karena
orang bisa mati kehausan / dehidrasi.
c. Obat
sangat dibutuhkan bagi orang yang sakit. Kebutuhan ini tidak bisa ditunda
karena akan berakibat fatal.
2.
Kebutuhan
Masa Yang Akan Datang.
Kebutuhan Masa Yang Akan Datang adalah
kebutuhan manusia yang pemenuhannya dapat ditangguhkan pada masa yang akan
dating. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dipersiapkan dari sekarang. Contohnya,
saat ini seseorang bekerja untuk memperoleh uang tapi tidak lupa menyisihkan
sebagian uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang akan dating. Uang tabungan ini
bisa digunakan untuk pendidikan di masa depan bagi anak – anaknya.
d.
Kebutuhan
Menurut Subjek.
1. Kebutuhan Individual.
Kebutuhan Individual adalah kebutuhan
yang berhubungan langsung dengan perorangan. Kebutuhan ini dirasakan oleh diri
pribadi seseorang dan pemenuhannya di lakukan secara individu. Tentu saja
kebutuhan ini tidak sama orang yang satu dengan yang lainnya. Contoh kebutuhan
ini seperti makan, minum, mobil, sepatu, dan kaca mata. Kebutuhan tergantung
dari keinginan masing- masing.
2.
Kebutuhan
Kelompok atau Kolektif.
Kebutuhan Kelompok atau Kolektif adalah kebutuhan
yang di rasakan oleh sekelompok orang secara bersama- sama dan pemenuhannya
juga dilakukan secara bersama- sama. Contoh kebutuhan ini antara lain :
kebutuhan akan jalan, jembatan, sekolah, pasar, dan lapangan.
Kebutuhan
manusia yang satu dengan yang lain berbeda ragam dan jumlahnya. Perbedaan ini
disebabkan oleh faktor – faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor tersebut, antara lain :
a. Jenis
Kelamin.
b. Tingkat
Pendidikan.
c. Lingkungan
Tempat Tinggal.
d. Kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
e. Tingkat
Pendapatan.
f. Status
Sosial.
g. Perbedaan
Selera.
Untuk
bisa melangsungkan kehidupannya dan memperoleh kemakmuran, orang harus mampu
mengimpangi kebutuhan dengan alat pemenuhan yang ada juga perlu ditingkatkan
dan dikembangkan secara terus menerus.
Alat
pemenuhan kebutuhan manusia banyak sekali macamnya, ada yang berupa barang dan
jasa. Ada yang berwujud da nada yang tidak berwujud, dsb. Banyaknya alat pemenuhan kebutuhan itu agar mudah mengingatnya, maka
perlu diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut
Kelangkaannya atau Cara Memperolehnya.
1.
Barang
Ekonomis.
Barang Ekonomis adalah semua barang yang
keberadaannya terbatas sehingga untuk memperolehnya perlu pengorbanan baik
materiil maupun fisik. Contoh barang ekonomis adalah Sepatu dan air minum.
2.
Barang
Bebas.
Barang Bebas adalah barang yang jumlahnya
banyak sehingga untuk memperolehnya tidak perlu pengorbanan. Misalnya Sinar
Matahari, Udara, air.
b. Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Hubungannya
dengan Barang Lain.
1.
Barang
Substitusi.
Barang Substitusi adalah barang yang
dalam penggunaannya saling dapat menggantikan dengan barang lain dengan syarat
barang tersebut memiliki kegunaan yang sama. Contohnya : nasi bisa diganti
fungsinya dengan singkong. Gula merah bisa digantikan fungsinya dengan gula
putih.
2.
Barang
Komplementer.
Barang Komplementer adalah barang yang
penggunaannya dapat melengkapi satu sama lain, karena bila tidak salah satu
maka barang tersebut kurang bermanfaat atau bahkan tidak bermanfaat sama
sekali. Contohnya : motor tidak akan jalan kalau tidak ada bensin. Kompor tidak
akan menyala kalau tidak ada gas atau minyak tanah.
c.
Alat
Pemenuhan Kebutuhan Menurut Tujuan Penggunaannya.
1.
Barang
Produksi (Barang Modal).
Barang Produksi atau Barang Modal karena
barang ini tidak dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia, tetapi melalui
proses dahulu baru dapat digunakannya. Barang ini dapat menghasilkan barang
lain. Contohnya : Lahan, Mesin dan gedung.
2.
Barang
Konsumsi.
Barang Konsumsi adalah barang – barang
yang dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang
ini banyak ragamnya tergantung dari masing – masing individu yang menginginkan.
Dalam kehidupan sehari – hari, barang Konsumsi disebut juga barang Jadi atau
siap pakai karena telah melalui proses produksi dan siap dipasarkan. Contohnya
buku tulis dan alat tulis.
d. Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut
Proses Pembuatannya.
1.
Barang
Mentah.
Barang Mentah adalah barang yang belum
dapat Digunakan untuk memenuhi kebutuhan tetapi harus melalui proses produksi
terlebih dahulu. Contohnya padi belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
karena masih berupa barang mentah dan harus melalui proses dahulu. Begitu juga
dengan kayu belum bisa digunakan bila belum dibentuk dulu menjadi perabot.
2.
Barang
Setengah Jadi.
Barang Setengah jadi adalah barang atau
alat pemuas kebutuhan yang masih dalam proses produksi. Contohnya benang
sebelum dibuat kain, tepung sebelum dibuat kue.
3.
Barang
Jadi.
Barang Jadi adalah barang atau alat
pemuas kebutuhan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya nasi,
kue, lat tulis, baju, celana, buku, pensil, meja, kursi.
3.
Tindakan,
Motif, dan Prinsip Ekonomi.
Kekuatan yang ada dalam diri manusia
untuk melakukan tindakan atau kegiatan di sebut Motif. Dalam tindakan ekonomis
yang dilakukan manusia, motif tersebut berasal dari diri sendiri dan berasal
dari luar diri manusia atau pengaruh dari orang manusia.
Manusia melakukan berbagai macam
tindakan agar semua kebutuhannya terpenuhi dan dapat mencapai kemakmuran.
Segala kegiatan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya disebut
dengan tindakan ekonomis atau perbuatan ekonomis. Tujuan dari tindakan ekonomis
adalah untuk mengendalikan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Tindakan ekonomi manusia dilakukan dalam
kegiatan ekonomi. Tindakan ekonomis dilakukan setiap orang harus dengan penuh
tanggung jawab, kejujuran dan santun. Kegiatan ekonomis manusia harus rasional
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kegiatan yang rasional adalah kegiatan
dilakukan dengan pikiran dan akal yang sehat.
Keinginan atau alas an yang mendorong
manusia untuk melakukan tindakan ekonomi disebut Motif Ekonomi. Tindakan
manusia selalu didorong oleh suatu keinginan. Keinginan atau motif yang
mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi ada bermacam – macam.
Motif
ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 macam, antara lain :
a. Motif
untuk Memenuhi Kebutuhan.
b. Motif
Berbuat Sosial.
c. Motif
untuk Mendapatkan Penghargaan.
d. Motif
untuk memperoleh kekuasaan.
Kegiatan
ekonomi meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Bagi pelaku
produksi, tindakan yang dilakukan harus menggunakan bahan baku yang bagus,
tenaga kerja yang terampil, mesin sehingga dalam melakukan proses produksi
dapat efisien dan barang hasil produksinya berkualitas. Bagi distributor,
berusaha agar barang yang disalurkan tepat sasaran. Bagi konsumen dapat
memenuhi kebutuhan dengan cara membeli barang dengan harga yang sesuai dan
kualitas bagus.
Dibawah ini ada beberapa pengertian
prinsip ekonomi pada umumnya, diantaranya :
1. Prinsip
ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang
sekecil mungkin
2. Prinsip
ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita keluarkan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan diharapkan
3. Prinsip
ekonomi adalah berusaha dengan alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang
maksimal.
4. Prinsip
ekonomi adalah dasar berfikir manusia yang digunakan untuk melakukan tindakan
ekonomi.
Bahkan
dalam dunia usaha, prinsip ekonomi berhubungan dengan sebutan efisien dan
efektif.
a. Efisien
artinya kegiatan yang dilakukan tepat untuk mencapai target tertentu
b. Efektif
artinya apa yang dilaksanakan benar.
Prinsip
ekonomi baik sekali digunakan dalam segala kegiatan ekonomi, baik kegiatan
produksi, distribusi maupun konsumsi.
Orang
akan menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari – hari. Sebagai contoh
seseorang akan membeli sepatu pada took A dengan harga Rp. 150 ribu, pada took
B harga sepatu Rp. 149 ribu dan pada toko C harga sepatu dengan kualitas sama
Rp. 149.500. berdasarkan prinsip ekonomi, tentu orang tersebut akan membeli
pada took B yang harganya lebih murah dan kualitas sama. Orang yang berpedoman
pada prinsip ekonomi selalu melakukan pertimbangan – pertimbangan sehingga
pengorbanan kita dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Prinsip
ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Penerapan prinsip ekonomi
dalam kegiatan – kegiatan ekonomi tentu dengan tujuan yang berbeda. Di bawah ini contoh penerapan dalam
kegiatan Ekonomi, diantaranya :
1.
Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi, antara lain :
a. Menggunakan
bahan mentah atau bahan baku dengan mutu baik.
b. Mendirikan
tempat perusahaan yang dekat dengan bahan mentah / bahan baku.
c. Menggunakan
tenaga kerja dengan upah murah.
d. Harus
selalu hemat dalam biaya produksi
2.
Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi, antara lain :
a. Menyalurkan
barang dengan prinsip tepat sasaran, tepat waktu dan tepat tempat.
b. Menempatkan
perusahaan di antara produsen dan konsumen
c. Memberikan
layanan dengan baik
d. Menggunakan
sarana distribusi yang murah.
3.
Penerapan
Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan konsumsi, antara lain :
a. Membeli
barang dengan memilih terlebih dahulu.
b. Memilih
barang yang kualitas bagus.
c. Membeli
barang yang sesuai dengan yang direncanakan
d. Setiap
awal bulan membuat daftar kebutuhan berdasar skala prioritas.
Penerapan
Prinsip ekonomi sangat penting apalagi di era globalisasi, semua barang secara
bebas masuk dan keluar dari dalam negeri. Pada saat seperti ini produsen
dituntut dapat menghasilkan barang yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
Tugas produsen ini sangat berat, tetapi harus tetap dilaksanakan agar barang
hasil produksinya dapat terjual. Begitu juga distributor harus melakukan
penyaluran dengan efektif dan efisien. Sebaiknya distributor menggunakan
saluran distribusi yang tepat.
B. Kegiatan Ekonomi.
1.
Kegiatan
Produksi.
Pengertian Produksi bukan hanya sekedar
menghasilkan barang, tetapi ada pengertian lain yang lebih luas. Contoh
pengertian produksi yang lain, pabrik tekstil setiap hari mampu menghasilkan
kain. Produk yang dihasilkan pabrik tekstil itu sudah dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan. Bagi industry garmen mengolah kain dibuat menjadi baju.
Kegunaan kain itu akan bertambah kalau dibuat menjadi baju. Dari uraian contoh
tersebut maka dapat disimpulkan pengertian produksi bukan hanya menghasilkan
saja tetapi lebih luas lagi dapat menambah nilai guna suatu barang. Pengertian produksi
adalah kegiatan menghasilkan barang / jasa atau kegiatan menambah nilai guna
barang / jasa.
Berdasarkan pengertian produksi tersebut
dapat disimpulkan bahwa nilai guna suatu barang akan bertambah bila barang
tersebut diolah lagi dan menghasilkan barang lain. Setiap barang memiliki nilai
guna (utilitas) yang berbeda. Perbedaan
nilai guna tersebut dapat dilihat dari :
a.
Nilai
Guna Bentuk (Form Utility).
Suatu barang akan memiliki nilai guna
apabila telah mengalami perubahan bentuk.
Contohnya
;
kacang kedelai akan memiliki nilai guna lebih tinggi apabila dirubah atau
diolah menjadi tahu atau tempe. Perubahan nilai guna tersebut akan mempengaruhi
harga dan manfaat barang tersebut. Harga dan manfaat dari tahu atau tempe lebih
tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai.
b.
Nilai
Guna Tempat (Place Utility).
Nilai guna suatu barang akan lebih
tinggi karena perbedaan tempat.
Misalnya
:
Pasir akan bertambah nilai gunanya kalau dibawa ke toko bangunan.
c.
Nilai
Guna Waktu (Time Utility).
Nilai guna suatu barang akan bertambah
kalau barang tersebut digunakan pada saat yang tepat.
Misalnya
:
Jaket digunakan pada saat kita kedinginan. Paying digunakan pada saat hujan dan
panas. Nilai guna suatu barang tersebut akan bertambah kalau kita menggunakan
pada saat kita membutuhkan.
d.
Nilai
Guna Kepemilikan (Ownership Utility).
Nilai guna barang akan bertambah apabila
barang tersebut telah berpindah kepemilikannya.
Misalnya
:
Sepatu di took belum memiliki nilai guna dan akan memiliki nilai guna kalau
sepatu tersebut di beli oleh seseorang dan kemudian dipakainya. Nilai guna
barang bukan hanya ditentukan oleh kepemilikan saja, akan tetapi dapat juga
dilihat dari siapa yang memiliki. Seorang pemilik restoran akan lebih baik
apabila memiliki juru masak yang terkenal.
Orang
atau lembaga yang menghasilkan barang atau menambah kegunaan barang disebut
produsen. Produsen adalah oranng yang melakukan kegiatan produksi. Untuk melakukan produksi, seorang produsen
harus ingat tentang tiga hal, yaitu :
a.
What.
Barang – barang apa saja yang akan
dihasilkan dan bahan – bahannya apa saja. Ini berhubungan dengan tujuan dari
produksi itu. Tujuan produksi untuk menghasilkan barang produksi atau barang
konsumsi.
b.
How.
Bagaimana memilih faktor – faktor
produksi untuk memproduksi barang harus dipikirkan oleh seorang produsen karena
ini menyangkut tenaga kerja, modal dan bahan baku dengan tujuan memproduksi
barang / jasa yang berkualitas dan harga jual murah.
c.
Whom.
Kepada siapa barang produksi tersebut
didistribusikan ?. permasalahan yang ditimbulkan bukan sekedar bisa
menghasilkan barang akan tetapi barang dihasilkan harus diterima oleh
masyarakat. untuk itu seorang pengusaha perlu mengadakan promosi agar barang
hasil produksi dikenal dan dikenal dan disukai oleh masyarakat.
Produsen menghasilkan barang dengan
tujuan antara lain :
a. Memenuhi
kebutuhan konsumen.
b. Memperoleh
keuntungan.
c. Menjaga
kontinuitas barang / jasa.
Zaman
dahulu nenek moyang kita untuk memenuhi kebutuhan dengan berburu dan meramu
(Food Gathering). Kegiatan ini cukup dengan segala sesuatu yang telah
disediakan oleh alam dan tenaga kerja mereka. Setelah mereka hidup menetap dan
bercocok tanam mereka mulai membuat alat – alat sederhana seperti panah,
tombak, kapak, jarring dll. Alat – alat yang mereka gunakan sebagai modal untuk
menghasilkan barang – barang kebutuhan mereka. Modal yang mereka gunakan
merupakan hasil dari alam dengan tenaga kerja mereka sendiri. Pada saat ini
untuk menghasilkan barang tidak cukup hanya alam, tenaga kerja dan modal saja,
tetapi perlu juga keahlian agar produksi bisa efektif dan efisien.
Produksi
memerlukan faktor – faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4
faktor produksi, yaitu :
a.
Faktor
Produksi Alam.
b.
Faktor
Produksi Tenaga Kerja.
c.
Faktor
Produksi Modal.
d.
Kewirausahaan.
Faktor
alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, karena dengan dua faktor
tersebut manusia sudah dapat menghasilkan barang. Faktor modal dan
kewirausahaan disebut faktor produksi turunan karena faktor ini sebagai hasil
dari faktor produksi asli. Keempat faktor ini akan menentukan berhasil tidaknya
kegiatan produksi.
Di bawah ini akan dijelaskan masing
– masing faktor produksi.
a.
Faktor
Produksi Alam.
Faktor
Produksi Alam adalah faktor produksi yang disediakan
oleh alam sebagai bahan mentah atau bahan baku produksi.
1. Tanah
sebagai sumber daya alam dan manusia dapat menggunakan untuk lahan pertanian,
pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha dsb.
2. Hutan
dapat menghasilkan bahan mentah kayu.
3. Barang
– barang tambang, seperti emas, bijih besi, minyak bumi dan gas alam.
4. Air
dapat digunakan untuk pengairan atau bahan baku lainnya.
b.
Faktor
Produksi Tenaga Kerja.
Tenaga
Kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan
kemampuannya untuk proses produksi. Tenaga
kerja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1.
Tenaga
Kerja Terdidik (Skilled Labour).
Tenaga kerja yang menempuh pendidikan
formal. Contohnya dokter, guru dan konsultan.
2.
Tenaga
Kerja Terlatih (Trained Labour).
Tenaga kerja yang memiliki keterampilan
yang terlatih, seperti montir, sopir dan penjahit.
3.
Tenaga
Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.
Tenaga kerja yang tidak punya
keterampilan, seperti tukang sapu, tukang sampah, dan kuli bangunan.
c.
Faktor
Produksi Modal.
Modal adalah segala hasil produksi yang
dibuat manusia dengan tujuan untuk menghasilkan barang – barang atau jasa –
jasa lain. Modal tidak hanya berupa uang, tetapi bisa juga berupa barang.
Contoh modal : gedung, mesin, bahan
mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
d. Faktor Kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang
atau beberapa orang untuk menyatukan semua faktor produksi agar dapat
menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi ini merupakan kemampuan
menjalankan suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan secara
efisien dan menguntungkan. Kewirausahan sangat besar peranannya dan sebagai
penentu dalam pelaksanaan serta hasil yang ingin dicapainya.
2.
Kegiatan
Distribusi.
Barang hasil produksi tidak mempunyai
nilai guna kalau tidak sampai ke tangan konsumen. Misalnya, tas yang dihasilkan
pabrik tidak akan sampai ke konsumen kalau tidak ada yang menyalurkan ke
konsumen, baik secara perorangan maupun oleh suatu lembaga. Sebagus apapun
barang hasil produksi tidak ada gunanya kalau barang tersebut tidak dapat
dinikmati konsumen. Hasil produksi akan sampai ke konsumen dengan kegiatan yang
disebut distribusi. Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan
barang / jasa dari produsen kepada konsumen. Selain pengertian tersebut
distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai guna barang / jasa.
Siapa yang melakukan kegiatan distribusi
?. kegiatan distribusi bisa dilakukan oleh perorangan atau lembaga distribusi
(perantara). Lembaga atau perorangan yang melakukan distribusi disebut
distributor. Tujuan distribusi antara
lain sebagai berikut :
a. Menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen.
b. Agar
hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c. Kebutuhan
masyarakat akan barang / jasa terpenuhi.
d. Agar
kontinuitas produksi terjamin.
Untuk
mencapai tujuan distribusi, ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai
kepada konsumen. Cara tersebut antara
lain sebagai berikut :
a.
Distribusi
Langsung
Distribusi barang / jasa tanpa melalui
perantara sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen.
Contoh : Pedagang sate langsung menjual
barang kepada konsumen.
b.
Distribusi
Semi Langsung.
System distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen.
Contohnya : Pabrik tekstil menyalurkan
kainnya melalui penyalur khusus.
c.
Distribusi
Tidak Langsung.
System distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui agen, grosir, pedagang kecil yang bertindak sebagai pedagang
perantara.
3.
Kegiatan
Konsumsi.
Manusia setiap hari melakukan kegiatan
konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan
manusia tergantung dari tujuan masing – masing individu. Kegiatan tersebut akan
terus dilakukan oleh karena kebutuhan manusia semakin bertambah dengan
dihadapkan pada alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Kegiatan pokok ekonomi
produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang
dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Konsumen sebagai pemakai barang hasil
produksi. Dari ketiga pelaku kegiatan ekonomi yaitu produsen, distributor dan
konsumen saling ketergantungan satu sama lain. Tidak mungkin hanya produsen
saja tanpa ada konsumen. Begitu juga konsumen tidak akan memperoleh barang yang
dibutuhkan tanpa ada distributor.
Pengertian Konsumsi adalah setiap
kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan kegunaan setiap barang baik
secara berangsur – angsur. Contohnya antara lain : buku pelajaran, tas, baju
seragam, sepeda, mobil, barang lain yang digunakan langsung habis contohnya,
makanan dan minuman.
Setiap manusia menggunakan barang tentu
saja ada tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan
hidupnya. Sejalan dengan kemajuan peradaban hidup manusia, maka kebutuhan
manusia semakin hari semakin bertambah banyak dan beraneka ragam. Untuk itu
manusia selalu bekerja untuk mendapat penghasilan. Semakin besar penghasilannya
makan semakin besar pula pengeluarannya. Siapa saja yang melakukan kegiatan
konsumsi ?. di dalam ilmu ekonomi, pelaku konsumsi dapat dikelompokkan antara
lain : Rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga Negara.
Kegiatan ekonomi dapat dilakukan oleh
rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga Negara.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga berbeda – beda, baik
dilihat dari jumlah maupun ragamnya.
a.
Kegiatan
Ekonomi Rumah Tangga Keluarga.
Rumah tangga keluarga biasanya terdiri
dari ayah, ibu dan anak – anaknya. Keluarga adalah sekelompok orang yang
dipersatukan oleh pertalian darah. Keluarga ini merupakan sekumpulan orang yang
tinggal dalam satu rumah sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat. keluarga
merupakan kelompok yang sering melakukan kegiatan konsumsi. Setiap anggota
keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda baik dilihat dari jumlah maupun
ragamnya. Contoh kebutuhan anggota keluarga bisa berupa makanan dan pakaian,
sedangkan kebutuhan keluarga adalah rumah, listrik ataupun telepon.
Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat
berbeda dengan keluarga lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi faktor : pendapatan,
jumlah anggota keluarga, gaya hidup, latar belakang pendidikan atau lingkungan
tempat tinggal. Setiap rumah tangga berupaya sedemikian rupa dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan. Setiap rumah tangga sebaiknya selalu menyelaraskan antara
tingkat pendapatan dengan tingkat pengeluaran. Rumah tangga keluarga sebaiknya
membuat perencanaan pengeluaran dengan menyusun anggaran pendapatan dan belanja
keluarga agar tidak terjadi kekurangan pembiayaan.
b.
Kegiatan
Ekonomi Rumah Tangga Perusahaan.
Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya
proses produksi. Pada saat memproduksi barang, perusahaan ini memerlukan bahan
baku, tenaga kerja dan modal. Pada saat perusahaan ingin menghasilkan barang
atau jasa, maka perusahaan menentukan bahan baku, mesin dan jasa tenaga kerja.
Perusahaan dalam hal ini bukan hanya melakukan kegiatan produksi, akan tetapi
juga menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan modal dalam proses produksi.
Dalam melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa,
perusahaan harus menurunkan pengeluaran biaya produksi. Apabila biaya produksi
dapat diperkecil, maka biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau
jasa tersebut rendah sehingga berakibat pada harga barang menjadi murah.
Apabila perusahaan tidak mampu menurunkan biaya produksi, maka harga barang
menjadi mahal.
Perusahaan dapat menekan biaya produksi
dengan membeli atau menggunakan bahan baku yang murah, menggunakan tenaga kerja
yang terampil atau dapat juga menggunakan teknologi yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan barang dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik.
c.
Kegiatan
Ekonomi Negara.
Pada dasarnya sama dengan perusahaan,
Negara bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen. Tujuan konsumsi
Negara berbeda dengan rumah tangga keluarga dan perusahaan. Konsumsi Negara
bertujuan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat. biaya yang
digunakan untuk konsumsi Negara berasal dari masyarakat. Negara setiap akhir
tahun membuat rancangan anggaran dan belanja Negara yang nantinya harus
disetujui oleh DPR. Hal ini dilakukan agar pengeluaran pemerintah dapat sesuai
dengan kebutuhan dari masyarakat.
C. Permintaan, Penawaran, Pasar dan
Harga.
1.
Permintaan.
Jumlah barang yang ingin dibeli oleh
masyarakat tergantung dari kebutuhan masyarakat terhadap suatu barang. Jumlah
barang yang ingin dibeli oleh masyarakat dengan berbagai tingkat harga tertentu
disebut dengan Permintaan.
Kemampuan manusia untuk melakukan
permintaan terhadap barang dan jasa sangatlah terbatas. Keterbatasan manusia dalam melakukan permintaan dipengaruhi oleh faktor
– faktor yang mempengaruhi permintaan, antara lain :
a.
Harga
Barang.
Harga suatu barang akan mempengaruhi
banyaknya jumlah barang yang diminta. Jika harga barang naik, maka jumlah
barang yang diminta berkurang dan sebaliknya apabila harga barang turun, maka
jumlah barang yang diminta bertambah banyak. Apabila pada mulanya harga barang
tersebut Rp. 1000 per unit dan kemudian naik menjadi Rp.1.500 per unit, ini
akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta akan turun. Akan tetapi apabila
harga barang tersebut turun menjadi Rp.500 per unit, maka kemungkinan jumlah
barang yang diminta tersebut akan bertambah.
b.
Pendapatan
Masyarakat.
Pendapatan yang diperoleh oleh seseorang
akan sangat mempengaruhi permintaan barang. Jika pendapatan rata – rata setiap
orang naik, maka akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta bertambah.
Sebaliknya apabila pendapatan turun atau tidak memiliki pendapatan, maka akan
sangat mempengaruhi berkurangnya jumlah barang yang diminta.
c.
Selera
Masyarakat.
Selera sangat mempengaruhi permintaan
seseorang. Apabila orang tersebut sangat menyukai suatu barang, walaupun harga
barang tersebut mahal, maka pembeli tidak menghiraukan adanya kenaikan harga.
Apabila selera masyarakat terhadap barang tersebut rendah, maka permintaan
barang tersebut juga rendah.
d.
Kualitas
Barang.
Setiap orang menginginkan barang yang
berkualitas. Sehingga kualitas ini sangat mempengaruhi permintaan. Jika
kualitas barang bagus dan harga barang tersebut lebih mahal sedikit dari barang
lain yang sama, maka masyarakat lebih memilih membeli barang tersebut.
Sebaliknya jika kualitas barang jelek, maka permintaan terhadap barang akan
berkurang.
e.
Harga
Barang lain.
Banyak sedikitnya jumlah barang yang
diminta biasanya dipengaruhi juga oleh harga barang lain. Apabila harga kopi
lebih mahal dari harga the, maka masyarakat cenderung membeli teh. Akan tetapi
kalau harga kopi lebih murah dari teh bagi mereka yang uangnya terbatas, maka
masyarakat akan membeli kopi yang merupakan pengganti teh. Permintaan gas akan akan
tinggi kalau masyarakat menggunakan kompor gas, sebaliknya permintaan gas akan
turun kalau masyarakat kembali menggunakan kompor minyak. Permintaan terhadap
barang ini sangat dipengaruhi oleh harga barang lain.
f.
Jumlah
Penduduk.
Jumlah anggota keluarga akan sangat
mempengaruhi jumlah permintaan. Begitu juga dengan bertambahnya jumlah penduduk
suatu Negara maka akan sangat mempengaruhi permintaan terhadap barang.
g.
Ramalan
Masa Depan.
Pada saat krisis ekonomi, harga barang cenderung
berubah – ubah bahkan cenderung naik. Masyarakat akan menambah permintaan
terhadap barang kalau diperkirakan harga barang tersebut di masa yang akan
dating naik. Akan tetapi, apabila keadaan perekonomian Negara sudah semakin
membaik, maka harga cenderung turun dan masyarakat menahan diri untuk
mengurangi permintaan terhadap barang.
Hubungan
antara berbagai harga dengan jumlah barang yang diminta dapat digambarkan dalam
suatu grafik yang disebut dengan Kurva Permintaan. Kurva Permintaan adalah
grafik yang menggambarkan sifat hubungan antara jumlah permintaan barang atau
jasa dengan harga dalam berbagai kondisi. Hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang diminta dapat kita lihat dalam suatu daftar dibawah ini dan
selanjutnya kita buat dalam bentuk grafik.
Permintaan dapat dibedakan sebagai
berikut :
a.
Permintaan
Menurut Daya Beli Konsumen, antara lain :
1.
Permintaan
Efektif.
Yaitu Permintaan yang didukung dengan
kemampuan daya beli. Artinya permintaan ini berasal dari konsumen yang betul –
betul memiliki kemampuan untuk membeli barang dan melakukan transaksi.
2.
Permintaan
Potensial.
Yaitu Permintaan yang didukung dengan
kemampuan daya beli, tetapi belum melakukan transaksi. Artinya permintaan ini
masih berupa keinginan untuk membeli dan belum melaksanakan transaksi.
b.
Permintaan
Menurut Jumlah Konsumen, antara lain :
1.
Permintaan
Individual
Yaitu permintaan dari masing masing
orang terhadap suatu barang. Permintaan ini tergantung dari kemampuan masing –
masing orang.
2.
Permintaan
Pasar.
Yaitu permintaan yang dilakukan oleh
masyarakat pada umumnya. Permintaan ini dapat dihitung dengan menjumlahkan
permintaan masing – masing orang atau individu.
2.
Penawaran.
Untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan
barang dan jasa masyarakat diperlukan kesediaan produsen dalam memproduksi
berbagai barang pada tingkat harga, yang disebut sebagai penawaran. Penawaran
ini biasanya dilakukan oleh pedagang atau produsen sebagai penghasil barang. Produsen
berusaha memproduksi berbagai jenis barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Semua barang dan jasa yang dihasilkan tersebut untuk kemudian
diwarkan kepada konsumen.
Tinggi rendahnya jumlah barang yang
ditawarkan tergantung dari harga barang. Apabila harga barang naik maka jumlah
barang yang ditawarkan cenderung bertambah dan sebaliknya apabila harga barang
turun maka jumlah barang yang ditawarkan cenderung berkurang. dengan demikian
kita menyimpulkan bahwa, Penawaran ialah kesediaan penjual untuk menjual
berbagai barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu. Definisi
penawaran hanyalah mencerminkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan
dan tingkat harga.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi dalam menentukan penawaran, antara lain sebagai
berikut :
a.
Biaya
Produksi.
Untuk menghasilkan suatu barang diperlukan
biaya produksi. Tinggi rendahnya biaya produksi yang dikeluarkan akan
menentukan pula harga barang. Bila biaya produksi tinggi maka produsen akan
mengurangi jumlah produksi barang dan akibatnya penawaran berkurang. sebaliknya
jika biaya produksi murah, maka akan semakin banyak barang hasil produksi dan
penawaran akan bertambah.
b.
Teknologi.
Teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang akan mempengaruhi jumlah dan kualitas barang hasil produksi.
Semakin tinggi teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang maka kualitas
dan jumlah barang hasil produksi bertambah dan ini berpengaruh pada naiknya
jumlah penawaran.
c.
Harapan
Akan Mendapatkan Laba.
Dengan harapan memperoleh keuntungan
atau laba yang banyak maka produsen berlomba untuk meningkatkan produksinya
serta memperluas dan mengembangkan usahanya guna memperoleh keuntungan yang
besar.
d.
Faktor
– Faktor Non Ekonomi.
Faktor non ekonomi seperti bencana alam, larangan
impor dan kebijakan pemerintah akan sangat berpengaruh pada penawaran.
Bagaimana
hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan ?. hubungan antara
harga dengan penawaran dapat dilihat dari bunyi Hukum Penawaran “JIka harga
barang ditawarkan naik, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan bertambah
dan sebaliknya, jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun
berkurang”. Antara harga dengan penawaran terdapat suatu hubungan lurus dimana
harga berbanding lurus dengan penawaran. Untuk lebih jelasnya coba lihat table
berikut :
Dari
table tersebut dapat dibuat suatu grafik yang disebut dengan kurva penawaran.
Pengertian Kurva Penawaran adalah grafik yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu tertentu
dan tempat tertentu.
3.
Pasar.
Kegiatan penjualan yang dilakukan
pedagang biasanya di pasar. Kita dapat melihat pasar yang ada di lingkungan
sekitar kita. Pasar tersebut bukan hanya untuk melakukan transaksi jual beli,
akan tetapi beberapa orang ke pasar hanya untuk melihat – lihat atau sekedar
mengetahui keadaan barang dan harga. Kegiatan di pasar sangat ramai, apalagi
kalau hari tersebut merupakan hari pasaran / hari libur. Mereka melakukan
transaksi jual beli barang dengan melakukan tawar – menawar lebih dahulu. Setelah
terjadi kesepakatan harga dan memilih barang yang diinginkan, biasanya akan
terjadi transaksi jual beli.
Pasar yang ada di sekitar kita, ada yang
tradisional da nada juga yang modern. Perbedaan tersebut sebenarnya dapat kita
lakukan dengan melihat kualitas barang dagangan, cara penataan barang, tempat
dan harga barang. Kegiatan pasar dapat kita lihat hamper sepanjang hari. Pada dasarnya
konsumen dapat memperoleh barang kebutuhannya di pasar. Dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia akan berupaya untuk memperoleh barang dan jasa. Barang dan
jasa yang diperlukan tersebut sebagian besar disediakan oleh pasar. Kalau kita
mencoba ke pasar, maka kita akan melihat hal – hal yang sangat penting dalam
pasar. Kita akan melihat berbagai jenis barang dagangan, ada penjual dan
pembeli da nada tawar – menawar dalam transaksi jual beli.
Dalam pengertian yang paling sederhana,
pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
jual beli. Ppada era globalisasi saat ini, transaksi tidak hanya terjadi
dipasar, akan tetapi dapat pula melakukan transaksi melalui sms atau jual beli
online. Oleh karena itu pengertian pasar tidak terbatas pada tempat bertemunya
penjual dan pembeli, melainkan adanya transaksi jual beli barang dan jasa yang
disepakati oleh penjual dan pembeli.
Dari uraian tersebut, jelas bahwa pengertian
pasar secara luas merupakan sarana bertemunya penjual dan pembeli, baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk melakukan jual beli atau proses terjadinya
interaksi antar penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah
barang atau jasa yang diperjualbelikan.
Ada
unsur penting yang harus dipenuhi dalam membentuk suatu pasar, antara lain ;
1. Adanya
barang yang diperjualbelikan walaupun hanya berupa sampel (Contoh).
2. Adanya
penjual dan pembeli, walau tidak bertemu langsung.
3. Ada
kesepakatan antara penjual dan pembeli.
4. Adanya
media komunikasi antara penjual dan pembeli.
Pada mulanya pasar terbentuk dalam
tingkat local, seiring dengan perkembangan pertukaran barang yang semakin
meningkat, maka lambat laun pasar menjadi sangat luas. Pada masa lalu hanya
pada tingkat desa, kecamatan, kota / kabupaten, provinsi, nasional dan bahkan
tingkat internasional. Ini disebabkan oleh meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, semakin beragam dan jumlah barang yang diperjualbelikan, serta
semakin majunya alat transportasi. Dengan diberlakukannya perdagangan bebas
antar Negara di dunia ini, maka barang komoditas semakin bertambah, baik dari
segi kuantitas maupun kualitas.
Pasar
memiliki Fungsi, antara lain :
a. Fungsi Distribusi.
Fungsi Distribusi pasar dimaksudkan
untuk memperlancar distribusi barang dari produsen ke konsumen. Melalui
transaksi jual beli produsen dapat memasarkan barangnya, baik secara langsung
maupun melalui perantara. Melalui pasar inilah konsumen dapat memperoleh barang
yang diinginkan secara mudah dan cepat. Lancarnya distribusi barang dan jasa
menunjukkan berfungsinya pasar secara baik.
b.
Fungsi
Pembentuk Harga.
Fungsi pembentuk harga, pasar mewujudkan
kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Transaksi penjual dan pembeli
pada mulanya melakukan tawar – menawar dan akhirnya terjadi kesepakatan harga. Tawar
– menawar ini dilakukan agar terjadi kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli. Pembeli biasanya membeli barang dengan memperhitungkan manfaat atau
kegunaan dari barang, sedangkan pedagang biasanya memperhitungkan laba yang
diinginkan. Hal inilah yang menimbulkan perbedaan sehingga terjadi tawar –
menawar harga. Tawar – menawar harga biasanya terjadi di pasar tradisional.
c.
Fungsi
Promosi.
Promosi artinya memperkenalkan hasil produksi kepada
masyarakat, melalui fungsi ini pasar menjual barang sekaligus memperkenalkan
hasil produksinya kepada masyarakat. Barang dagangan biasanya di pajang di
tempat yang terlihat oleh konsumen. Dengan memajang barang hasil produksi
tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk membelinya. Fungsi
promosi ini sangat menentukan omzetpenjualan apalagi ditunjang dengan kualitas
barang bagus dan harga murah.
Pasar banyak macamnya dan pada
dasarnya pasar dapat dibedakan menurut beberapa kriteria, antara lain :
a.
Pasar
Menurut Wujudnya.
1.
Pasar
Konkrit.
Yaitu pasar nyata atau pasar yang unsur
– unsur pasarnya seperti penjual, pembeli dan barang yang diperjualbelikan ada
disitu.
Contohnya : pasar yang setiap hari kita
kunjungi untuk membeli kebutuhan sehari – hari. Barang yang kita beli dapat
langsung kita lihat dan dipilih, sehingga tahu kualitas barang tersebut. Selain
itu, antara penjual dan pembeli langsung melakukan transaksi di pasar tersebut.
2.
Pasar
Abstrak.
Yaitu pasar yang antara penjual dan
pembeli dan barang yang diperjualbelikan tidak dapat bertemu langsung di dalam
pasar, akan tetapi transaksi dilaksanakan melalui alat komunikasi dan barang
yang diperjualbelikan sudah diketahui betul oleh pembeli.
Contohnya
:
kalau kiat ingin pesan Pizza hanya melalui telepon dan barang akan diantarkan
ke alamat kita.
b.
Pasar
Menurut Jenis Barang yang Diperdagangkan.
1.
Pasar
Barang Konsumsi.
Yaitu Pasar yang memperjualbelikan
barang – barang keperluan sehari – ahri.
Contoh : pasar ikan, pasar buah –
buahan, supermarket atau mall.
2.
Pasar
Barang Produksi.
Yaitu pasar yang menyediakan keperluan
faktor – faktor produksi.
Contohnya : pasar tenaga kerja yang
merupakan tempat tenaga kerja mencari lapangan pekerjaan dan pasar modal.
c.
Pasar
Menurut Luas Jaringan Distribusi.
1.
Pasar
Setempat / Lokal.
Yaitu pasar yang digunakan masyarakat di
wilayah sekitar dan melibatkan penjual dan pembeli di sekitar daerah tersebut.
Bentuk dan jenis barang yang diperdagangkan sangat dipengaruhi oleh lingkungan
social budaya setempat.
Contohnya : Pasar Klewer di Solo atau Pasar
Bringharjo di Yogyakarta yang menjual batik hasil daerah tersebut. Penjual pada
pasar ini memakai kain batik untuk melestarikan budaya sehingga permintaan
batik pada daerah ini sangat banyak dan ini berbeda dengan permintaan batik di
daerah lain.
2.
Pasar
Nasional.
Yaitu Pasar yang cakupan pembelinya
dalam wilayah suatu Negara. Penjual dan pembeli dari berbagai daerah di wilayah
Negara tersebut. Produk yang dijual dibutuhkan oleh masyarakat Negara tersebut.
3.
Pasar
Regional.
Yaitu Pasar yang daerah pemasarannya
meliputi Negara yang berada dalam satu kawasan. Pasar ini biasanya dibawah
suatu organisasi yang berada dalam wilayah kawasan tersebut.
4.
Pasar
Internasional.
Yaitu Pasar yang menyediakan komoditas
barang dagangan untuk rakyat seluruh dunia. Biasanya komoditi yang dijual
merupakan produk – produk yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat.
d.
Pasar
Menurut Waktu Penyelenggaraan.
1.
Pasar
Harian.
Yaitu pasar yang melakukan kegiatan
setiap hari dan menjual barang – barang kebutuhan pokok sehari – hari.
Contohnya : pasar induk yang ada di
sekitar kita.
2.
Pasar
Mingguan.
Yaitu pasar yang dilaksanakan seminggu
sekali.
Contohnya : pasar hewan yang hanya buka
seminggu sekali.
3.
Pasar
Bulanan.
Yaitu pasar yang kegiatannya sebulan
sekali. Pasar ini dapat ditemukan di daerah industry atau kantor pos. pasar ini
dibuka pada saat karyawan pabrik gajian atau pembayaran pensiunan pegawai pos.
4.
Pasar
Tahunan.
Yaitu pasar yang diadakan setahun
sekali. Pasar ini bersifat nasional maupun internasional. Penyelenggaraan pasar
ini sebagai ajang promosi untuk produk – produk tertentu ataupun produk baru.
Contohnya : PRJ (Pekan Raya Jakarta),
Pasar Malam Sekatenan di Solo.
e.
Pasar
Menurut Organisasi / Strukturnya.
1.
Pasar
Persaingan Sempurna.
Yaitu pasar yang didalamnya banyak
terdapat penjual dan pembeli yang sama – sama telah mengetahui situasi pasar.
Barang yang diperjualbelikan homogeny (sejenis), penjual dan pembeli tidak
bebas menentukan harga karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar.
Contoh
pasar ini antara lain : Pasar sayur – mayur, pasar buah –
buahan, dan pasar tekstil di Tanah Abang.
2.
Pasar
Persaingan Tidak sempurna.
Yaitu pasar penjual dan pembeli memiliki
kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Dalam
pasar ini penjual dan pembeli dapat mempengaruhi harga.
4.
Harga.
Harga
ialah nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dengan
uang. Dalam ilmu ekonomi yang dimaksudkan dengan harga pasar ialah harga yang
disepakati pihak penjual dan pembeli dan pada harga ini barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Harga pasar dapat disebut juga
sebagai harga kesimbangan karena pada harga tersebut ada keseimbangan antara
jumlah barang yang ditawarkan dan jumlah barang yang diminta seimbang.
Terbentuknya harga pasar ini melalui
proses tawar – menawar terlebih dahulu antara penjual dan pembeli. Harga pasar
ini terjadi setelah adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
D. Peran Iptek Dalam Kegiatan Ekonomi.
1.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat
dari berkembangnya aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan. IPTEK dapat
diartikan adalah suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.
Perkembangan IPTEK saat ini membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Pesatnya perkembangan IPTEK dapat dilihat dengan
semakin bermunculan teknologi canggih yang dapat membantu aktivitas manusia.
Perkembangan IPTEK dapat menfasilitasi kegiatan usaha semakin lancar sehingga
dapat menimbulkan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun demikian berkembangnya
IPTEK memberikan dampak positif dan dampak negative.
Dampak
positif dari perkembangan IPTEK antara lain sebagai berikut :
a. Dapat
terpenuhi kebutuhan manusia artinya bisa mengurangi permasalahan ekonomi yang
dihadapi.
b. Dapat
membuat segala sesuatu lebih cepat dan mudah.
c. Dapat
mempermudah untuk memperluas informasi.
d. Menambah
wawasan pengetahuan.
Dampak negative dari perkembangan
IPTEK antara lain sebagai berikut :
a. Mempengaruhi
pola piker masyarakat yang negative jika informasi yang diperoleh melalui
internet berisi tentang segala hal bersifat negative.
b. Dapat
menyebabkan polusi, semakin banyak masyarakat menggunakan hasil perkembangan
IPTEK, misalnya kendaraan bermotor maka pencemaran juga semakin bertambah.
c. Dapat
membuat orang semakin malas, sebagai contoh siswa setiap saat hanya memegang HP
dan melupakan kewajiban sebagai siswa untuk belajar.
d. Dapat
menimbulkan kerusakan, misalnya kerusakan lingkungan alam sebagai akibat
semakin banyaknya limbah industry yang dibuang oleh perusahaan industry, bahkan
mungkin bisa jadi suatu saat lahan tersebut dijadikan tempat untuk berdirinya
mall.
2.
Peran
Iptek Dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia. IPTEK sebagai sarana manusia mencapai
kesejahteraan. Dengan IPTEK, manusia mampu membantu pemenuhan kebutuhan
manusia. Sebagai contoh, saat kita membutuhkan makanan dengan bantuan HP, maka
kita bisa pesan makanan yang diantar langsung kerumah tempat tinggal kita.
IPTEK adalah hasil dari kebudayaan
manusia yang memberikan kemudahan dalam melakukan aktivitasnya. IPTEK dapat
kita rasakan saat ini memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan
manusia. Perkembangan IPTEK memiliki dampak positif dalam kegiatan ekonomi,
yaitu kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Peran perkembangan Iptek bagi kegiatan ekonomi antara lain :
a.
Produksi.
IPTEK dapat menunjang kegiatan produksi
terutama kebutuhan akan mesin – mesin produksi, bahan baku untuk produksi dan
bahan penolong untuk produksi.
b.
Distribusi.
IPTEK dapat memberikan kemudahan
distribusi barang, dapat memperlancar distribusi barang dan mempercepat barang
sampai ke tangan konsumen.
c.
Konsumsi.
IPTEK dapat memberikan kemudahan
konsumen dalam pemenuhan kebutuhan. Konsumen dengan cepat dan mudah memperoleh
barang yang dibutuhkan.
E. Peran Kewirausahaan Dalam Membangun
Ekonomi Indonesia.
Seperti
yang kita ketahui kegiatan yang dilakukan manusia setiap hari dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang selalu bertambah dan
menuntut kualitas yang lebih bagus, maka sebagai produsen perlu ada inovasi
dalam produknya. Kebutuhan manusia yang sangat bervariasi tentu saja harus
diikuti dengan kemampuan pengusaha untuk membuat hasil produksi yang lebih
bagus dan lebih kreatif. Kemampuan manusia untuk menghasilkan sesuatu yang lain
dari pengusaha lain tentu perlu kemampuan untuk mengembangkan yang sudah ada
atau membuat sesuatu yang baru agar barang produksinya laku di pasar.
1.
Kreativitas.
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari
jiwa wirausaha. Kemampuan untuk melakukan kreativitas ini tergantung kemauan
manusia untuk mengembangkannya.
Kreativitas sudah kita miliki sejak
kecil. Kita perhatikan kembali masa – masa kecil jika anak menginginkan
sesuatu, maka anak itu akan melakukan sesuatu yang membuat orang tuanya
mengerti bahwa anak ingin sesuatu. Sikap kreativitas anak itu sebenarnya agar
orang tua perhatian terhadap keinginannya. Apa yang dimaksud dengan kreativitas
?. Sebelum memahami apa itu kreatif, coba perhatikan contoh dibawah ini.
Sekarang banyak produk yang dibuat
berdasarkan apa yang menjadi trend dari tayangan film di TV. Coba lihat
tayangan film anak – anak “Unyil”, “Upin Ipin”, dsb, maka banyak sekali produk
yang dihasilkan dari tokoh film itu. Seperti boneka, baju kaos, tas, buku dll.
Ini menunjukkan bahwa produsen melakukan berbagai gagasan kreatif memenuhi
kebutuhan masyarakat terutama anak – anak kecil. Ide – ide pembuatan produk ini
tentu merupakan kreativitas pengusaha untuk menawarkan hasil produksinya. Hasil
produksi itu laku di pasar bahkan orang tuanya juga menyukainya.
Banyak kisah lain yang menceritakan yang
menceritakan kehidupan seseorang yang kreatif. Kisah seseorang yang mampu
membuat sepeda motor kecil yang mesinnya dari mesin pemotong rumput ini juga
merupakan gagasan kreatif seseorang. Seorang dapat membuat berbagai mainan anak
– anak dari kertas bekas yang sudah dibuang di tempat sampah seperti lampion,
ular – ularan dan mainan anak lainnya. Berdasarkan beberapa contoh diatas
kiranya jelas bahwa kapan seseorang dikatakan kreatif ?. Seseorang dikatakan kreatif pada saat manusia memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
a. Bersifat
ingin tahu.
b. Sering
mengajukan pertanyan yang baik.
c. Banyak
gagasan dan usul – usul terhadap suatu masalah.
d. Mampu
menyatakan pendapat secara spontan tanpa malu – malu.
e. Tidak
mudah terpengaruh orang lain.
f. Mampu
mengajukan gagasan pendapat yang berbeda dengan orang lain.
g. Mempunyai
kebiasaan belajar sendiri.
h. Belajar
dari kegagalan.
i.
Belajar dari pengalaman orang lain.
Ciri
– ciri diatas merupakan modal yang sangat bagus bagi kehidupan kalian kelak.
Kalian harus berusaha mengembangkan kreativitas pada diri sendiri agar
kehidupan yang akan dating menjadi manusia yang berhasil dan sukses.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
itu berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan yang ada
sebelumnya (Supriadi,2001 : 7). Dalam setiap kegiatan ekonomi diperlukan suatu
pemikiran yang kreatif yang dapat membantu alternative tindakan.
Kreativitas
seseorang dapat dipengaruhi oleh kemampuan, bakat dan ilmu pengetahuan ditambah
dengan pengalaman yang merupakan guru berharga untuk memicu kreativitas
keberhaslan dalam kegiatan ekonomi. Kita harus menyadari bahwa tantangan hidup
di masa yang akan dating sangatlah berat, maka harus dihadapi dengan
kreativitas dan inovasi. Inovasi merupakan penciptaan atau penemuan yang
merupakan hasil penelitian atau eksperimen. Banyak barang – barang yang
memenuhi kehidupan ekonomi kita yang merupakan dari hasil inovasi. Dan hal ini
sangat dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan bisnis. Banyak orang yang
berhasil karena ide kreatif dan inovatif.
Pengusaha
yang sukses selalu melakukan inovasi bagi perkembangan perusahaannya.
Perusahaan akan selalu menghasilkan produk baru untuk mengikuti perkembangan
sesuai selera konsumen.
Tujuan perusahaan melakukan inovasi
selain untuk menghasilkan hasil produksi, antara lain :
a. Membuat
desain dan model yang menarik selera konsumen.
b. Menghasilkan
barang yang berkualitas bagus.
c. Membuat
nyaman dan memberi kepuasan pada konsumen.
d. Mempunyai
ciri khas dari produk dari perusahaan lain.
e. Produknya
memiliki daya guna dan serba guna.
f. Menghasilkan
produk dengan harga bersaing.
2.
Kewirausahaan.
Tahun 1997 Indonesia mengalami krisis
ekonomi yang mengakibatkan keadaan perekonomian yang sampai saat ini belum
membaik sepenuhnya. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu
bersaing dengan produk dari Negara lain dan pada saat memasuki era perdagangan
bebas, maka rasanya tidak salah kalau kita harus mempersiapkan sumber daya
manusia yang siap bekerja.
Pengangguran setiap hari semakin
bertambah, oleh karena itu diperlukan suatu penanganan yang serius untuk dapat
membantu masalah penciptaan lapangan kerja. Untuk mengatasi masalah ini,
gagasan kreatif sangat diperlukan dalam kehidupan ekonomi. Karena gagasan ini,
para pelaku ekonomi muncul suatu ide yang inovatif yang akhirnya dapat menjadi
pendorong dalam meningkatkan kegiatan ekonomi. Munculnya gagasan – gagasan yang
kreatif diharapkan menimbulkan kemampuan melakukan kegiatan ekonomi. Salah satu
caranya yaitu menunjukkan kemampuan kemandirian itu.
Seorang wirausaha adalah orang – orang
yang mempunyai kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan
yang tepat, serta memastikan keberhasilan. Seorang wirausaha tidak hanya mampu
berbuat sesuatu yang baik bagi dirinya melainkan bagi orang lain. Peranan
wirausaha juga mampu membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat membantu
pemerintah untuk mengurangi pengangguran.
Ciri – ciri wirausaha adalah orang yang
memiliki potensi untuk berprestasi. Ia senantiasa memiliki motivasi yang besar
untuk maju dan berprestasi. Dalam kondisi dan situasi yang bagaimanapun, ia
mampu menolong dirinya dalam mengatasi permasalahan hidupnya. Dengan kekuatan
yang ada pada dirinya, manusia wirausaha mampu berusaha memenuhi kebutuhan
hidupnya. Disamping itu, manusia wirausaha mampu mengatasi kemiskinan, tanpa
menunggu pertolongan orang lain. Seseorang wirausaha juga memiliki semangat,
sikap, perilaku dan kemampuan dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan serta menemukan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi.
Berikut
ini ciri – ciri manusia wirausaha, antara lain :
a.
Mempunyai
Kepribadian yang kuat.
Tanda manusia yang memiliki kepribadian
yang kuat adalah manusia yang bermoral tinggi, yaitu manusia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Memiliki
sikap mental seorang wiraswasta.
Manusia yang bermental wiraswasta
mempunyai kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Manusia
wiraswasta juga memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada
dirinya, serta memiliki kejujuran dan bertanggungjawab.
c.
Memiliki
kepekaan terhadap arti lingkungan.
Seorang wirausaha harus dapat mengenal
lingkungannya sehingga mampu mendayagunakan secara efisien untuk kepentingan
hidupnya.
d.
Memiliki
keterampilan wiraswasta.
Untuk dapat menjadi manusia wirausaha
diperlukan beberapa keterampilan seperti keterampilan berfikir kreatif,
keterampilan dalam memimpin, keterampilan manajerial dan keterampilan bergaul
antar manusia.
e.
Memiliki
kemampuan untuk mencari informasi.
Keberhasilan dalam berwirausaha salah
satunya mau mencari informasi tentang beberapa hal yang menyebabkan berhasilnya
suatu usaha.
F. Hubungan Antara Kelangkaan Dengan
Permintaan – Penawaran Untuk Kesejahteraan dan Persatuan Bangsa Indonesia.
Kelangkaan
merupakan persoalan ekonomi yang paling mendasar dikarenakan keinginan manusia
yang tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas. Kelangkaan
ini ada karena orang ingin memiliki lebih banyak barang atau jasa yang pada
system pengelolaan dari sumber daya yang dikelola.
Penyebab kelangkaan antara lain :
a. Perbedaaan
letak geografis sehingga sumber daya alam tersebar tidak merata. Ada daerah
yang banyak sumber daya alamnya, bahkan daerah tersebut subur dan daerah yang
kurang memiliki potensi sumber daya alam atau bahkan daerah tersebut kurang
subur. Perbedaan geografis ini berpengaruh pada kekayaan sumber daya masing –
masing daerah.
b. Pertumbuhan
penduduk lebih cepat dibanding pertumbuhan barang produksi sehingga menimbulkan
kesenjangan antara kebutuhan dengan persediaan barang dan jasa.
c. Keterbatasan
kemampuan produksi barang.
d. Perkembangan
teknologi yang tidak sama, di beberapa Negara maju perkembangan teknologi
berlangsung cukup cepat serta di Negara berkembang justru perkembangan
teknologi lambat dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan akan barang dan
jasa.
Terbatasnya
sumber daya mendorong manusia melakukan segala usaha agar kelangkaan bisa
memenuhi kebutuhan hidup. Faktor penyebab kelangkaan seperti yang telah
diuraikan di atas, dapat menimbulkan penawaran dan permintaan terhadap barang
dan jas. Penawaran terhadap barang dan jasa akan melimpah terjadi pada daerah
yang kelebihan hasil produksi. Kelebihan penawaran ini akan mengakibatkan harga
barang pada daerah tersebut menjadi murah. Daerah yang kekurangan sumber daya
akan menyebabkan kelebihan permintaan sehingga harga barang pada daerah yang
kekurangan menjadi mahal. Untuk mengatasi kelebihan penawaran pada daerah yang
kelebihan sumber daya dan kekurangan pada daerah yang kurang sumber daya dengan
melakukan distribusi barang dan jasa.
Keterkaitan
antara pasar dan distribusi dapat kita lihat peranan pasar dalam
mendistribusikan barang dan jasa. Peranan
keterkaitan pasar dengan distribusi antara lain :
a. Mempermudah
konsumen memperoleh barang konsumsi. Dengan adanya pasar dan distribusi, barang
dan jasa yang dihasilkan produsen dapat dinikmati oleh konsumen baik melalui
pasar tradisional maupun modern.
b. Membentuk
terciptanya harga barang yang stabil. Dengan adanya pasar, barang – barang
dapat tersalurkan kepada konsumen. Proses penyaluran akan membuat harga
relative stabil. Naiknya harga barang biasanya
dipengaruhi oleh langkanya barang. Langkanya barang yang ada di pasar
juga dipengaruhi oleh lancarnya distribusi. Apabila distribusi lancer dan
barang selalu tersedia di pasar, maka harga akan relative stabil.
c. Produsen
akan mempertahankan keuntungan dan penjualan produk. Keuntungan bagi produsen
dengan adanya pasar dan distribusi akan mempertahankan penjualan dengan stabil.
Penjualan ini akan mempengaruhi keuntungan yang diperolehnya.
Bagi perekonomian nasional, peran
pasar dalam pemenuhan kebutuhan antar ruang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Peranan bagi Produsen.
Dapat menawarkan hasil produksinya
dipasar, sehingga pasar dalam hal ini tempat penjualan sekaligus tempat promosi
bagi produsen. Dan lewat pasar inilah produsen dapat mengembangkan usahanya.
b.
Peranan
bagi Konsumen.
Dapat memenuhi semua kebutuhannya
melalui pasar. Semakin luas pasar semakin mempermudah konsumen memperoleh
barang yang dibutuhkan.
c. Peranan bagi Pembangunan.
Karena pasar menyediakan barang dan jasa
yang bermanfaat dan diperlukan dalam pembangunan. Pasar ini mendorong
pembangunan daerah – daerah. Selain itu, pasar dapat menambah pendapatan
daerah.
d.
Peranan
Pasar bagi Sumber Daya Manusia.
Dapat menyerap tenaga kerja. Semakin luas pasar
berarti membuka kesempatan kerja dan ini artinya menyerap tenaga kerja dan
mengurangi pengangguran.
Ketersediaaan
sumber daya merupakan hal penting dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat
secara merata dengan harga terjangkau. Kelangkaan yang mendorong manusia
melakukan kegiatan ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa dan kemudian
mendistribusikan kepada masyarakat demi peningkatan kesejahteraan.