4.B. Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
1. Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Tapi,
dalam perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para
raja untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC
bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai
politik atau pemerintahan.
2. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani
kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu
domba (Devide et Impera).
3. VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad XVIII. Korupsi dan manajemen
perusahaan yang kurang baik menjadi penyebab utama kebangkrutan VOC. Akhirnya,
pada 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. Mulai tanggal 1 Januari
1800, Indonesia menjadi jajahan Pemerintah Belanda (masa Pemerintahan
Hindia Belanda).
1. Kerja paksa (Kerja Rodi) pada masa pemerintah Belanda banyak
ditemukan di berbagai tempat. Banyak penduduk yang dipaksa menjadi budak dan
dipekerjakan di berbagai pembuatan jalan, perusahaan tambang ataupun
perkebunan.
2. Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang
memerintah tahun 1808-1811, melakukan berbagai kebijakan seperti pembangunan
militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan, dan perbaikan ekonomi. Salah satu
kebijakan yang terkenal dan buktinya dapat disaksikan hingga masa sekarang
adalah pembangunan jalan Anyer-Panarukan (Jalan Raya Pos).
1. Salah satu kebijakan terkenal pada Masa Pemerintahan Thomas
Stamfort Raffles (Inggris) adalah sistem Sewa Tanah.
2. Sistem Sewa Tanah lebih ringan dari sistem Tanam Paksa, tetapi
tetap memberatkan rakyat. Sistem sewa tanah menggambarkan
seakan-akan rakyat tidak memiliki tanah, padahal tanah tersebut adalah milik
rakyat. Hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk kemakmuran
rakyat. Hasil sewa tanah tersebut sebagian besar digunakan untuk kepentingan
penjajah.
1. Pada tahun 1830, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-43 Johannes
Van Den Bosch (Belanda) menerapkan sistem Tanam Paksa (Cultuur
Stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi
kesulitan keuangan akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan
Perang Belgia (1830-1831).
2. Ketentuan kebijakan Tanam Paksa yang diberlakukan pemerintah Hindia
Belanda sangat memberatkan masyarakat Indonesia. Apalagi,
pelaksanaannya penuh dengan penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan
rakyat Indonesia.
a). Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
1. Sultan Baabullah (Kesultanan Ternate) berhasil mengusir
Portugis dari ternate dan Tidore pada tahun 1575.
2. Sultan Iskandar Muda (Kesultanan Aceh) juga melakukan
perlawanan terhadap Portugis di bumi Aceh.
3. Sultan Hasanuddin (Kerajaan Gowa di Makassar)
4. Sultan Agung (Kerajaan Mataram)
b). Perlawanan terhadap Hindia Belanda
1. Pattimura dan Chrsitina Martha Tiahahu di Maluku
2. Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat
3. Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah
4. Teuku Umar dan Cut Nyak Dien di Aceh
5. Sisingamangaraja XII di Tapanuli
6. Pangeran Antasari di Banjar Kalimantan
7. Raja Buleleng di Pulau Bali